Facebook Me

download untuk Gramedia digital best romance novel

Cody Simpson: Indonesia SoundFair Up close and Personal.



style="text-align: justify;"> Sabtu (26/10/2012) kemaren gue dapet tugas buat ngeliput soundfair, ituloh  event musik paling baru dari java festival production. Katanya sih ini buat gantiin java rockin land, nggak tanggung-tanggung artis yang dipajang buat tiga hari festival bejibun mampus dah. Karena gue cuma ambil yang hari Sabtu aja jadi dapetnya Maliq, Tulus sama Cody Simpson. Bergubung gue nggak antusias sama musik lokal jadi males in deep sama Maliq and Tulus,  mau nggak mau yang sreg ama kuping cuma si bule aussie ini.

Related Post

Merehabilitasi Monyet Ibu Kota



Topeng monyet sudah resmi dilarang di Jakarta semenjak 2012 silam, lantas para romusha seni yang dipaksa menari untuk kaum pribumi ibu kota ini kemana? Selidik punya selidik mantan pekerja topeng monyet ini telah mengalami rehabilitasi di balai karantina  ikan dan ternak jalan RM Harsono 28. Tercatat sekitar 60-an ekor monyet yang dibagi menjadi tiga kelompok mendiami tiga buah kandang karantina.

Bukan perkara mudah merehabilitasi monyet bernama latin Macaca Fascicularis ini, sebab ketika pertama kali tiba di balai karantina kondisi mereka jauh lebih menyedihkan dari pada TKW korban penyiksaan. Hampir semua monyet-monyet ini gigi taringnya terpaksa dicabut. Bukan untuk menghindari gigitan namun karena gigi taring mereka sudah rusak dan membusuk, belum lagi 70% monyet ini positif mengidap TBC plus beberapa ekor stress berat hingga terlihat seperti orang mabok.


Menyatukan monyet eks topeng monyet tidak bisa sembarangan karena harus dipantau selama 24 jam. Bukan tanpa sebab monyet-monyet ini harus dikelompokan, karena hanya dengan berkelompok monyet ini bisa survive di alam liar. Dalam kelompok secara otomatis setiap monyet akan memegang peranan, ada yang menjadi alpha atau leader, masalah akan timbul jika ada monyet yang tidak diterima dalam kelompok atau terdapat dua alpha dalam satu kelompok. 

Kembali meliarkan mantan penari jalanan ini juga butuh kesabaran, salah satu caranya dengan menjauhkan semua barang yang berhubungan dengan pekerjaan lalu mereka. Jadi dalam kandang monyet ini tidak boleh melihat bahkan menerima barang-barang buatan manusia, juga disedia beragam stimulus agar monyet ini bisa kembali liar dan tidak kembali cong atau lemah gemulai. Para mantan penari ini pun disterilkan karena mereka bukan satwa yang terancam, hingga ketika dikembalikan tidak akan menambah populasi.


Salah satu stimulus yang dilakukan adalah dengan menciptakan hujan buatan, hujan ini memaksa para monyet untuk bergerak dan aktif. Maklum biasa pakai payung dan pergi ke mall eh pasar.

width="400">

Meskipun topeng monyet resmi dilarang di ibu kota bukan berarti pelanggaran hidup bagi monyet telah berhenti. Salah satu yang masih berjalan adalah membeli monyet untuk hewan peliharaan. Seperti contoh digambar, anak monyet berusia dua bulan ini adalah sitaan dari sebuah rumah. Sementara lutung pada gambar di atas milik seseorang yang telah dipelihara selama 24 tahun.

Para primata ini dipelihara karena terlihat lucu ketika kecilnya namun ketika besar akan terlihat menakutkan sehingga umumnya pemilik akan merantai atau mengurungnya di kandang kecil. Paling parah adalah para pemilik primata kerap memberikan makanan manusia, hingga seperti disebutkan tadi banyak monyet yang gigi taringya busuk serta mengalami masalah kesehatan seperti penggumpalan lemak. 

Bahaya Memelihara Primata

Pas gue berkunjung, diharuskan memakai masker dan tidak boleh dekat-dekat bahkan diperingatkan untuk segera mengganti baju setelah sampai rumah. Bukan apa-apa menurut dokter hewan yang bertugas, satwa liar terlebih primata, rentan akan menularkan penyakit apalagi morfologi mereka mirip manusia. Jadi bisa dengan mudah saling bertukar penyakit dan dipastikan akan lebih cepat menular jika ada anak kecil di rumah. 

Fakta Mengerikan Topeng Monyet Jakarta


Nah, ada fakta yang mengerikan perihal topeng monyet Jakarta. Tadi diatas saya sudah menyebutkan bahwa ketika sampai balai karantina sebanyak 70% monyet ini positif mengidap TBC!!! Mau tidak mau dinas kesehatan Jakarta mengambil sampel penduduk di kampung topeng monyet (tempat dimana hampir semua monyet di Jakarta diambil) semua warga diperiksa termasuk tes darah. Namun hasilnya dirahasiakan dinas kesehatan Jakarta, entah karena alasan apa hingga dinas kesehatan tidak mau mengungkap hasilnya. Bahkan penyelidikan lebih lanjut terhadap warga kampung topeng monyet dilarang!!

Kalian sudah tahukan bagaimana penyakit TBC menyebar? Jadi bayangkan kalau satu wilayah didiami oleh satwa yang membawa penyakit TBC, belum lagi monyet ini bekerja keliling daerah dimana mayoritas yang menonton adalah anak kecil. Jadi sudah berapa anak yang tertular TBC di ibu kota hanya karena secuil receh???

Adopt-A-Mongkey


Buat kalian yang mau berpartisipasi dalam menyelamatkan mantan penari topeng ini, bisa dengan mengikuti program adopt-a-mongkey. Walaupun judulnya adopsi bukan berarti kalian bisa bawa pulang monyet ini, tapi kalian yang telah berpartisipasi akan dikirimi gambar monyet adopsi kalian. Juga kalau ada waktu kalian bisa berkunjung untuk melihat monyet adopsi.  

Jadi masih mau pelihara monyet? Kalau kalian lihat ada yang pelihara, jangan segan untuk memfoto dan melaporkannya pada polisi karena sudah ada perda yang melarang monyet untuk dipelihara. Termasuk lutung dan oa ya.
Related Post

Review Blackberry Passport Indonesia


Blackberry is not dead! Setelah mengeluarkan blackberry Z3 kali ini RIM mengeluarkan produk barunya. Tapi masih worth to buykah? Apalagi selama ini blackberry terkenal cuma mengandalkan BBM saja. Namun kali ini,  vendor Canada ini boleh dibilang sedikit beda dan menyasar kalangan high end. Mengusung nama passport karena bentuknya yang seukuran passport, serta passport merupakan barang wajib orang-orang yang biasa travelling dan tentunya sibuk. Maksud hati RIM ini ingin handphone yang mengindentifikasikan  diri dengan pangsa pasar menengah ke atas jadi diambilah passport. Padahal TKW juga rajin dan kenal betul dengan passport bukan?

Layar dan Keyboard
Review blackberry pasport

Dengan luas 4,5 inch dan 453 ppi pixel density, nggak perlu diragukan lagi kualitasnya. Mau baca, browsing maupun maen game juara dah! Puas abis! Tapi bentuknya yang passport banget ini bikin kendala kalau kita mau ngetik dengan satu tangan, karena terlalu lebar mau nggak mau harus mengetik dengan dua tangan.

Kalau diperhatikan keyboard blackberry yang terkenal itu cuma huruf saja loh di passport ini. Nggak bakalan nemu angka dan sign lainnya, karena itu bisa diakses tepat dilayar ketika ngetik. Mungkin maksud RIM biar ukuran layar nggak kepotong sama keyboard. Satu hal yang unik, keyboard ini bisa untuk swipe loh, jadi kalau mau naik dan turun layar nggak usah sentuh layar. Bisa juga dengan sliding di keyboard, canggih men!

Hardware, OS and Camera

Passport dipersenjatai dengan 3GB RAM, quadcore 2,2 Ghz krait 400, GPU andreno 330 dan 32 internal memori, mampus nggak tuh! Walaupun wah tapi harus ingat passport yang memakai OS blackberry 10.3 yang membutuhkan kerja keras karena bisa mengoperasikan berbagai apps android! Jadi overall kinerjanya sama aja seperti android dengan 1GB RAM dan dual core 1,3 Ghz processor. Malah gue bilang sih standar, karena passport harus menjalankan dua OS secara bersamaan. Walaupun selama percobaan menginstal berbagai apps baik dari OS blackberry dan apps android, sama sekali nggak ada lag. Tapi harus dingat karena bentuk layar yang kotak banget, ada banyak aplikasi android yang terpotong  tampilan bagian atas maupun bagian bawah terlebih game. Hal ini lumayan bikin kesel.

Kalau kalian baru kembali bertobat memakai blackberry pastinya bakalan sedikit canggung macem gue. Karena blackberry OS ver 10 yang sudah compatible dengan apps android ini memang butuh
waktu untuk terbiasa. Walaupun nggak ada yang baru karena memang mirip dengan OS android, bedanya cuma experience saja. Misalkan kalau android ada tombol back, sementara OS blackberry 10 ini nggak ada jadi kita harus swipe ke bawah. 

Untuk kamera bolehlah selfies ampe mampus, karena kamera depan sudah 2 MP dan kamera belakang 13 MP. Belum lagi pengaturan kamera lengkap mulai  beserta flash, hasilnya pun sangat memuaskan di atas Galaxy Samsung S4. 


Passport ini nggak bisa diganti baterainya aka internal baterai dengan kapasitas 3000 mAh, mirip galaxy tab. Tahukan kualitas baterai blackberry seperti apa sama halnya dengan passport ini, rata-rata bertahan seharian saja maksudnya satu hari full, bukan dari pagi sampai sore saja tapi 12 jam. dengan catatan sinyal HSDPA mudah didapat. 

Untuk memori card dan simcard tinggal buka casing bagian atas. Passport ini hanya bisa menerima nano simcard bukan micro simcard, jadi kalau beli ini mau nggak kudu ke gerai provider minta nano simcard. Repot sih yah, ini juga jadi salah satu kekurangan passport.

Overall?

Kalau boleh jujur kelebihan passport menurut gue sih cuma bentuknya aja yang beda dan ekslusif. Jadi kalau di tempat umum terus ada nelpon atau message. Orang-orang pasti pada ngelirik, "wuih handphone apaan tuh?" Sebagai pemakai awam gue masih bingung kenapa harus pindah dari android maupun IOS, karena nggak ada hal baru yang ditawarkan passport ini. OS blackberry ver 10.3 juga nggak istimewa amat, aplikasi masih sedikit di blackberry apps world mau instal apps android takutnya nggak lancar karena ukuran layar yang beda sendiri. Apalagi kalau sudah masuk Indonesia harganya sekitaran Rp7.000.000, makin mati kutu aja ini passport.

Dengan harga segitu passport bakalan susah narik pembeli. Sekalipun mengincar pemakai lifestyle nan tajir,  dengan nilai lebih cuma dibentuk aja seperti porsche paling banter orang macem princess Syahrini yang beli. Namun kalau bisa dikisaran 3 jutaaan, it's worth to buy and not over price.   Buat kalian yang masih ingin pakai blackberry dengan citarasa sama kaya passport cukup beli Z3 seharga 2,2 juta saja, apalagi Z3 bisa diupdate ke OS blackberry ver 10.3.  


Related Post

Review Halo by Alexandra Adornetto

Pernah baca buku yang bikin mata capek? Kalau belum pernah coba baca Halo dari penulis muda Australia, Alexandra Adornetto. Ceritanya tentang tiga malaikat yang diturunkan ke bumi. Ivy, Gabriel dan si malaikat tanpa pengalaman Bethany, disinilah cerita dimulai ketika  Beth harus beradaptasi dengan tubuh manusia dan semua hal yang bersifat keduniawian.


Mulai dari cara berjalan, cara pake baju, gimana rasanya berjalan di pasir menjadi menu awal Halo dan parahnya semua hal yang harus dilalui Bethany sebagai manusia harus gue baca sepanjang 300 halaman! Gimana mata ini nggak capek! Untungnya ada sedikit angin segar ketika Beth masuk sekolah di Venus Cove kota pantai yang kecil dan harus berinteraksi dengan teman-teman centilnya macam Molly dan Taylah. Juga kisah cintanya dengan kapten tim polo air Xavier, yang mau nggak mau bikin gue rada bingung. Soalnya sebagai malaikat gimana Bethany bisa merasakan cinta? Padahal Gabriel dan Ivy sama sekali nggak? Kendati dijelaskan kalau Beth adalah malaikat yang bisa merasakan emosi manusia, sama sekali bukan alasan untuk Beth bisa jatuh cinta! Terlebih Beth sebagai mahluk sempurna aka malaikat suka sama Xavier karena dia ganteng bukan karena sifat baik ataupun emosi lain.....pusing nggak tuh!!! Gua rasa ini plot hole.

Mata jadi seger setelah halaman 300 tokoh Jake Thron muncul, tokoh misterius nan gelap ini berhasil mencuri perhatian dari Beth dan Xavier. Gue ampe penasaran sama Jake dan baca terus sampe abis, karena personalisasi Jake ini keren mampuz! Biasalah kalau pengikut iblis pasti keren abis. Mata hitam, rambut berantakan, jaket pilot dan pake motor racing plus kata-kata Jake yang bak puisi persis seperti setan yang merayu. 


center;"> Overall

Halo masih bisa dinikmati bahkan masih jauh lebih ok dari pada Twilight. Plot hole Bethany yang bisa jatuh cinta sama pacing yang awalnya lamban banget  terus nanjak menuju klimak tanpa henti. Nggak terlalu ngefek buat bisa nikmatin cerita malaikat vs manusia vs iblis ini. Terbukti ketika Halo sukses menjadi New York Best Seller, bahkan menurut desas-desus Halo ini lagi dipersiapkan untuk menggantikan Twilight di Hollywood. Sebelum jadi the next big thing, ada baiknya baca dulu, sama halnya kaya Twilight kalau filmnya nggak keluar manalah tau ada bukunya.


Related Post

Makan Siang Dengan Koh Ahok : Ketika Jakarta Dipimpin Non Muslim dan Non Pribumi

Buat yang baru pertama kali baca, ini ditulis jauh (2014) sebelum Koh Ahok, keselibet lidah di pulau seribu

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Jakarta punya Guberur yang non Muslim dan non pribumi. Dan saya termasuk orang yang beruntung dapat undangan makan siang bersama Basuki Tjahaya Purnama atau Koh Ahok. Sebenarnya ini semacam acara open house, jadi isinya Cuma ditraktir Koh Ahok sama ngalor-ngidul kemana-mana.

Kesan pertama yang  didapat waktu maksi bareng adalah, Koh Ahok itu ternyata tinggi dan besar! Selama ini
, serif;">saya lihat di TV, Ahok terlihat kecil atau seukuran average orang Indonesia umumnya. Orangnya pun ceplas-ceplos nggak jaim dan kaga banyak basa basi busuk, dengan bebasnya kita bisa tanya apapun termasuk urusan pribadi mengenai keluarganya.

Karena bebas tanya dan suasana santai, ada beberapa orang yang emang sengaja tanya rencana Koh Ahok kedepannya pas jadi Gubernur nanti.  Dari sini saya tahu kenapa Jokowi pilih Ahok, karena Jokowi untuk birokrasi sementara Ahok untuk praktisi bisnis. Mungkin karena basicnya Chinese Ko Ahok jago banget mengatasi permasalahan tanpa mengorbankan nilai ekonomi.



Related Post

Review LG L20 : Android Kitkat Termurah

Udah bosen sama ponsel android merk lokal yang murah dengan spec tinggi tapi punya banyak bugs.  Mostly merk lokal yang gue beli, OS androidnya bodong. Jadi ada beberapa apps google yang nggak jalan maksimal, macem Maps yang kaga akurat, compass nggak jalan, juga kamera yang bermegapixel tinggi tapi hasilnya cenderung keputihan. Dua merk lokal yang gue beli adalah Mito dan Advan, kapok dah beli merk local dengan iming-iming OS android terkini, core dan RAM tinggi serta kamera megapixel tapi bugs bertebaran. Makanya gue cari ponsel merk global yang murah meriah buat kebutuhan sehari-hari.

Setelah memilah-milih dengan budget yang amat menyesakan dada dengan terpaksa gue menjatuhkan pilihan ke LG L20 dual. Bukan apa-apa LG merk global dan selama masa promo dari 800 ribu diskon jadi 600 ribu dengan pembelian tunai dan kalau pakai kartu kredit cuma 500 rebu. Tapi harus beli di Carrefour! Nggak pake mikir langsung aja dah cabut ke Carrefour terdekat.

Paket Penjualan

Ampun minah no wonder bisa jatuh ampe 500 ribu! Soalnya dipaket penjualan Cuma di kasih charger aja! Jangankan micro sd, headset yang biasanya ada pun sampai ditiadakan, gantinya dikasih screen protector sama sebuah voucher blitz dan ini bukan voucher ternyata!!! Tapi semacam promo ticket, jadi kalau nonton ke blitz tunjukin voucher sama LG L20 terus dapet satu tiket gratis (buy 1 get 1) Aneh? Kenapa nggak voucher nonton aja sih toh sama aja bukan?

Body

Full plastic! Plus warna yang cathy semakin mirip mainan anak-anak, tapi finishingnya rapi banget dan nggak licin. Bentuknya yang super imut, bisa muat dimana aja dan enak digenggam.

Layar

Layar 3 inch sama dengan galaxy mini ini emang amat mengecewakan, mungkin memang sengaja diturunkan kualitasnya supaya harga murah. Densitas pixel serta warnanya rendah banged (133 ppi) tapi masih nyaman di mata, kalau boleh jujur layar L20 ini masih dibawah galaxy mini dan young karena masih TFT.

Layar 3 inch juga jadi masalah ketika harus ngetik, entah kenapa gue ngerasa kalau layar L20 ini lebih sempit dari pada galaxy mini dan young. Tapi presisi ketika ngetik cepat dan nggak meleset! Ini meminimalisir kesalahan ketik karena layar kecil.

Kamera
Contoh foto L20 outdoor, kurang focus karena nggak ada fix focus
Kamera L20 hanya 2MP tanpa auto focus dan blitz, hasilnya sih lumayanlah kalau buat selfie masih bisa bikin ganteng. Hasil gambar cenderung soft dan kurang detail karena nggak ada auto focus. Untuk ini bisa diakalin dengan install apps camera HDR. 


Suara

Satu lagi yang disunat LG. Suara L20 ini datar abis, pemutar music dengan volume max pun gagal menghadirkan dentuman bass. Mau nggak mau harus colok headset atau speaker.

Fitur dan OS  

Ok, boleh kecewa dengan dengan layar dan suara tapi fitur dan OS nggak ada yang kalahin. OS udah Kitkat booo, hape mana dengan bandrol 500
ribu udah kitkat! Belum lagi OS-nya full costume. Ada fitur knockcode (ketukan buat gantikan slide mode lock), dan beragam google apps yang udah preinstall seperti drive, photos, chrome. OS 4.2.2 ini stabil banged tanpa bugs macem merk local, karena full costume banyak yang unik misal bentuk tombol, keyboard, font yang bisa diubah dengan berbagai theme. Bahkan nggak perlu instal launcher karena L20 bisa ganti theme tanpa launcher cukup donlot aja di LG world.

Semua fitur standar seperti music player sampai memo sudah langsung terhubung ke third apps, missal memo sudah bisa langsung share ke drive atau chat messenger, music player langsung terhubung ke youtube, kamera dan gallery langsung ke apps photos buat edit. Bahkan apps standar ini diupdate berkala oleh LG.

Bahkan fitur save mode pun tersedia jadi nggak perlu instal apps save baterai, pokoknya L20 ini punya segudang fitur yang bikin nggak usah install beragam apps.

Dual Sim

Hebatnya lagi L20 udah dual sim, satu GSM dan satu WCDMA, Jadi buat  nelpon pake GSM terus buat data bisa pake smartfreen ataupun bolt (tapi gua belum coba bolt) Pengaturan dual simcard gampang tinggal swipe ke bawah di layar notification terus pencet sim1 atau sim 2. Tapi inget cuma satu sim card yang bisa 3G.

Hardware
Untuk processor L20 dipersenjatai dengan 1.0 GHz dual core dan RAM 512. Ok, banyak yang langsung kecewa dengan RAM yang cuma 512. Pasti banyak yang mikir bakalan lemot, nyatanya L20 justru tangguh dan anti lag. Dengan layar Cuma 3 inch tentunya ini bakal mengkompres beban RAM. Buka BBM, whatsapp dan line lancar tanpa lag plus L20 ini nggak panas.

Kalau untuk game, belum coba karena Cuma 3 inch dan pixel yang rendah jadi rada males buat donlot game. Dengan MT6572 (ini chipset yang biasa ada di hape china, dipakai buat nurunin harga) dan GPU Mali-400, harusnya game dengan grafik berat bisa jalan mulus.
Memori 4GB tapi setelah dipakai OS Kitkat buat user tinggal 1,3GB saja. 

Baterai

Si kecil L20 ini punya baterai Li-ion sebesar 1540 mAh, dengan layar densitas 133 ppi dan Cuma 3 inch. L20 mampu hidup seharian bahkan lebih sekalipun dipakai browsing. Gue uji coba pake dua kartu, 3 messenger plus instal apps dari google play seharian, L20 masih sanggup menyisakan 30% baterainya ketika jam 12:00 malam. Tentunya di daerah gue sinyal 3G-nya gampang dan kenceng ya.  Plus ada fitur save baterai sendiri dari LG.

Overall

Dengan harga 800 ribu LG L20 gue bilang sih masih worth to buy, sekalipun mengorbankan luas dan kualitas layar. Dikisaran harga segini merk global belum ada yang nandingin L20, Samsung dengan kisaran harga segitu rata-rata masih jelly bean, processor belum 1Ghz apalagi dual core (galaxy chat, mini 2, fame) dan umumnya Samsung pelit, OS nggak full costume. Memang merk local banyak dengan spec jauh lebih tinggi, layar 4 inch, Kitkat , dual core tapi umumnya OS merk local bodong dan punya seabreg bugs. Karena merk local cuma pasang OS seadanya yang penting bisa berfungsi. 

Note:
Periode promo Cuma di Carrefour dari tgl 29 agustus- 14 september. Harga normal 800 ribu, kalau beli cash 650 ribu, kalau beli pakai kartu kredit 550 ribu. Carrefour only available in white yang black mostly di counter hape.

Pasti banyak yang tanya bisa nggak pake PATH? Kalau coba instal di google play. PATH nggak bakalan nongol! Sebab layar L20 Cuma 3 inch nggak masuk criteria untuk PATH, jadi harus donlot file APK terus instal manual seperti galaxy mini dan young.

L20 ini nggak bisa baca back up data dari jelly bean Mito A87, entah mengapa semua apps yang udah gue back up di sd card sama sekali nggak terbaca.


L20 udah lama keluar di India bahkan sekarang L30 udah keluar di sana, bedanya layarnya 3,5 inch tapi densitas pixel cuma 125 ppi. Jadi buat yang nggak cocok dengan layar 3 inch bisa nunggu sapa tahu aja bentar lagi keluar juga di sini.
Related Post

Interview: Eka Gustiwana Meraih Mimpi Lewat Speech Composing



"georgia" , "times new roman" , serif;">Kali ini gue dapet kesempatan buat interview salah satu Youtube sensation, namanya Eka Gustiwana dan dia tenar berkat speech composing Arya Wiguna "Demi Tuhan" serta Jeremy Tety "BBM". Bertempat di rumahnya daerah teluk Gong. Eka Gustiwana menyulap rumahnya menjadi sebuah studio, setelah face to face ternyata orang amat ramah dan banyak hal yang tidak ketahui orang-orang mengenai pencipta sensasi speech composing ini.
Related Post

Blog Archive

VIVA ID

Total Pageviews

12,481,008

Ini Baru Loh

Dari mana Energi Negatif di Rumah Kamu Berasal?

  Disclaimer Kali ini saya mau bikin rangkaian artikel tentang energi negatif di rumah sebab, punya pengalaman tentang hal ini dan ini ada...

Powered by Blogger.

.

.

Search This Blog

Protected by Copyscape Online Plagiarism Scanner

Subscribe Us

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

About

Newsletter

If you like articles on this blog, please subscribe for free via email.

Subscribe Us

Facebook