Search This Blog

3.10.18

Kelinci Keracunan Ivermectin

Jadi sabtu kemarin lihat ada gejala scabies di kuping Sammy kelinci holland lop, tanpa pikir panjang saya langsung kasih ivermectin oral atau lebih dikenal dengan Kepromec. Begonya saya nggak sadar kalau kasih ivermectin over karena biasanya dikasih lebih dari dua tetes pun nggak ada masalah. Lah ini nggak lama setelah dicekoki ivermectin, kelinci saya langsung diam dan nggak lincah, plus berhenti makan. Awalnya saya kira si Sammy kena bloated atau GI aka the silent killer makanya nggak pikir panjang langsung bikin critical care.

Keracunan Ivermectin memiliki gejala yang sama dengan bloated atau GI

Bikin Critical Care
Critical care yang saya bikin dari pelet dicampur air dan air dicampur madu, karena sudah malam otomatis nggak bisa kemana-mana, jadinya saya begadang setiap jam buat cekokin pake suntikan pellet cair plus madu ke Sammy dan berhasil buat dia pipis sekali. Padahal jalan aja udah goyang dan hampir jatuh, terus giginya gemeretuk terus. saya sudah yakin ini bakal lewat, tapi kenyataan si Sammy bertahan sampai minggu pagi, 

Ke Dokter Hewan
Minggu pagi, Sammy saya bawa ke DnA pet clinic di daerah Bantarjati setelah liat profilenya di website dan ditangani oleh Vet dengan pengalaman bertahun-tahun.  Setelah cerita panjang lebar dan Vet melakukan pemeriksaan terhadap gigi dan perut. Vet yakin Sammy keracunan ivermectin karena saya kasih dosis yang nggak tepat, Vet juga bilang ivermectin itu obat keras sekali jadi harus hati-hati pakainya. Yang bikin Sammy bisa bertahan sampai pagi karena terus saya cekokin critical care dan berhasil buat dia pipis. Sebab, saat pipis itu ivermectinya terbuang.

Obat analgesik

Penanganan pertama di clinic si Sammy langsung diinfus nggak lama cuma beberapa menit saja, abis itu infusnya dicabut dan saya dikasih tiga buah pipet yang sudah terisi cairan obat analgesik tapi, diberikan besoknya setelah makan. 

Pulang dari DnA pet clinic saya tetap cekokin Sammy dengan critical care namun, pelet cairnya dikurangi dan lebih banyak dicekokin air, biar Sammy pipis. Perlahan namun pasti setiap setelah pipis kondisi Sammy mulai membaik, badanya udah nggak goyang dan mulai aktif walau cuma garuk-garuk sofa.

Baca Juga : Kelinci Berhenti Makan Bisa Jadi Kena GI

Hari seninnya saya perhatikan Sammy sudah mulai aktif, mulai pup dan makan hay dikit-dikit. Lalu saya beri obat analgesik dan pipisnya berantakan getuh, sedikit-sedikit dan dimana-mana kaya ngompol. Malamnya sudah aktif jalan kemana-mana dan grooming.

Makanya kalau pakai ivermectin harus hati-hati,  terlebih buat kelinci hias seperti holland lop yang memang fragile banget tapi, thumbs up harus saya kasih ke DnA pet clinic karena pet clinic ini tahu banyak soal kelinci, nggak seperti pet clinic di Jakarta yang rata-rata zero knowledge buat kelinci.

Recomended Pet Clinic
Rata-rata dokter hewan di Bogor memang jempolan, dulu pun saya pernah datang ke pet clinic kedokteran hewan IPB di darmaga untuk hamster yang sakit parah sampai harus rawat inap, tidak mengecewakan.

12.11.17

Tips Mengatasi Gigi Kelinci Yang Patah

Dua bulan lalu ketika sedang diangkat, kelinci holland lop saya tiba-tiba meloncat dan mendarat dengan wajah menempel di lantai. Imbas dari kejadian ini adalah patahnya dua gigi depan kelinci holland lop saya, kondisi dua gigi depan yang patah masih menyambung dengan gusi, sehingga bagian bawah bergantung di gusi. Dalam keadaan panik saya pun membawa kelinci holland lop ke sebuah pet clinic terdekat, setelah diperiksa jawabannya sesuai dugaan. Dokter hewan bilang kalau dia nggak bisa berbuat apapun, mau operasi pun takut kelinci mati.

Antibiotik, pain killer dan madu
Satu-satunya yang bisa dilakukan dokter hewan adalah memberi resep antibiotik dan pain killer lalu menyarakan untuk selalu diberi madu, agar kondisi nggak drop. Dengan berat hati sayapun pulang tanpa banyak yang bisa dilakukan, selain memberi antibiotik dan pain killer, tidak lupa tiga kali sehari saya beri madu supaya nggak drop dan napsu makan terus baik.

Awalnya sudah pesimis sekali dengan kondisi holland lop saya, dua gigi depan patah mana bisa makan? Ternyata kelinci holland lop saya masih bisa makan, beruntung pada saat itu saya kasih dia pelet murah yang nggak terlalu keras.  Tentunya antibiotik dan pain killer serta madu terus diberi, plus saya rajin perhatikan apakah napsu makannya berubah. 


Setelah sebulan sama sekali nggak ada perubahan terhadap napsu makan kelinci holland lop saya, tetap bagus dan banyak, walaupun semenjak jatuh jadi nggak terlalu aktif, karena penasaran saya coba buka mulutnya dan mendapati dua gigi depan yang patah sudah kembali normal? Simsalabim gigi depan bagian bawah yang patah dan menempel di gusi, sudah menjadi satu dengan gigi bagian atas. Entah karena kelinci holland lop saya masih berusia satu tahun atau memang gigi kelinci bisa menyatu kembali, tapi yang jelas kedua gigi depan yang sudah normal ini bisa dipakai makan kembali, bahkan bisa untuk mengigit hay ataupun benda keras. 

Jadi saran saya kalau mengalami kelinci dengan gigi depan patah, segera beri antibiotik agar luka tidak infeksi, lalu pain killer supaya kelinci nggak kesakitan dan madu untuk daya tahan dan napsu makan. Perihal gigi akan menyatu atau nggak? Sepertinya tergantung pada usia dan daya tahan si kelinci sendiri.

gigi kelinci patah

27.7.17

Cara Ampuh Membasmi Kutu (Fur Mites) Pada Kelinci

Beberapa hari lalu dikejutkan dengan penampakan kutu di sekitar wajah kelinci holland lop saya, padahal si Sammy tinggal di dalam rumah dan saya nggak pernah lihat kutu kelinci seperti itu, berdasarkan pengalaman hanya tungau, yang biasanya terlihat di sekitaran tengkuk kelinci dan menimbulkan ketombe, tapi ini kutu yang berbentuk seperti kutu manusia. Parahnya si Bimbim kelinci mini rex pun mengalami hal yang sama, pada bagian wajahnya saya perhatikan ada kutu mondar-mandir. Waduh! Dari mana ini? Nggak pakai mikir lama,  langsung melakukan pengobatan pada dua kelinci saya.

penyakit kutu kelinci
Kutu-kutu seperti ini yang saya lihat hilir-mudik di kelinci.

1. Mencukur
Tadinya saya mau cabuti kutu-kutu tersebut tapi berhubung bulu kelinci holland lop lebat, dan kutu-kutu tersebut gesit, sering kali langsung menghilang ke dalam belantara bulu, untuk mencegah agar kutu-kutu ini nggak menjalar ke area lain di tubuh kelinci terutama holland lop, saya pun dengan terpaksa mencukur habis bulu kelinci.

mencukur bulu kelinci
Dengan mata terpaksa si Sammy harus digunduli.

2. Bedak Kutu
Selesai mencukur buku kelinci, cepat-cepat saya taburkan bedak anti kutu. Bedak anti kutu ini bisa didapatkan di petshop, cari saja yang ada keterangan untuk kelinci dan harganya cukup murah hanya Rp30,000 saja. Taburkan secara merata dan diamkan selama dua jam lalu sikat sampai bersih kelinci. Setelah saya perhatikan tidak ada lagi kutu, entah sudah mati dan jatuh atau pergi, namun saya perhatikan di kulit kepala kelinci holland lop, terdapat pulau-pulau ketombe yang lalu saya bersihkan perlahan. Biasanya pulau-pulau ketombe ini pertanda awal penyakit kudis atau scabies.

3. Dimandikan
Nggak puas dengan sekadar mencukur dan pakai bedak kutu, dua minggu setelahnya saya langsung mandikan kedua kelinci saya dengan obat kutu merk well. Obat kutu ini memang sulit ditemukan, beruntung nggak sengaja nemu waktu online di tokopedia dan obat kutu well dibuat oleh seorang dokter hewan dari jawa tengah. Berhubung harganya murah hanya Rp10 rebu persachet (satu kali pemakaian) saya pun langsung membelinya.

obat kutu kelinci
Setelah dua minggu, kedua kelinci saya dimandikan dengan obat kutu well, biar semua bibit dan telur kutu mati.
Pemakaian obat kutu well ini cukup mudah, yakni mencampurnya dengan 5 liter air lalu mandikan kelinci dan diamkan beberapa saat, sisa airnya bisa dipakai untuk membilas kandang atau tempat lain yang diduga menjadi sarang kutu.

Tapi ingat kelinci nggak boleh dimandikan, ini karena kasus khusus saja. Usahakan menggunakan air hangat atau dimandikan pada siang hari dan segera keringkan dengan hairdryer.

Setelah seminggu saya kontrol dan grooming, penampakan kutu-kutu sudah tidak ada lagi. Kedua kelinci saya pun resmi terbebas dari kutu atau fur mites tapi yang masih menjadi misteri ada dari mana kutu-kutu ini? Dugaan saya kutu ini berasal dari kelinci holland lop yang belum setahun saya adopsi, sepertinya dari breeder sudah terinfeksi oleh kutu atau fur mites. Setelah beberapa bulan di rumah saya, telur-telur kutu ini pun menetas. Beruntung kutu ini terliat dan belum parah menjadi kudis atau scabies, sebab kalau sudah terlihat parah nggak bisa lagi dengan hanya sekadar dibedaki dan dimandikan dengan obat kutu.                                                                                                                                                                                        
Baca Juga : Awas Ketombe Dibulu Kelinci Adalah Tungau 
Baca Juga : Cara Mengatasi Bulu Rontok Pada Kelinci

26.2.16

Kelinci Berhenti Makan? Bisa Jadi Kena Gastrointestinal Statis

Kelinci saya si Kimchi yang sudah berusia 3 tahun diketahui pagi hari sudah lemas dan langsung saya bawa ke dokter hewan. Setelah melalui berbagai pemeriksaan menurut dokter penyakitnya tidak diketahui? Saya hanya diberi vitamins dan antibiotik seharga 300.000 ribu rupiah lalu membawa pulang Kimchi dalam keadaan sekarat! Tiga jam kemudian Kimchi yang sudah saya pelihara selama 3 tahun sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Berbekal rasa penasaran tinggi saya pun googling dan berhasil menemukan penyakit yang membunuh Kimchi.

Kimchi diketahui ketika pagi hari sudah lemas dan mojok dia pun tidak lagi mau makan saya perhatikan semuanya baik-baik saja, termasuk kotorannya yang tidak lembek atau mencret. Ternyata semua ini ada ciri-ciri penyakit gastrointestinal statis atau lebih dikenal dengan the silent killer.

Ciri-Ciri Terkena Gastrointestinal Statis
1. Kelinci terlihat lemas dan mojok, sulit untuk mengangkat kepala.
2. Kelinci berhenti makan sekalipun diberi makanan kesukaan
3. Kelinci tidak mengeluarkan kotoran sama sekali atau kotoran yang keluar bentuknya kecil sekali.
4. Kelinci akan bergulung seperti bola karena perutnya sakit.
5. Terdengar suara gemeretuk gigi.


                                              Apa Itu Gastrointestinal Statis

Gastrointestinal statis atau the silent killer adalah penyakit dimana gerakan perestaltik usus yang mendorong makanan di usus melambat dan membuat lambung kelinci kosong sehingga tercipta banyak gas. 

Penyebab
Penyebab gastrointestinal statis ada banyak seperti, masalah gigi kelinci yang terlalu panjang, infeksi saluran kemih, makanan kurang serat.Dalam kasus saya si Kimchi kurang makan hay.


Pertolongan Pertama 
Satu-satunya cara paling tepat adalah dengan membawa kelinci ke dokter hewan yang berpengalaman sebab gastrointestinal statis akan membunuh dalam 12 jam. Kalau di Jakarta melalui berbagai sosial media menyarankan saya seharusnya membawa Kimchi ke dokter Toro karena klinik dia satu-satunya yang ahli dalam menangani kelinci. Kalaupun anda belum sempat ke dokter hewan ada pertolongan pertama yang mungkin saja bisa membantu.

1.Pijat
Pijat perlahan perut kelinci ke arah bawah agar gas yang dihasilkan bisa keluar.

2. Simethicone
Simethicone adalah obat bisa dalam bentuk cair atau tablet yang mampu melepaskan sakit karena gas, pemberian 20ml tiga kali setiap jam setelah membaik lalu beri 20ml setiap 3 jam lanjut ke 8 jam berikutnya. 

3. Force Feeding
Atau dipaksakan makan dengan menggunakan makan cair setiap jam. Biasa disebut critial care ini murah ada di petshop maupun dokter hewan. Kalau nggak nemu buat critical care dari pelet yang sudah di campur air sampai halus, lalu paksakan masuk lewat pipet.

4. Timothy Hay
Kalau kelincinya masih mau makan coba sodorin timothy hay, ingat harus timothy jangan alfafa sebab alfafa akan memperburuk keadaan.

sekali lagi  gastrointestinal statis akan membunuh kelinci anda dalam 12 jam jadi sebaiknya tetap pergi ke dokte hewan. 

Gastrointestinal Statis Tidak Sama Dengan Kembung Dan Mencret
Ingat penyakit gastrointestinal statis berbeda dengan kembung atau mencret yang disebabkan masuk angin dan pakan yang basah seperti sayuran. Salah satu ciri mencolok gastrointestinal statis adalah dari kotoran yang tidak basah namun berukuran kecil dari biasanya bahkan tidak mengeluarkan kotoran sama sekali.

Terakhir yang saya amat sesalkan adalah ketidakmampuan banyak dokter hewan menangani kelinci padahal penyakit gastrointestinal statis ini sudah umum. Terbukti dengan banyaknya referensi di google, mungkin fokus dokter hewan hanya pada binatang peliharaan umum seperti anjing dan kucing. Belum lagi paradigma masyarakat Indonesia yang tidak menganggap kelinci sederajat dengan anjing dan kucing sampai saat ini kelinci dianggap sebagai hewan murah meriah yang kalau mati tinggal beli lagi dipinggir jalan.



Baca Juga : Kelinci Keracunan Invermectin

     tribut page for Kimchi My Fuzzy Lop

10.10.15

Cara Mengatasi Sore Hocks (luka di telapak kaki) Pada Kelinci

Udah dua bulan ini pusing pala berbie, gegara si Kimchi dan si Bimbim tak terduga kena sore hocks! Dari mana penyakit ini datang? Padahal kelinci saya adalah indoor bunny aka nggak dikandangin sementara sore hocks setahu saya cuma terjadi sama kelinci yang dikandangin dengan alas jeruji kawat atau besi. 

Buat yang nggak tahu apa itu sore hock, intinya gampang aja, yakni penipisan bulu di telapak kaki kelinci sampai kulitnya kelihatan. Nah, si Bimbim mini rex nggak terlalu parah karena sore hocksnya cuma sebatas hilang bulu sementara si Kimchi fuzzy lop lumayan parah! Karena kulit yang hilang bulunya sudah sampai berkerak putih.

Penyebab:
Usut punya usut ternyata mini rex memang rawan kena sore hock karena bulu kakinnya lebih tipis dari jenis lain sementara fuzzy lop ini yang bikin bingung. Setelah gue telusuri kelinci memang nggak terbiasa jalan di tempat yang keras, semisal lantai kayu, marmer, triplek. Kaki kelinci dirancang untuk diatas rumput atau tanah. Bisa juga karena kedua kelinci gue obesitas atau kaki si Kimchi ini sering banget kena air kencing. Fuzzy lop biasanya yang kalau pipis belepotan banget karena bulunya yang panjang. Kalau menurut gue sih kenapa dua kelinci gue yang bebas kandang ini bisa kena sore hock karena terlalu lama diatas lantai marmer dan jarang banget ngijek tanah atau alas yang lembut. 

Cara Mengatasi:
1. Kalau sudah parah sampai bulu yang hilang sudah terlalu banyak atau sampai kulitnya berkerak putih/hitam, lebih baik  segera ke dokter hewan.

2. Pindahkan kelinci ke kandang yang sudah dikasih alas lembut seperti karpet tebal yang dilapisi kain.

3. Kalau masih tahap awal sore hocks bisa menggunakan betadine, teteskan  di luka sore hocks, dua kali sehari, pagi dan malam. Terus ulangi sampai sembuh. Lebih bagus kalau sudah ditetesi betadine balut dengan polipcrepe, itu loh yang biasa buat tutupin orang patah tulang, yang warnanya cokelat.


Setelah ditetesi betadine kaki Bimbim si mini si rex cukup dua minggu sudah mulai kembali sembuh dan tertutup bulu sementara Kimchi si fuzzy lop butuh sebulan lebih karena jauh lebih parah. Berkat kejadian ini saya masukin kedua kelinci ke dalam play pen yang sudah dikasih alas karpet tebal, jadi kaki mereka nggak langsung nyentuh ubin marmer.   


Ini sebenarnya adalah keset pintu yang saya beli di carrefour, tebal dan empuk plus tekstur atasnya mirip rumput. Biasanya atasnya dilapisi lagi handuk biar gampang bersihinnya. 

Sialnya, kelinci saya lebih suka di ubin karena dingin.

Jadi terlalu lama di lantai atau ubin marmer juga nggak baik, justru yang bagus untuk kaki kelinci adalah tanah langsung, kalaupun mau pelihara indoor macam saya, mau nggak mau sediakan karpet yang tebal dan empuk, biar nanti nggak kena sore hocks
Baca Juga : Cara Membasmi Fur Mites atau Kutu Pada Kelinci
Baca Juga : Cara Mengatasi Tungau Pada Kelinci

Awas Ketombe Dibulu Kelinci Adalah Tungau!


Sekitaran beberapa bulan lalu, sempet bengong dengan bulu tenguk si Kimchi yang botak. Setelah diperhatikan dengan seksama ternyata ada semacam serbuk putih atau ketombe, nggak ada gejala lain hanya kebotakan pada wilayah leher atas saja. kalau napsu makan masih banyak dan tetap aktif. Akhirnya setelah rajin googling sana-sini, saya yakin kalau hilangnya bulu di kelinci fuzzy lop ini adalah karena cheyletiella atau infeksi tungau.

Sempat mau ke dokter karena takut menular tapi saya coba dulu untuk berobat sendiri, dari berbagai blog kelinci banyak menyarankan untuk dikasih kepromec. Kebetulan saya selalu sedia kepromec sebagai pertolongan pertama, ada dua cara yang disarankan yakni oral dan oles. Tapi kasih kepromec ke kelinci susah banget karena rasanya nggak enak, jadi olesin kepromec langsung di bagian yang botak dan banyak ketombenya. Sempet ragu tapi setelah dua minggu, bisa lihat perubahan dibagian yang botak. Bulu-bulu halus mulai tumbuh sampai akhirnya ketutup botaknya. 

Ciri-ciri infeksi tungau cheyletiella.

1.Coba perhatikan pada bagian botaknya, kalau botaknya sampai kelihatan kulit.
2.Pada area kebotakan banyak banget serbuk putih atau ketombe, biasanya nempel dipinggiran area kulit yang pitak.
3.Kebotakan ada di area yang sulit dijangkau oleh si kelinci, misal punggung atau leher bagian atas.

Cara mengobati:


1.Pakai kepromec bisa dengan diminumkan atau diolesi langsung ke bagian yang botak. Tapi ada jeda selama 11-20 hari setelah pemberian kepromec, biasanya kalau pada pemberian kepromec pertama sudah bagus, kita bisa lihat bulu-bulu halus kembali tumbuh. Namun kalau masih botak maka harus diulangi lagi pemberian kepromec ini.

2. Pakai wormectin suntik, cara ini paling ampuh tapi lumayan sulit kalau nggak jago buat suntikin ke kelinci. Biasanya kelinci bakal berontak begitu kena ujung suntikan, jadi harus ada yang pegangin. Pemberian suntik wormectin biasanya sudah ada takaran berdasaran berat badan si kelinci.

3. Kepromec oral, kepromec oral ini tidak diminumkan langsung melainkan dicampur makanan atau minuman. Biasanya lama banget sembuh dengan cara ini sebab kelinci nggak langsung habiskan makanan dan minuman, belum lagi kalau ada makanan dengan bau kepromec, biasanya si kelinci ogah.

Jadi pakai apa?
Pertama-tama sih pakai kepromec dengan cara diolesin ke bagian yang botak dan berketombe serta diulangi setelah 12 hari, namun cara ini kurang efektif jadinya terpaksa beli wormectin dengan disuntikan langsung ke bagian botak dan berketombe, setelah dua minggu mulai kelihatan hasilnya. Bagian yang botak di atas leher mulai ditumbuhi bulu lagi. Selain wormectin kelinci gue juga diberi kepromec lewat air minum, jadi biar efeknya kenceng. Air minum dicampur kepromec beberapa tetes saja dan horray sekarang botaknya sudah mulai tertutup.

Cara mencegah:

Lingkungan si kelinci harus bersih, dan kalau sedang sakit jangan disatukan dengan kelinci lain karena bisa menular. Sampai sekarang gue juga bingung si Kimchi dapet tungau dari mana? 

Baca Juga : Cara Ampuh Membasmi Kutu Pada Kelinci

13.4.15

Kenapa Bulu Kelinci Rontok?

Punya pengalaman berurusan dengan kelinci hias yang rontok, apalagi kelinci hias jenis yang berbulu panjang seperti anggora, fuzzy lop dan lion head. Tapi kelinci berbulu pendek juga bisa rontok seperti netherland dwarf punya gua rontoknya gila-gilaan, sampai dielus pun bulunya nempel di tangan. Setelah gue telisik ternyata bulu kelinci bisa rontok karena beberapa hal dan gimana cara penangananya?


1. Molting
Kelinci apapun pasti moulting atau merontokan bulunya dalam setahun biasanya dua kali rontok, moulting bisa dilihat degan perubahan warna bulu biasanya bulu baru yang tumbuh warna jauh lebih cerah dan mengkilap. Moulting biasa dimulai dari bulu bagian atas terus ke bawah dan kelinci kelihatan seperti punya dua bulu. Biasanya supaya moulting bisa berlangsung cepat gue sikat setiap seminggu sekali biar bulu matinya cepat rontok.

2.Stress
Kelinci yang stress juga biasa merontokan bulunya, bedanya rontoknya nggak natural dan biasanya kelinci cuma diam di pojokan. Kalau dielus dan bulu rontok aka nempel di tangan coba perhatikan tingkah laku si kelinci, kalau diam terus di pojokan sudah pasti stress.

3. Hamil
Kelinci yang bunting sudah pasti bakalan cabutin bulunya dan ini yang bikin seolah-olah bulu mereka rontok. Bulu yang dicabut biasanya bagian bawah di dada dan perut, untuk membuat sarang.

4. Kepanasan
Fuzzy lop gue bulunya nggak pernah bisa panjang dan lebat seperti fuzzy lop yang ada di gambar-gambar. Padahal dari segi pakan sudah maksimal bahan makannya pelet import yang mahal. Setelah gue perhatikan rata-rata fuzzy lop yang berbulu lebat nggak tinggal di tempat panas, sementara si Kimchi fuzzy lop gue tinggal di dalam rumah non ac, tahu sendirikan Jakarta panas macam apa. Terus kalau gue kerja semua jendela dan pintu pasti di tutup. Hal ini bisa dilihat dari minumnya, dalam sehari botol minum harus di isi dua kali padahal netehrland dwarf gue bisa ganti seminggu sekali. Jadi menurut gue, dia kepanasan dan beradaptasi dengan bulu pendek dan minum banyak biar nggak gerah.


5.Kurang protein.
Dua kelinci hias gue pernah rontok gegara hal ini, biasa di kasih pelet import terus berubah ke pelet di pasar dan langsung rontok fuzzy lop sama netherland dwarf.  Mau nggak mau kudu balik ke pelet pet shop tapi setelah gue riset, kalau mau dikasih pelet biasa ada cara biar bulu kelinci nggak rontok. Caranya adalah ditambah kuaci atau biji matahari, karena kuaci punya protein yang tinggi tapi hari-hati takarannya jangan banyak-banyak karena bisa bikin kelinci obesitas. Kuaci yang dipilih yang kecil dan hitam kalau yang besar bergaris-garis, kelinci gue nggak suka. Jadinya kudu gue yang buka tuh kuaci terus dimasukin bijinya ke pelet. Cara ini sukses bikin bulu kelinci nggak rontok walaupun dikasih pelet murah.

6.Penyakit
Salah satu penyakit yang bisa bikin bulu kelinci rontok dan pitak adalah fur mites, atau infeksi tungau. Cirinya adalah ada daerah pitak, biasanya di sekitar leher atas dan yang paling jelas adanya serbuk putih atau ketombe. Kalau nggak diobatin, rontoknya makin meluas. Fuzzy lop gue diobatin dengan invermectin (obat scabies), bisa dioles langsung didaerah pitak atau dicekokin langsung. Tapi gue pakai dua-duanya biar cepet sembuh dan setelah sembuh, kasih makan oatmeal, biar bulunya cepet tumbuh.

15.2.15

Pentingnya Mensterilkan Hewan Peliharaan

Steril itu apa sih? Steril sama dengan kebiri tapi bukan dengan memotong alat kelamin binatang. Namun dengan mengikat saluran sperma atau indung telur jadi hewan tidak bisa berkembang biak, bukan tidak bisa kawin. Sebenarnya hewan peliharaan masih bisa kawin namun karena jalur reproduksinya sudah diputus maka hormon yang bikin ngebet kawin mereda.

Kenapa harus disterilkan

1.Overpopulated : Kalau punya hewan peliharaan memang wajib hukumnya mensterilkan peliharaan, kalau kamu memang owner yang pintar dan bertanggung jawab. Kalau hewan peliharaan kalian beranak pinak mau dikemanakan? Dijual? Dikasih saudara? Dipelihara lagi?

Kalau dijual dan dikasih saudara itu artinya kalian pet owner yang nggak bertanggung jawab, yakin sipemilik baru sama bagus dalam  pelihara seperti kalian? Jangan-jangan baru seminggu udah mampus.

Kalau dipelihara tentunya sudah siap dengan konsekuensi more space, more money dan more time jangan ujungnya nggak keurus .


2.Lebih sehat : Hewan seperti kucing, anjing, kelinci akan jauh lebih sehat ketika disterilkan. Ada beberapa penyakit yang bisa dihindari seperti kanker uterus pada hewan betina dan umumnya hewan peliharaan yang disterilkan hidup jauh lebih lama dari pada yang tidak.

3. Species baru yang berbahaya : Kalau punya anjing atau kucing pastinya kedua hewan ini suka jalan-jalan keluar dan suka kawin dengan kucing maupun anjing liar, nah loh! Kalau begini siapa yang mau tanggung jawab?

Misalkan punya kucing persia terus ngalor ngidul keluar kawin dengan kucing kampung, maka anaknya bakalan punya kaki yang lebih pendek dari pada kucing kampung. Dengan kaki pendek tersebut gimana caranya mau nangkep tikus?

Ini yang paling bahaya dan bego dari pada pemilik anjing. Banyak yang punya anjing penjaga macam rottweiler, herder, dobermen dan pittbull yang enggan buat mensterilkan peliharaan mereka. Ketika lepas pengawasan dan kawin dengan anjing liar di luar rumah, maka akan tercipta jenis baru yang berbahaya. Bayangkan anjing kampung tinggi dengan rahang pittbull!

4. Lebih mudah dirawat: Hewan yang disterilkan akan lebih mudah dirawat, karena hormon agresifitas mereka akan jauh menurun dan cenderung kalem sehingga mudah binding dan dilatih. Untuk jenis tertentu intensitas rontok bulu akan jauh sangat berkurang.

5. Mengurangi budaya makan anjing dan kucing: Dengan steril hewan peliharaan maka orang-orang dengan budaya makan anjing dan kucing bakalan kesulitan cari makanan favorite mereka ini, semoga ujungnya mereka kapok. Kaga usah munafik dah, di Jakarta aja gue masih sering liat itu daging anjing di lapo, “kirik bang…kirik bang mampirlah”

Kenapa orang Indo enggan mensterilkan hewan peliharaan

Berikut beberapa alasan yang sering gue temuin dari owner yang enggan mensterilkan hewan peliharaan mereka.

1. Mahal: Biaya steril di dokter hewan memang lumayan, berkisar dari 500 ribu sampai 800 tergantung dokter dan besar hewan. Tapi duit segitukan cuma buat sekali seumur hidup! Masa nabung aja nggak sampai? Perbulan 100 ribu bisakan?

2. Takut dan kasian: Ini juga biasa kalau gue ngobrol sama owner, mereka takut dan kasian sama peliharaan yang kudu dioperasi. Tapikan pas dioperasi dibius lokal, hewan sama sekali nggak ngerasain apapun. Memang untuk beberapa  hewan kecil seperti kelinci ada resiko setelah operasi, salah satunya stress  pasca operasi dan bisa berakibat pada kematian. Maka dari itu sebelum steril cari dokter hewan yang sudah terkenal reputasinya dan setelah operasi jangan lupa untuk minta obat painkiller, biasanya akan dikasih gratis.

3. Budaya Indon: Ini dia alesan ketika yang paling goblok dan anehnya paling sering gue temuin. Tahukan budaya orang sini yang paling prestise adalah kawin dan kawin dan kawin dan kawin, ampe undangan kawin bisa kaya tagihan dateng setiap bulan. Sialnya ini juga diterapin ke hewan peliharaan, makanya jangan heran kalau punya hewan peliharaan rata-rata orang sini pasti pilih sepasang tanpa mikir nanti pas kawin anaknya mau dikemanain?  

Orang sini ngotot kalau hewan peliharaan lagi birahi pasti langsung cari jantan atau betina buat dikawinin dari pada ke dokter hewan buat steril. Padahal masa birahi hewan itu setahun bisa ratusan kali, terus mau cari pasangan setiap kali birahi? Terus anaknya mau dikemanain?

Sering banget gue denger “kasian lagi pengen kawin”  justru itu owner yang bego dan nggak ngerti! Bahaya hewan yang lagi birahi adalah mereka jadi defensif dan otoriter menjaga wilayahnya, jadi jangan heran kalau lagi birahi cenderung ganas!


Jadi kalau punya hewan peliharaan bertanggung jawablah, jangan cuma mau murah meriah, gampang nan mudah tahukan mindset orang sini kaya gimana, be reponsible dengan mensterilkan peliharaan!