Pages
Punya kelinci
tapi bingung pelet apa yang bagus? Berhubung kesuksesan saya memelihara kelinci selama lebih dari dua tahun. Saya buatkan review
merk pelet, yang pernah dipakai buat makan semua kelinci peliharaan saya. Sebelum
beli pelet, lihat dulu kelincinya jenis apa? Apakah berbulu panjang atau
pendek? Karena dua jenis ini butuh asupan gizi yang berbeda, kelinci berbulu
panjang butuh protein lebih supaya bulunya tetap bagus.
1. Morning Sun
Merk morning sun
ini cukup lama saya pakai, selain karena ada dibeberapa supermarket, juga karena
morning sun mengandung timothy hay. Morning sun import langsung dari australia, jadi jangan heran kalau harganya berkisar dari 40 – 55 ribu per 1kg. Lumayan bikin bangkrut, kalau punya lebih dari satu kelinci. Rasanya saya bilang sih enak banget karena ini cepet abis.
Efeknya
Efeknya ke
kelinci lebih ke penampilan, karena semenjak dikasih morning sun, bulunya jadi lebih bagus aka jadi lebat banget dan kinclong. Selain itu pup dan
pipisnya ok, nggak berbau, jadi morning sun rekomended banget.
2. Jolly
Merk dari china
ini nggak sengaja saya temuin di petshop, karena nggak nemu morning sun. Awalnya
sih ragu, tahu sendirikan kualitas barang dari tiongkok macem apa. Tapi pas lihat, sering saya temuin beberapa
lembar hay dalem bungkusnya, jadi saya beli dah.
Untuk satu bungkus jolly 1kg dibandrol 35 ribu.
Efeknya
Efek ke kelinci
bagus banget, karena banyak mengandung serat. Pup kelinci gue bagus dan nggak
berbau. Kalau dari penampilan sih, nggak ada, sebab lebih kepencernaan. Saya rekomen
jolly, buat bikin pencernaan kelinci lancar karena banyak hay. Selain itu jolly dicampur beberapa threat yang nggak terlalu banyak macemnya, seperti butiran jagung
buat nambah napsu makan. Soalnya kelinci saya nggak terlalu maruk kalau makan
jolly, lambat banget abisnya. Jadi berkesimpulan kalau jolly secara rasa
nggak terlalu enak.
3.Oxbow
Sebenernya merk
oxbow ini paling bagus, tapi saya kasih di nomor 3 karena susah carinya, import
langsung daru U.S dan harganya bikin sakit hati. Pelet oxbow boleh dibilang
paling komplet semuanya, dari protein, vitamin sampai serat. Maklum dari U.S
jadi seratnya langsung tuh hay first cut, oxbow cuma bisa diperoleh di petshop
tertentu, bahkan order online aja belum tentu ada.
Efeknya
Efek ke kelinci, kalau dari penampilan bulu kelinci jadi kinclong macem morning sun, pup serta
pipisnya juga nggak berbau. Kalau mau kelinci panjang umur serta sehat
selalu, silahkan belilah oxbow, yang satu bungkus seberat 1kg bisa seharga 90 rebu – 125 rebu…jleb. Rasanya juga ok, soalnya dua kelinci saya, bisa ngabisin nggak sampe
seminggu.
4. Dr Bunny
Satu lagi merk
dari Cina, pertama saya lihat ragu banget! Soalnya peletnya bukan warna hijau
maupun cokelat seperti biasanya. Dr bunny warna putih! Dan dia punya semacam inovasi baru, karena punya odor control berkat pemakaian serat bambu. Bener aja, pas dikasih ternyata nggak dimakan sama dua kelinci saya, bahkan si Koko yang bligon aja
nolak. Dr bunny baru dimakan setelah satu bulan disodorin, mungkin karena
baunya yang beda dengan pelet umumnya.
Efeknya
Efek ke kelinci, lebih ke pup sama pipisnya. Sesuai dengan odor controlnya, pup kelinci sama
pipisnya nggak berbau loh. Sayang seribu sayang, pelet seharga 40 ribu ini nggak
disukai kelinci. Jadi percuma kalau beli tapi nggak dimakan, makanya cuma
beli sekali aja. Tapi saya rekomen merk ini kalau kalian pelihara kelinci indoor
aka dalem rumah atau kamar.
5. Britter Bunny
Merk dari
Thailand ini terkenal banget dan tersedia di mana-mana. Sebenernya saya nggak
suka dengan britter bunny! Kenapa? Karena britter bunny banyak mengandung sayur
dan bahan campuran lainnya. Lihat aja peletnya yang gede-gede dan warnanya
hijau dan orange, maksudnya yang hijau itu pelet dengan vitamin dan yang orange
itu wortel. Kendati di packeging
tertulis fiber 16% saya nggak percaya, karena nggak ada bau hay dan serbuk hay
di peletnya. Dulu pernah kasih ke kelinci 3 bulan ke bawah dan langsung
mencret, pelet yang banyak hay, nggak mungkin bisa bikin kelinci mencret. Jadi
kalau punya kelinci di bawah 3 bulan jangan kasih britter bunny, ini untuk
kelinci di atas 3 bulan.
Efeknya
Overall yakin britter bunny ini semacam
pelet vitamin buat bikin kelinci sehat secara fisik. Pelet seharga 35 ribu ini
sama sekali nggak rekomen, seperti yang saya tulis di atas sekalipun tertera
serat 16%, saya nggak percaya. Dia lebih banyak mengandung bahan campuran seperti
sayur dsb, makanya jangan heran kalau pup dan pipisnya lumayan bau.
6. Goyufeed
Ini adalah merk
lokal yang pernah saya pakai, kenapa? Karena kalau bangkrut beli guyofeed.
Maklum 1 Kg cuma 9 rebu! Pelet lokal ini sebenernya bukan buat kualitas pet
tapi lebih ke ternak, pertama kali beli langsung pusing karena bau pelet ini
kenceng banget seperti pakan ayam. Secara rasa ok, karena kelinci saya lahap
banget sama guyofeed ini, padahal tadinya saya pikir mereka biasa makan pelet
import nggak bakalan suka.
Efeknya
Karena ini pelet ternak, maka dua minggu dikasih guyofeed kelinci langsung menggelembung berat badanya, plus bulu mereka juga jadi tebel. Saya rasa
protein guyofeed ini over, demi mengejar berat kelinci tapi kelinci jadi gemuk dan berbulu tebal. Sama sekali nggak
rekomen merk ini buat kelinci pet! Kenapa? Karena bisa bikin obesitas! Selain itu juga pup sama pipisnya jadi bau
banget! Saran saya untuk boleh aja kasih guyofeed buat bikin kelinci gemuk dan
berbulu tebal, kalau udah keliatan ok, cepetan ganti sama merk premium biar
nggak kegendutan dan panjang umurnya.
7. SKR 214
Setelah baca-baca di forum kelinci, saya memutuskan untuk mencoba sebuah merk lokal dengan nama SKR 214. Orang-orang di forum kelinci bilang, kalau SKR 214 ini bagus untuk kelinci hias berbulu tebal seperti english anggora. Akhirnya saya coba beli eceran yang 1kg seharga 15 ribu (lebih mahal dari guyofeed) pertama kali lihat, peletnya cokelat dan keras sekali! Tapi nggak berbau seperti guyofeed. Begitu dikasih ke si Kimchi kelinci fuzzy lop, ternyata dia doyan banget, walaupun makanya nggak maruk jadi secara rasa sih standar. Nah, SKR 214 dengan tekstur keras ini jadi masalah untuk kelinci anakan atau kelinci kecil macam netherland dwarf karena susah buat digigit. Kalau lagi dimakan sama kelinci-kelinci, suka kedengeran suara kriuk...kriuk...kriuk...kriuk, namun tekstur yang rada keras ini baik untuk gigi kelinci, apalagi kalau jarang dikasih hay.
Efeknya
Ternyata bener banget SKR 214 ini cocok untuk kelinci hias berbulu panjang karena fuzzy lop saya bulunya jadi tebel banget, tapi nggak bikin gemuk. Belum lagi pup sama pipisnya nggak bau macam guyofeed, rekomen SKR 214 buat makanan kelinci hias seperti fuzzy lop, english anggora dan rex. Kalau punya kelinci jenis lain bisa disesuaikan, karena SKR punya berbagai jenis pelet untuk setiap jenis kelinci.
8. Style
Sebenarnya ini adalah pelet darurat yang saya beli di petshop, karena lupa kalau pelet di rumah habis. Namanya sih gaul banget, coba mana ada pelet kelinci namanya style? Pelet ini import dari Jepang dan khusus untuk jenis Netherland Dwarf. Ukurannya kecil banget cuma 450 gram, karena memang buat kelinci kecil, tapi harganya 70 ribu! Bentuk peletnya besar-besar dan berwarna hijau, disertai dengan beberapa sayuran dan buah kering, biar kelinci nggak bosen. Bau pelet ini ajaib, karena seperti manisan dengan struktur yang nggak sekeras pelet biasanya. Kalau dari segi rasanya sepertinya sih biasa, karena dua kelinci saya cuma ngemilin sayuran dan buah keringnya, sementara peletnya sendiri lama banget habisnya.
Efeknya
Secara kasat mata sih nggak kelihatan, tapi pup dan pipisnya jadi nggak bau, namun salah satu kelinci saya pupnya malah lembek. Sayangnya karena di packeging bahasa Jepang, saya jadi nggak tahu kandungan apa saja di pelet style ini. Sepertinya memang pelet style ini dikhususkan bagi jenis kelinci kecil seperti Netherland Dwarf dan Lion head.
Jadi Pakai Pelet Apa?
Saran saya sih, jadikan SKR 214 sebagai pelet utama dan morning sun buat hadiah beberapa bulan sekali (threat). Biar si kelinci nggak bosen juga buat menghemat budget.
note:
Ingat pelet itu cuma 20% dari makanan kelinci 80% harus hay. Saya tahu cari hay atau rumput
memang rada susah kalau tinggal di kota, makanya banyak yang jadiin pelet
sebagai makanan utama. Tapi harus diperhatikan pelet yang dijadikan makanan
utama harus dan kudu ada hay-nya! Cara lain yang biasanya saya lakukan adalah
beli hay ke breeder atau pergi ke taman kota biar kelincinya bisa makan rumput,
biasanya gue ke senayan kan banyak lapangan rumput yang ngangur tuh.
Sebagai pekerja
media saya ingin share sesuatu yang sedang trend saat ini, dimana hampir semua
media mentraining campersnya untuk menguasai alat ini. Kalau camera biasa
mempunyai keterbatasan sudut pandang, sementara alat yang berasal dari U.S ini
mendobrak keterbatasan camera dengan mampu terbang dan bermanuver 180 derajat.
Nama resminya DJI Phantom tapi para campers biasanya menyebut drone, yakni sebuah alat untuk
mengangkut camera dengan baling-baling. Nah, biasanya untuk liputan standar
hanya pakai quad-copter atau empat baling-baling. Ada juga yang delapan
baling-baling untuk mengangkut camera DSLR 5D tapi yang ini super
mahal.Sepintas memang terlihat seperti mainan namun sebuah camera kecil nempel
di bawah drone ini, awalnya DJI phantom sama sekali tanpa camera, jadi kalau
anda beli drone maka harus membeli go-pro. Namun belakangan DJI Phantom versi 2
sudah punya camera sendiri.
Cara
Pakai:
Drone ini
dikendali oleh sebuah remote yang dilengkapi layar dimana campers bisa lihat
perjalanan drone melalui monitor di remote. drone versi 2 tidak dilengkapi
monitor karena anda bisa mengunduh aplikasi monitor di apps store android atau
apple lalu ubah handphone anda jadi monitor, tapi cara ini kurang sreg
berhubung sinyal 3G Indon ancur abis, seringnya gambar di handphone jadi
patah-patah dan camper kesel bukan main.
Kalau mau mahir
anda sebaiknya latihan dulu dengan mainan helikopter atau bisa membeli
simulatornya untuk berlatih di komputer. Sebenarnya nggak susah, gue coba sih
nggak rumit cuman butuh latihan intensif
saja, masalahnya kalau jatuh rusak mampuslah gue tau sendiri ini barang harganya
berapa.
Jarak:
Perlu diingat
drone dilengkapi dengan GPS, sebelum terbang drone akan menglock GPS jadi
ketika kita kehilangan drone atau lowbat dia akan kembali dengan sendirinya ke
posisi awal. Kendati canggih pada
umumnya di daerah perkotaan yang penuh pohon atau gedung drone hanya bisa
terbang sejauh 500 meter. Namun di daerah terpencil yang bebas dari gangguan
sinyal dan gedung bertingkat bisa sampai 1 Km.
Baca juga: Membeli samsung S6 seharga 12 juta
Baca juga: Membeli samsung S6 seharga 12 juta
Waktu
terbang:
Bisa terbang
sampai berapa lama? Nah ini dia yang paling bikin sakit hati. Drone cuma bisa
melaksanakan tugasnya selama 15 menit saja, sebelum lampu indicator baterai
habis akan berkedip. Makanya campers dilatih harus mahir sekali karena waktu
yang mereka punya terbatas untuk mengambil gambar. Jadi jangan heran campers
yang bisa drone dihargai mahal sangat ini.
Baterai:
Baterai drone
memang berbentuk seperti ini dan kapasitas kurang tahu, tapi untuk mengecash
bisa 2 – 3 jam untuk sekali terbang selama 15 menit mampus nggak tuh. Biasanya
untuk aman kita harus beli 3 buah baterai, jadi ketika habis bisa langsung
ganti dan terbang kembali. Tidak bisa menunggu untuk charge baterai karena
waktu charge yang butuh 2-3 jam bisa-bisa acara yang diliput sudah bubar.
Harga:
Untuk drone
standar quad copter versi satu yang sudah tidak lagi diproduksi dihargai
sebesar 5-7 juta saja itu tanpa camera, artinya anda harus beli go-pro seharga
3 juta jadi total 8-10 juta. Sementara DJI Phantom versi 2 harga baru adalah 15-16
juta untuk paket standar. Jika ada paketan seperti tambah gimbal dsb bisa sampe
20 juta. Sementara untuk yang 8 baling-baling untuk angkut camera 5D seharga
100 juta.
baca juga : review sony A7S kamera pocket 4K
Tunggu dulu itu
hanya untuk paket standar ya, artinya anda cuma dapat satu baterai saja. Masa
mau terbang hanya selama 15 menit saja? Makanya harus membeli baterai tambahan,
1 buah baterai dihargai 2-3 juta saja.
note:
DJI Phantom di
indonesia menjadi sebuah barang ekslusif karena mahal, sampai-sampai ada
clubnya dan seperti yang gue sebutin di atas kalau campers yang bisa drone
sampai dihargai mahal. Di negara aslinya drone ini tergolong murah meriah (ya
iyalah) makanya kebanyakan yang beli adalah remaja dan dipakai buat mainan,
kesel nggak tuh! kalau Industri media di Amrik sono udah pakai yang 8
baling-baling. Makanya di Amrik sono ada tren anekdot “no more selfies but
dronies”, gile empet nggak tuh DJI Phantom yang disini cuma mampu dibeliin sama
perusahaan, di Amrik sono di pakai hura-hura ama ABG!
Ini contoh kerjaan yang jadi trending topik seantero Indonesia klik --- Drone Jurnalism
Udah lama nggak review film, nah sekarang gue bakalan kasih satu film yang ajib banget. Ceritanya sih simple tapi dalem banget dan yang paling dasyat adalah cinematographynya. King of summer ini bukan film baru, keluaran tahun 2013. Kalau banyak yang nggak ngeh its ok, karena memang low budget dan festival film.
Ceritanya sendiri berkisah di tiga orang yakni Joy toy, Patrick dan si gila Biaggio. Mereka adalah pemuda tanggung 15 tahun yang bosen banget sama orang tua mereka. Joy bermasalah dengan ayahnya yang kesepian semenjak ibunya meninggal dan Patrick nggak tahan sama kedua orang tuanya yang dia anggap aneh sementara Biaggio nggak jelas asal-usulnya.
Karena Joy dan patrick nggak tahan singkat cerita mereka ajak Biaggio buat pergi aka melarikan diri dari rumah sepanjang musim panas. Tentunya setelah nyolong duit serta bahan bangunan dari lingkungan sekitar buat bangun rumah di dalam hutan. Jadi di sinilah semua cerita bergulir, bagaimana ketiga bocah tanggung ini bertahan hidup. Walaupun kenyataan mereka selalu beli ayam di resto pinggir hutan bukan survival. Mostly ini adalah coming age comedy bukan full drama tapi penyajiannya dapet banget. Ada waktu kita bakalan ngakak dan ada waktu kita bakalan mikir, this film is totaly worth piece of shit.
Gue saranin film ini buat lo semua yang masih nanggung aka ababil, kalau penasaran silahkan pergi ke TKP dan donlot filmnya ganool jangan lupa kalau emang punya server ok, coba download yang blueray. Soalnya cinematography film ini dasyat mampus, dijamin manjain mata.
Iseng cari
handphone android baru malak kepincut sama sebuah tablet 7 inch. Advan Vandroid T1J seharga 1,1 jeti, untuk sebuah tablet
7 inch harga ini tergolong murah dan yup, emang gue termasuk orang yang gelap
mata kalau liat barang murah meriah. Tapi worth it kah dengan harga segitu?
Setelah 3 minggu pemakaian maka bisa gue simpulkan begini.
Dengar harga 1,1
jeti dari packaging jangan berharap banyak anda cuma dapet dus sama headset dan
tentunya charger dengan dua tipe standard an USB. Untungnya layar selebar 1024x600 udah ditempel anti gores.
Vandroid T1J ini full plastic material dan gampang tergores, gua sarankan untuk
cepat-cepat beli flip cover. Body Vandroid ini juga sama sekali nggak bisa
dibuka! Vandroid Cuma menyisakan bagian bawah untuk masukin simcard sama
sdcard.
Layar:
Layar selebar 7
inch (1024x600) ini bisa bikin browsing puas dari pada pake android standar.
Sayang layar ini belum IPS dan warna
cenderung over namun masih bisa dimaklumi.
Hardware
Dengan processor
dual core 1,3Ghz! MTK8312 Vandroid T1J mampu menjalankan segala macam aplikasi
bahkan game 3D paling berat sekalipun mampu dieksekusi berkat GPU-400 MP.
Sayang seribu sayang RAM Cuma dikasih
512MB, meninggal nggak tuh!!! Akibat hal ini kalau lagi multitasking ada
aplikasi yang bakalan otomatis ditendang aka shutdown tiba-tiba. Untungnya T1J
kasih memori internal sebesar 4 Gb walaupun 2 Gbnya udah kepake buat system,
jadi sisa buat user 2GB itu lebih dari pada cukup.
Satu hal yang
bikin gue cukup bingung adalah ketidakmampuan T1J buat menjalankan aplikasi
compass, pertama gue pikir karena nggak punya sensor gerak atau apalah itu.
Tapi kok bisa buat maen game doodle jump serta game lain yang butuh sensor
gerak?
Satu hal yang
jarang ada di tablet 7 inch adalah tv, yup vandroid punya tv sekalipun gue
nggak pake.
Operating
System:
Macem android
lainnya T1J udah disuntik Jelly Bean terbaru versi 4.2.2 semua aplikasi terbaru
bisa dengan mudah dinstal. Satu lagi penyakit merk lokal adalah OS-nya bodong
atau apa adanya tidak ada kostumisasi seperti halnya merk premium.
Ketika gue coba
pakai google map buat cari jalan, gue nggak ngerti apa yang salah. Sekalipun
mampu lock posisi kita lewat satelit bukan bts, google maps T1J nggak bisa
ngefollow! Yang ada dia malah beku dan gue harus merefresh berapa kali biar
tahu udah seberapa jauh jalan.
Camera:
Dengan dual
kamera belakang dan depan tentunya jadi kelebihan sendiri, tapi sialnya baik
kamera depan maupun kamera belakang sama busuknya. Kalau mau bagus harus
outdoor sebab kalau indoor hasilnya cenderung keputih-putihan khas kamera
handphone merk cina. Padahal kamera belakang ini 5,5 MP tapi gue nggak bisa
liat bedanya dengan kamera depan yang cuma VGA.
Baterai:
Vandroid T1J
punya kapasitas baterai 3000 mAH itu bisa kepake buat seharian, pemakaian
standar bisa bertahan sampe sehari (7-10 jam) kalau rajin browsing pake HSDPA bisa
sampai setengah hari. Gue nggak tahu apakah satu ini kekurangan atau kelebihan
karena baterai unibody, atau tidak bisa dicopot karena menyatu dengan body.
Sekalipun begitu T1J jauh dari pada bisa disebut berat.
Tips
Kalau Sudah Terlanjur Beli:
Camera:
Ok kameranya
emang nggak bisa diandelin, salah satu tips yang bisa gue kasih adalah harus
instal aplikasi kamera macem camera 360, camera FV atau lainnya.
OS:
Note jangan
me-root Jelly Bean Vandroid T1J karena lumayan susah nggak seperti merk premium
yang mudah. Juga jangan sekali-kali memakai custom root!!!! Karena belum ada
custom root yang sesuai dengan T1J.
Hardware:
Ok, kalau udah
diinstal segala rupa, rada suka ngehang dan kalau lagi buka apps suka tiba-tiba
shutdown. Sekalipun dual processor tapi RAM 512MB yang bikin mati gaya. Untung
kalian baca blog gue karena ada tips buat ngatasin hal ini tanpa harus me-root
dan paka RAM swapper yang ribet…bet…bet.
Instal aplikasi Ram Booster,
Clean Master dan Greenify donate. Biarkan ketiga apps itu jalan karena mereka
bertiga bakal bikin RAM bernafas lega dengan selalu memberikan sisa 50MB sampai
105 MB, jadi nggak ada aplikasi yang dishutdown tiba-tiba.
Baterai:
Baterai 3000 mAH
emang pas buat tablet 7 inch karena bisa bertahan seharian, tapi imbasnya kalau
ngecharge lama banget! Bahkan bisa 10 jam, cuma buat charger full! Supaya baterai
tahan lebih lama dan cepat ketika discharge ini tipsnya.
- Agar baterai bisa bertahan seharian bahkan lebih gue sarankan agar pakai
wallapaper gelap atau hitam dan instal theme supaya semua icon bisa dimasukan
ke dalam folder.
-
Untuk mengatasi charging yang
lama ketika charging matikan vandroid T1J atau matikan 3G-nya, dalam satu jam
saja bisa hampir penuh.
"Terus terang sekarang tablet ini gue cuma dipake buat browsing sama maen game aja."
Bulan lalu gue
dapet tugas dari kantor buat ikutan hip hip hura hura ke tempat yang namanya
selama ini gue kenal dari sticker yang bertebaran di mobil-mobil keluarga. Cuma
modal 60 rebu udah termasuk maksi dan naik semua wahana. Yup…….awalnya tempat
yang bernama Jungle Land ini adalah sebuah taman besar yang biasa dipake ngampar
makan sama keluarga.
Ternyata oh
ternyata Jungle Land yang bertempat di sentul city ini adalah sebuah theme park
layaknya Dufan, walaupun gue nggak ngerti sebelah mana junglenya. Konsep tempat
ini apa sih? Hutan tapi nggak ada satupun yang bernuansa hutan, kenapa nggak
dinamain The Fun atau apalah.
Berhubung android gue hancur berkeping-keping dan bulan ini lagi bangkrut, nggak ada pilihan selain beli handphone ala kadarnya yang penting bisa sms sama nelpon aja. Dengan budget seadanya terpaksa gue beli handphone di pinggir jalan tapi begitu lihat-lihat, mata langsung nonjok sama harga dan bungkus handphone. Tertulis jelas 230 ribu dengan logo whatapp segede gambreng, mana ada gue mikir langsung dah disikat. Pasalnya Nokia aja yang segitu cuma bisa sms sama nelpon aja, ini whatapp loh plus touch screen! Ajib nggak tuh?
Bentuknya standar banget kotak material plastik dengan jack sama charger usb di bawah, selebihnya bersih! Bahkan tombol kamera dan volume nggak ada semua harus dilakukan di layar, super simpel.
Layarnya mulus dengan tingkat ketajaman tidak diketahui, kalau ditebak mungkin 200,000-an warna. Interface juga nggak jelek malah mirip dengan android disertai beragam efek animasi. Sayang banget i-cherry C26 nggak bisa themes. Satu lagi touch screennya setengah hati, jadi nggak bisa tuh dengan sentuhan halus, kudu rada diteken.
Pertama gue kira ini handphone java karena bisa whatsapp, tapi begitu coba diinstal java apps ternyata nggak bisa. Aslinya i-cherry C26 ini adalah feature phone tanpa sistem operasi.
Sekalipun tanpa sistem operasi, i-cherry C26 ini punya apps store sendiri loh, mampus nggak tuh! Walaupun jumlah aplikasi yang tersedia bisa dihitung sama jari, karena semua apps yang ada udah dibuat khusus untuk handphone ini. Ketika selesai instal apps tidak akan muncul di menu tapi tetap harus masuk di i-cherry apps store untuk bisa menggunakan.
Salah satu game yang gue donlot, karena feature phone dan cuma 200 ribu, i-cherry C26 nggak punya proxminity atau gyro sensor. Jadi pas main doodle jump nggak bisa goyangin ini handphone, harus pencet layar kanan-kiri.
Ini dia tampilan whatsapp yang cuma bisa dipakai kalau handphone terisi sd card, soalnya memori internal cuma 76kb sakit nggak tuh. Udah gituh whatsapp ini harus didownload seharga 1000 perhari, artinya kita harus bayar 1000 setiap hari. Kalau sebulan berarti 30 ribu! Set dah, aje gile dan lebih gilanya whatsapp ini lancar ngirim tapi lemot nerima. Karena aplikasinya bukan resmi tapi modifikasi pabrikan i-cherry, kalau mau mikir manalah mungkin whatsapp bisa jalan di handphone tanpa sistem operasi? Minimal symbian atau java. Plus whatapps ini pun nggak mampu menditeksi no para pemakai whatsapp di handphone, jadi tiap mau chat malah kirim invitation buat download apps whatsapp, pingsan dah!
Satu lagi penderitaan yang diberikan i-cherry C26 ini adalah browser yang cuma mampu menampilkan teks serta kecepatan maksimal GPRS! Dijamin anda bisa belajar bersabar lebih baik dari bulan puasa ketika menunggu satu web page terbuka. Kalau di pakai brwosing baterai dengan kapasitas misterius ini cuma mampu bertahan sehari tapi untuk sms dan nelpon serta mp3 player i-cherry C26 bisa survive 3 hari.
-OVER ALL-
Dengan harga 200-an ribu i-cherry C26 ini masih worth to buy jika anda memang berminat mencari second phone. Bandingkan dengan merk Nokia 200 ribu dapet apa? Cuma handphone layar kecil buat sms sama telpon. Sementara i-cherry C26 touch screen, kamera (walau hasil poto putih semua), video recorder, radio,mp3 player, games bahkan ada fitur untuk merekam telepon. Bahkan i-cherry nggak pelit! dikasih headset sama leather case, asik abiz dah! Serta bonus belajar sabar ketika membuka web dan mengetik sms dengan touch screen setengah hati ini.
Bener kata pepatah, ada harga ada kualitas cocok banget buat jadi slogan i-cherry C26
Baca Juga : cara memaksimalkan nokia C3 biar mirip smartphone
Baca Juga : Review Acer Z220
Baca Juga: Vandroid S4f Quadcore RAM 1GB
Baca Juga : Review Asus Vivobook X202e
Baca Juga : Review Samsung Galaxy Young 2
Baca Juga : Review Acer Z220
Baca Juga: Vandroid S4f Quadcore RAM 1GB
Baca Juga : Review Asus Vivobook X202e
Baca Juga : Review Samsung Galaxy Young 2
Subscribe to:
Posts (Atom)