Search This Blog

16.6.21

Perempuan dan Emak-Emak Kampung Belakang Komplek

Perempuan dan Emak-Emak Kampung Belakang Komplek

Karena WFH mau gak mau saya jadi tahu tentang kehidupan perempuan-perempuan atau emak-emak belakang komplek ini. Mostly orang-orang belakang komplek kawin dengan perempuan yang gak kerja atau ibu rumah tangga, jadi mereka ini 24 jam berada di rumah dan selama hampir dua tahun ini, saya jadi tahu perempuan-perempuan belakang komplek perumahan itu keseharian seperti apa?

Kalau perempuan yang tinggal komplek perumahan semuanya bekerja, jadi setiap pagi mereka sibuk oder ojol buat pergi ke statiun atau berangkat dengan suami mereka, ada juga yang bawa kendaraan sendiri tapi, jarang. Sementara, perempuan belakang komplek sedari pagi, nongkrong di warung buat ngobrol ngalor-ngidul sambil nunggu tukang bubur dan tukang sayur.  Congor mereka udah ke toa masjid yang bisa kedengaran sampai berpuluh-puluh kilometer.

Tadinya, saya kira perempuan belakang komplek ini lebih baik karena, mendedikasikan hidupnya di rumah ternyata tidak sama sekali, malah perempuan yang tinggal di komplek dan pergi bekerja jauh lebih baik. Kok bisa saya bilang begitu? Sebab, saat pandemic ini anak-anak mereka gak sekolah, bukannya belajar di rumah, anak-anak ini malahan kelayaban seperti ayam liar dan emak mereka, baru sibuk panggil-panggil pas udah jam 5 sore, cari ke komplek buat nyuruh anaknya pulang.

Jadi perempuan dan emak-emak belakang komplek ini, pagi sekitar jam 8-10 sibuk nongkrong di luar, beli bubur, ngobrol dan beli sayur di tukang sayur. Setelahnya masuk rumah terus jam 12 siang sampai sore, ngobrol gak jelas lagi sama tetangga mereka sementara anak-anak mereka, diliarkan! Padahal, WFH harusnya belajar di rumah, banyak dari anak-anak ini malah mojok dan mabar, udah begitu main jauh sampai ke komplek. Sorenya, emak dan perempuan belakang kampung ini, sibuk cari anak-anak mereka sampai ke komplek.

Terus saya bingung? Dengan waktu sebanyak itu, masa anak-anaknya gak diajarin apa gituh di rumah? Perempuan dan emak-emak belakang komplek ini malah sibuk sendiri dengan kegiatan gak jelas mereka. Kegiatan mereka kek sampah banget! Mendidik anak juga kaga, malah ngalor-ngidul gajebo saban hari. Udah heboh banget kalau ada yang bunting, malahan prestasi mereka itu bunting aja saban tahun tapi, anehnya pas anaknya udah gede, ngurusnya kek ayam, cuma dikasih makan terus diliarkan gak jelas. Seperti masa pandemic ini, apa susahnya belajar bareng di rumah? Gak punya internet kan masih ada LKS sama buku pelajaran, setiap pagi bisa kali satu atau dua jam belajar bareng. Atau dengan waktu sebanyak itu, bisa home industry bikin olshop jualan apa getuh. Tapi, ternyata perempuan dan emak-emak belakang komplek ini, gak ada kegiatan sama sekali cuma, ngalor-ngidul ngobrol nggak jelas.

Kalau misalkan ditanya kenapa anak-anaknya gak belajar di rumah, jawabnya kek dajal. Bilang gak ada laptop sama internet. Lah, itu saya lihat anak-anaknya pada mojok mabar? Berarti ada pulsa kan? Terus mereka pake hape yang bisa main pabji sama mobile legend masa dipake belajar online gak bisa? Kemahalan beli laptop? Tapi, kalau kawinan atau sunatan kok bisa dangdutan tiga hari dua malam? Belajar di rumah lagian, gak melulu harus pake teknologi, itu buku pelajaran masih bisa dipake.

Udah dah, males urusan sama orang-orang ini. Lagi pula saya juga salah, gak mikir jauh sebab, umumnya perempuan-perempuan dan emak-emak belakang komplek ini cuma lulusan SMA jadi pola pikirnya juga mentok aja di situ. Jadi jangan heran kalau hidup mereka itu kek lingkaran setan aja, gak maju-maju cuma muter di situ.  

Baca Juga : Hidup Di Lingkungan Kampungan Bermindset Rendah

Baca Juga : Musyrik Demi Pernikahan Sempurna

29.11.20

Perempuan-Perempuan Sakit Jiwa di Sosial Media

Zaman sekarang banyak banget perempuan-perempuan yang punya  mental illness, gegara kebanyakan lihat sosmed. Lingkungan saya pun punya banyak banget contoh jahanam seperti ini, banyak banget perempuan-perempuan yang punya mental illness tapi gak sadar padahal, sudah menikah dan punya anak.

Caper di group whatsapp

Dulu waktu pertama kali rame whatsapp group, banyak banget perempuan-perempuan yang suka share hoax tanpa dipikirin terlebih dahulu, langsung aja share pake embel-embel #berbagiituindah. Padahal yang di shared juga berita palsu. Belum lagi mereka ini kalau kumpul-kumpul suka masukin foto-foto mereka, padahal itu group angkatan dan gak semua orang kenal sama geng ini. Kenapa gak bikin group sendiri aja? Sudah begitu salah satu dari mereka rajin banget membombardir, group dengan berbagai hal, sampai-sampai hal sepele seperti hard disk rusak aja, ditanya ke group angkatan.

Usut punya usut hidup yang bersangkutan memang kacau, mau dicerai sama suaminya dan kesepian belum lagi punya banyak penyakit. (baca mahluk sakit itu jiwa di sini) Terus teman-temannya juga gak kalah kacau, ada yang suaminya nganggur, ada yang hubungan rumah tangganya hambar, berkumpulah mereka semua dan mencari pelarian di social media. Saya tahu ini, setelah mendengar kehidupan mereka dari kawan-kawan sekitar dan lucunya, setelah kegiatan mencari perhatian mereka di group berujung ribut dengan beberapa orang, akhirnya mereka semua memprivate social media mereka, bahkan sampai pakai nama lain.

Baca Juga : Perempuan obesitas dan sakit jiwa part II

Baca Juga : Mencari Perhatian Lewat Berita Keguguran

Mereka berhenti caper setelah, menimbulkan keributan di antara angkatan dan akhirnya mereka bikin group sendiri di telegram. Kenapa gak dari dulu? Gak sadar kalau selama ini mencari perhatian?  Upps, gak sadar kalau selama ini punya mental illness.

Ngikutin Selebgram

Satu lagi ada bocah naik pelaminan yang mati-matian ngikutin keluarga selebgram, jadi di instagramnya itu ngikutin Indah Kalalo dan selebgram lainnya. Aslinya bagaimana? Cuma bocah bau kencur yang hidupnya dibiayain sama mamih dan papih plus mertua bahkan, ngurus anak saja pake baby sitter dan kalau datang ke kondangan baby sitternya gak diajak. Sudah begitu masih bisa ngeluh hidup berat banget antara kerja dan ngurus anak, anjay….saya sampai bingung gimana yang gak pake baby sitter dan berjuang sendiri gak dibeliin rumah, mobil dll sama orang tuanya?

Yang bikin risih dari mahluk ini adalah, saya tahu aslinya gimana dan dia berusaha tampil sebagai pribadi menginspirasi dan sukses. Mau kasih tahu ke semua orang kalau dia, jadi istri dan wanita karier yang sukses, padahal anak diurus baby sitter dan hidup pun gak modal apapun. Gak bisalah dibandingkan dengan jutaan perempuan yang berusaha sendiri di luar sana. Parahnya, pake  menyerang siapapun yang gak setuju sama pola pikir dan idialisme dia. Kalau bocah naik pelaminan ini, berusaha sendiri gak disupport mamih dan papih bisa apa? Mau ngomong apa hamil 7 bulan masih naik commuterline buat kerja?  

Baca Juga : Bocah Naik Pelaminan Part 1

Baca Juga : Bocah Naik Pelaminan Part II

 Yang Beneran Happy Jarang Aktif di Sosmed

Mau tahu perempuan yang beneran happy dan gak punya daily mental illness macam apa? Rata-rata mereka gak aktif di sosmed ataupun sosmednya gak dipakai buat mati-matian, nampilin keluarganya. Gak mati-matian upload foto dan video anak dan jarang aktif di group manapun. Tidak pernah mencari perhatian di sosmed.  Umumnya semua teman perempuan saya yang bener-bener bahagia dengan hidupnya, punya circle kecil dan dia cuma shared dengan circle itu, gak seperti perempuan-perempuan di atas yang membombardir semua sosmed untuk mencari perhatian.


28.12.19

Generasi Milenial, Generasi Halu

Minggu ini saya dikejutkan dengan pemecatan COO atau chief of operation di perusahaan saya. Secara personal saya memang nggak lihat apa yang salah karena baru dua bulan berada di perusahaan ini.  COO ini, tergolong amat sangat muda dan masuk ke dalam generasi milenial, umurnya belum mencapai 30 tahun bahkan, baru bekerja selama 1 tahun saja di perusahaan ini.

Buat apa surat SP3K disebar?

Yang bersangkutan mengegerkan, whatsapp group perusahaan dengan pengumuman pemecatan dirinya disertai foto surat SP3. Dan sumpah baru kali ini saya melihat surat SP3 pemecatan dengan alasan yang bikin geleng-geleng kepala.  Alasan pemecatan yang tertera di surat SP3 adalah karena, yang bersangkutan memberikan keterangan palsu dan menyebarkan gosip-gosip yang menganggu kinerja karyawan lain. I was like holly fak! Alasan macam apa itu?

yasha nomiva save enigma

Besoknya semua orang dalam divisi produksi, konten dan HRD berkumpul untuk membahas berita menghebohkan tersebut. Akhirnya borok si COO ini terbongkar satu demi satu dimulai dari HRD lalu karyawan lain pun ikut membuka aib COO milenial ini. Ternyata yang bersangkutan manipulatif banget atau bahasa kerennya halu banget! Jadi COO milenial ini, ngaku ke CEO atau owner dari perusahaan kalau dia mengerjakan semua hal, padahal faktanya dikerjakan oleh orang lain. Lalu COO ini akan bilang ke semua bawahan untuk mengerjakan suatu tugas yang disuruh dari CEO, padahal CEO sama sekali nggak pernah nyuruh atau bilang. COO ini selalu bilang nggak pernah dapet reimburse, faktanya dia selalu minta reimburse terhadap pengeluaran. Paling parah, COO ini menahan kenaikan gaji karyawan dengan berbagai alasan, sementara dia sendiri minta naik gaji ke CEO sampai tiga kali hingga nominal gajinya dua digit loh! Setelah dipecat, COO milenial ini menggila di sosial media bahkan, dengan lantang berani menyebutkan bahwa, dialah yang membangun perusahaan dan melakukan semua pekerjaan dari hal remeh seperti bersih-bersih sampai rekrut karyawan. Halu bangetkan, sementara karywan lain yang membaca langsung kesel. COO milenial ini halu jadi orang sukses, seolah-olah dia adalah pribadi profesional seperti para pendiri start-up terkenal. Padahal setelah saya googling Linkeindnya, COO ini baru bekerja selama dua tahun setelah lulus kuliah.


Kalau nemu tulisan ini dari google pake keyword namanya, sorry diblok cerita kasus waktu orangnya kerja di kreativv. Kenapa? Well, secara mental orangnya memang gak sehat dan punya histori kesehatan mental yang buruk. Dan saya jadi tahu kenapa orang ini bisa bertindak sangat halu, kesehatan mentalnya pun terus terang membuat saya takut, gak ada faedahnya ribut sama ODGJ. Memang toxic dan back stabber namun, sesungguhnya dia butuh penanganan profesional,. Yup, kesehatan mental dia memang seserius itu, jangan lihat dari penampilannya sebab, dalamnya crying for help. Pernah nonton film Fatal Attraction or Basic Instinc? Mau lebih jelasnya, nonton Netflix Don't Fuck With Cat Now you know what your dealing with! 


Kenapa Banyak Milenial Yang Halu?
Ketemu kaum milenial yang halu bukan hal baru buat saya, tapi baru kali ini saya nemu milenial halu untuk terlihat sebagai profesional yang sukses. Biasanya milenial halu, sok tajir getuh dah. Pamer ini dan itu di sosmed padahal bukan miliknya, terus ada milenial halu endon, itu loh yang upload kawinan mehong, terus semua tentang keluarganya diupload, padahal semuanya disubsidi mami sama papih belum lagi pas punya anak aja langsung disewain baby sitter. Nggak pusing ngurus apapun tapi bikin pencitraan seolah-olah, sukses menyeimbangkan karir dan keluarga, padahal dompet orang tua menopang kuat di belakang.

Kenapa banyak banget generasi milenial yang halu yah? Karena mereka ini tumbuh di zaman serba terkoneksi dan melihat banyak hal yang mereka inginkan namun, kaga ngerti gimana cara mendapatkannya. Menciptakan persepsi khalayak di sosmed, sesuai dengan apa yang diinginkan bagaimana pun caranya. Makanya buat generasi milenial mending jauh-jauh dari sosmed, dari pada jadi halu. By the way, COO yang dipecat ini pernah jadi speaker di TED loh!   

Baca juga kaum halu lainnya di bawah ini :   
   

30.1.19

Faedah Menghapus Pertemanan Di Sosial Media

Berapa banyak dari kita yang masih terkoneksi dengan teman-teman melalui jejaring sosial? Bisa saya pastikan banyak, tetapi tidak untuk saya karena semenjak 2016 saya sudah membuang semua teman-teman baik kantor maupun di luar kantor dari jejaring sosial pribadi saya. Sebagai gantinya jejaring sosial saya tanpa pertemanan sama sekali namun, berisikan konten-konten berfaedah dan memberi energi positif.

Faedah Menghapus Pertemanan Di Sosial Media

Nggak Semua Orang Suka Apa Yang Lo Suka!
Terus apa faedahnya membuang teman dari jejaring sosial? Buat saya sih banyak karena, mostly semua orang yang ada di inner circle saya hanya upload sampah, seperti lahiran anak, datang ke kawinan, anak udah bisa boker sendiri, pamerin rumah sama mobil yang dibeliin Mamih+Papih plus Mertua (kalau duit hasil usaha sendiri sih ok) Saban hari liat yang seperti itu faedah buat saya apa? Harus ikutan rajin datang ke kawinan? Harus ikutan cepet-cepet punya anak? Harus ikutan bikin kawinan mehong pake duit Mamih+Papih plus Mertua? Belum lagi yang upload soal religi sama politik.
Faedahnya Apa?
Setelah membuang semua orang-orang tersebut dari jejaring sosial dan menggantinya dengan konten berfaedah, hidup jauh lebih baik dan nggak rugi apapun kok. Justru saya terhindar dari berbagai penyakit hati seperti, gibah, iri dan dengki. Setiap pagi pas berangkat kerja, membuka sosial media dan dapat konten yang berfaedah dan sesuai minat, bikin mood adem dan mampu memotivasi.

Bukan Berarti Nggak Temenan Loh
Membuang semua teman-teman dari sosial media bukan berarti saya sudah nggak terkoneksi dengan mereka karena, saya masih berteman dengan mereka lewat Linkeind dan whatsapp. Dalam Linkeind nggak ada konten sampah, teman-teman pasti update soal kerjaan dan prestasi mereka di kantor sementara whatsapp memang sulit untuk dihindari, ada banyak sekali group-group yang sulit dikontrol namun, sudah tersedia cara untuk keluar tanpa terditeksi dan whatsapp status pun bukan masalah, saya bisa mute mereka kalau sudah upload status sampah dan foto anak.

Law Of Attraction
Menghapus pertemanan dari sosial media nggak perlu nunggu jengah, ataupun pas ada ribut sama teman. Saya jamin sebenarnya nggak perlu tahu hidup orang lain, sekalipun itu teman kita. Coba saja hapus semua teman-teman dan ganti dengan konten sesuai minat seperti, kalau suka travelling follow akun travel, kalau mau jadi interpreneur follow para interpreneur. Bayangkan setiap hari kalian dihajar konten-konten yang berfedah dan sesuai minat, tanpa disadari lambat laun pola pikir kita pun bakal terbentuk. (ingat law of attraction) i manage to bought a house tanpa harus nikah dulu terus disubsidi Mamih dan Papih dan satu wish list lagi berhasil diwujudkan tahun ini dan semoga saja sukses.

 Baca Juga : Kenapa Kita Over Shared Di Sosmed?

9.12.18

Drama Hijabers Selebgram Yang Rada Psycho

Lagi iseng baca chripstory dan saya menemukan sebuah kasus drama selebgram hijabers yang unik. Ada seorang hijabers selebgram yang mendapatkan harassment lewat sebuah  account dan selebgram hijabers ini, memblow up profile picture account tersebut. Sialnya, ternyata itu fake account yang mencomot foto orang lain, si pemilik foto yang dipakai oleh fake account minta maaf dan  langsung confirm kepada hijbers selebgram ini, kalau foto itu dicomot alias bukan dia pelakunya. sialnya, respon hijabers selebgram ini parah banget, sampai malah balik mencaci maki dan playing victim. Hijabers selebgram ini merasa dirinya sudah dilecehkan dan jauh lebih rugi dari pada pemilik yang fotonya dicomot sama fake account.

Berbekal rentetan DM antara hijabers selebgram dan pemilik foto asli maka, drama ini pun berkembang di jagad warganet. Sampai DM dan Tweet hijabers selebgram ini pun terbongkar, yang mana isinya lumayan psycho. You know the rules, sekali warganet mencium kebusukan lo, pasti sisanya tinggal nunggu tersebar.  Dan itulah yang terjadi pada hijabers selebgram ini, fakta bahwa orangnya labil dan emosian pun terungkap, parahnya banyak juga yang bilang kelakuan hijabers selebgram ini karena efek spoiled rich kid yang selalu dapet apa yang dimau, gedenya jadi begini.

Belum cukup disitu, hijabers selebgram ini bikin akun kedua. Akun pertama sebagai profile hijabers dia yang baik-baik, dimana kita bisa lihat foto-foto kece doi dan endorsnya sementara akun kedua, untuk memposting semua komentar baik dari IG, Twiter maupun Youtube yang nggak sreg sama dia. Memang ada beberapa komentar yang kurang ajar, but mostly komentar yang nggak sepaham sama dia dipajang dan blow up. Hijabers selebgram ini nampak ingin terlihat pintar dengan akun kedua ini sebab, semua yang di blow up ditranslet ke bahasa inggris. Saya langsung bingung untuk apa yah? Apa yang bersangkutan ingin orang-orang bule juga baca? Atau hanya sebagai penegasan bahwa dirinya pintar dan kuliah di luar negeri? This move kind a pyscho right?

Saya melihat hijbers selebgram ini sama sekali nggak dewasa dalam menyingkapi permasalahannya, anda nggak bisa bikin 600 ribu followers untuk selalu setuju dan suka. Hijabers selebgram ini nggak punya emotional control yang baik, terlihat dari betapa psycho tweet dan DMnya.  Seharusnya tahu kalau nggak semua feedback itu baik sekalipun kita melempar hal baik. Belum dewasa itu pasti tapi, emotional labil karena anda spoiled rich kid adalah sesuatu yang bahaya, lebih bahaya lagi ketika emotional labil malah berusaha tampil sebagai someone yang inspiring dan ketika salah malah playing victim.

Please, kalau sudah umur kepala 3 atau 4 lihatlah kembali masalah ini, itupun kalau memang jaminan sudah dewasa. Saya pikir kenapa hijabers ini masih bisa eksis karena, memang ini jaman orang-orang seperti dia, dimana sekalipun emotional labil dan rada psycho masih dimaklumi, yang penting aurat tertutup. Kita memang lebih suka melihat orang dari luarnya tapi, hal seperti ini yang sudah kelihatan dalamnya ancur tapi masih juga disuka orang?Uhmm well, seperti yang sudah saya bilang, kita hidup dalam era dimana yang penting aurat ketutup, ahlak busuk itu lain soal.

14.9.18

Saya Perempuan Penderita Obesitas Dan Jelek! Tapi Butuh Perhatian Part II

Seminggu lalu, saya dikejutkan dengan sebuah kiriman screen capture group and literary everyone sent me that screen capture! Sebuah screen capture percakapan dari perempuan penderita masalah sosial atau bisa dibilang sebuah penyakit jiwa bernama Munchausen syndrome, kalau kalian belum mengerti silahkan baca post terdahulu di Perempuan obesitas sakit jiwa

Seperti inilah percakapan di group whatsapp angkatan SMU :

@somebudy kamu di sinikan? Kalau begitu kenal dengan mayor? (butuh duit jadi kawin aja sama perempuan obes) Itukan suami aku yang lagi dinas di situ.

Semua orang langsung bilang ke saya, "kenapa ini orang nggak japri  langsung yang bersangkutan?" Ikan paus obesitas ini terus mencari perhatian di group whatsapp, maksud hati biar semua orang tahu kalau sekarang dia sudah menikah dengan seorang tentara. Ini membuat dia terlihat, benar-benar menyedihkan! Ingin terlihat sekaligus mencari perhatian sampai segitunya, ini mahluk nggak ada kapok-kapoknya.

Bayangkan perempuan obesitas, di cerai sama duda anak satu terus, kawin lagi sama duda beranak empat yang butuh duit buat anak-anaknya.  Kemudian membombardir semua sosmed dan group, supaya orang tahu sekarang sudah kawin lagi sama tentara. Untung tajir, coba kismin siapa yang mau!

Tadinya, semua orang mengira  saat ikan paus obesitas ini dinikahkan kedua kalinya dengan duda yang memang desperate for money untuk anak-anaknya, akan sembuh dari kegiatan mencari perhatian di semua sosial media dan whatsapp group namun, ternyata masih saja mencari perhatian. 

Kalau dulu ikan paus betina obesitas ini menderita munchausen syndrome, dimana ia terus posting sakit demi mendapatkan respon, sekarang dia malah terus membuat percakapan nggak penting di group whatsapp yang ujung-ujungnya pasti ke suaminya. Misalkan membuat percakapan tentang senjata yang ujungnya "suami saya pakai senjata ini...bla..bla..bla."  

Dan sekali lagi saya membawa kasus ini pada sahabat yang memang seorang psikolog, orang ini yang mendiagnose ikan paus betina obesitas dengan munchausen syndrome setelah melihat semua postingan sakit. Namun, setelah saya kasih lihat semua kegiatan dia di group whatsapp, rekan psikolog ini ternyata salah mendiagnose dan bilang kalau ikan paus betina obesitas ini seorang Histrionic Personality Disorder. 

Kelainan perilaku histrionik adalah sebuah gangguan kepribadian yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan memahami citra dirinya sendiri. Penderita histrionik cenderung membutuhkan pengakuan dan pujian dari orang lain sebagai tolak ukur untuk menilai dirinya sendiri. Akibatnya, orang tersebut jadi haus akan perhatian. Dia pun akan melakukan berbagai cara agar keberadaan atau pengaruhnya diakui oleh orang lain. 

When i heard this, i was like Dafuq with this fat bitch. Nggak heran mahluk satu itu selalu mencari perhatian di group whatsapp, if you fat and ugly and twice married to a guys who twice older with  kids. Bukannya merasa gimana getuh? Ini malah membombardir group whatsapp dan sosmed. Rekan psikolog saya bilang, semakin banyak orang yang membicarakan maka, semakin senang ikan paus betina obesitas ini. Aktualitas dirinya yang jelek dan obesitas serta tanpa prestasi hidup adalah dengan dibicarakan semua orang.  

Benar-benar menyedihkan!


27.8.18

Tidak Ada Kantung Plastik di Alfamart Banjarmasin

Tak ada kantung plastik di alfamart Banjarmasin. Hal itu yang bikin saya sedikit kaget saat berbelanja dan nggak dikasih kantung plastik sama kasirnya, begitu ditanya, "plastikin." Sang kasir langsung memperlihatkan tanda, stop penggunaan kantung plastik sambil balik tanya, "baru pertama kali ke Banjarmasin pak?" 

Disodorin tanda ini pas bilang "plastikin."

Usut punya usut, Banjarmasin memang sudah melarang semua alfmart dan indomaret untuk mempergunakan plastik, dengan alasan lingkungan. Sebab, Banjarmasin adalah kota seribu sungai dan terkenal dengan sungai Baritonya. Untuk menjaga lingkungan dan sungai maka, ditetapkan pelarangan bagi alfamart dan indomaret untuk mempergunakan plastik. Imbasnya kalau kita naik perahu ke sungai Barito maka, bisa terlihat sungai yang 90% terbebas dari sampah plastik. Kebanyakan hanya eceng gondok, kalaupun ada sampah plastik hanya satu atau dua botol aqua saja. Sungai Barito pun nggak berbau busuk seperti sungai-sungai di Jakarta, kita masih bisa lihat ikan-ikan kecil di permukaan air. 

Anehnya, kendati alfamat dan indomaret sudah tidak lagi menggunakan kantung plastik. Tempat lain masih banyak yang mempergunakan kantung plastik, semisal KFC ataupun saat berbelanja di mall-mall. Kebijakan yang sudah setahun lebih dijalankan ini terasa nanggung sekali, padahal bisa serentak melarang penggunaan kantung plastik atau mungkin pemerintah Banjarmasin secara bertahap mulai dari alfamart dan indomaret dulu?

Kalau lupa bawa kantung belanja sendiri, nggak perlu panik karena ada kantung belanja alfamart yang bisa dibeli dengan hanya 5000 saja.

Harusnya kota-kota besar lainnya, bisa meniru Banjarmasin. Melarang penggunaan kantung plastik mulai dari alfamart. Saya yakin kalau kota besar seperti Jakarta mau meniru kebijakan pelarangan kantung plastik walaupun hanya di alfamart, imbas ke lingkungan akan besar sekali.    

8.7.18

Lebih Alay dan Merusak, Bowo Alpenliebe Atau Dahsyat?

Dunia digital terlebih media sosial memang nggak pernah habis memunculkan sensasi atau perdebatan dan kali ini seorang bocah berumur 13 tahun terjebak diantara sengitnya popularitas dan haters. Bocah bernama Bowo Alpenliebe ini mencuat pertama kali saat melakukan meet and greet di Kota Tua dengan harga tiket sebesar 80 ribu perak. Sontak netizen terguncang dengan meet and greet ini, terlebih fans Bowo Alpenliebe adalah abg bau kencur yang masih minta duit  jajan ke orang tua. Mau nggak mau saya pun mulai mengikuti siapa Bowo Alpenliebe yang meet and greetnya dirasa terlalu mahal oleh netizen super missqueen. 

Ngapain Sih Bowo Alpenlibe?
Setelah saya telusuri Bowo Alpenliene mencuat tenar karena, menggunakan aplikasi kekinian Tik Tok yang pada dasarnya sama dengan Musically hanya saja jauh lebih user friendly. Terus terang saya sama sekali nggak melihat ada yang salah dengan semua konten buatan Bowo, receh sudah pasti! Tapi apakah konten Bowo Alpenliebe ini merusak? Menurut saya sama sekali nggak! Kecuali efek bikin pusing dan mungkin mual-mual setelah melihat beragam aksi lipsync yang cukup gemas. 

Ngebully Bowo Alpenliebe
Tak pelak beragam netizen dengan moral super tinggi mulai membully Bowo Alpenlibe, jari-jemari lentik netizen mengisi kolom komentar akun Bowo Alpenliebe yang mostly kasar banget! Sampai lupa kalau Bowo ini baru berumur 13 tahun dan netizen pun memahkotai Bowo Alpenliebe sebagai rajanya alay! Tunggu dulu, kalau kalian marah karena Bowo alay, kampungan dan sebagainya, sepertinya nggak afdol kalau nggak bawa-bawa biang kerok alay dan hiburan kampungan lainnya. Apa lagi kalau bukan Dahsyat! Dan hostnya sebagai ratu kaum alay pada masanya. (Tidak perlu disebut untuk menghargai yang sudah tiada)

Sudah Lupa Dengan Maholga?
Para netizen yang budiman dengan jemari lentiknya bisa membully Bowo Alpenliebe karena konten receh tapi nggak ada yang membully Dahsyat dan hostnya semasa dia masih hidup, bukankah itu aneh? Mengingat konten host Dahsyat ini bukan sekadar guyonan receh namun juga, acap kali menghina fisik dan kondisi orang lain, belum lagi dengan gaya merusak bin ngondek! Ratu alay ini malah bebas melenggang dengan mulus didunia hiburan, bandingkan dengan Bowo Alpenliebe yang hanya lipsync dan over pake filter sampe terlalu putih.

Tik Tok Dijegal Tapi Dahsyat Melenggang?
Bahkan aplikasi Tik Tok pun kena getahnya, sempat diberhentikan oleh Menkominfo. Bagaimana dengan acara sampah Dahsyat dengan segudang teguran namun, masih terus tayang? (walaupun sudah berhenti semenjak insiden dengan TNI) Saya kembalikan, lebih merusak mana? Bowo Alpenlibe apa Ratu alay Dahsyat? 

Bowo alpenliebe dan olga maholga


Bahkan setelah semua kontroversi, terkuak bahwa meet and greet seharga 80 ribu diprakarsai oleh fans Bowo Alpenliebe bukan Bowo sendiri. Status mencengangkan seperti jual ginjal dan agama Bowo yang dibuat oleh fans, saya kira hanya karena abg alay itu kurang kerjaan dan butuh perhatian. Sekali lagi bandingkan dengan paham ngondeka tunggal ika yang disebarkan oleh Ratu alay Dahsyat. 

Memang Bowo Alpenliebe vs Ratu alay Dahsyat bagai langit dan bumi sebab, Bowo cuma bocah yang nggak punya apapun selain kuota internet sementara Ratu alay Dahsyat punya tim dan sekumpulan petinggi TV yang memback-up. 

Jadi kalau kalian merasa jijik dan ngebully Bowo Alpenliebe cobalah berkaca pada beberapa tahun ke belakang dan tatap para sahabat Dahsyat. 
    

13.5.18

Penjelasan Ilmiah Kenapa Bogor Semakin Panas

Beberapa tahun lalau saya pernah menulis tentang kota hujan Bogor yang menjadi semakin panas! Belakangan panasnya kota Bogor semakin nggak ketolongan bahkan, di dalam kamar saja sudah serasa seperti di Jakarta. Pemandangan rumah di Bogor yang menggunakan air conditioner semakin lumrah, padahal dahulu kota Bogor adalah kota yang sejuk dan dingin namun, sekarang malah sebelas dua belas dengan Jakarta dan Bekasi. Sekalipun intensitas hujan nggak menurun tetap saja nggak menolong untuk membuat suhu kota Bogor kembali adem, kok bisa? Setelah riset saya berhasil menemukan penjelasan ilmiah yang pernah dibuat di salah satu media online besar dan anehnya sama sekali nggak viral? Tahu sendirikan orang sini seperti apa? Lebih baik saya rangkum saja penjelasan dari Pikiran Rakyat ini, supaya orang-orang mengerti sudah separah apa kerusakan kota Bogor ini.

Bogor semakin panas

Urban Heat Island
Menurut Guru Besar Bidang Geofisika dan Meteorologi IPB, Hidayat Pawitan. Pesatnya pembangunan dan konsumsi energi di wilayah perkotaan semacam ­Bogor dengan penduduk mencapai 6 ­juta juga dinilai Hidayat menyumbang kenaikan suhu di wilayah Bogor. Tahukan sekarang Bogor menjadi kota tujuan wisata weekend orang Jakarta, kalau tanggal merah dan tanggal gajian yassalam macetnya. Belum lagi sekarang di pinggir jalan sudah penuh dengan beragam tempat usaha kekinian, sepeti hotel dan restauran. Beragam komplek perumahan bahkan, sekarang sampai mau ada apartemen, untuk tempat tinggal masyarakat Jakarta tersedia loh.

Lebih jelasnya Hidayat mengatakan, ”Bogor jadi tidak lagi adem bukan karena curah hujan yang berkurang, melainkan feno­mena ­urban heat island yang biasa terjadi di dae­rah urban. Fenomena ini, kata Hidayat, men­ciptakan kubah panas di wilayah tersebut dengan beda suhu yang bisa mencapai 5 derajat Celsius lebih panas dibandingkan kondisi wilayah di perdesaan. ”Bogor, terutama Kota Bogor masih tertolong oleh adanya Kebun Raya Bogor,” katanya. ­Urban heat island juga mening­katkan kelembapan di suatu wilayah sehingga suhu yang dirasakan jauh lebih panas. 

Trend Ridwan Kamil
Pembangunan ekonomi yang nggak jelas membuat membuat Bogor semakin semerawut, padahal kota Bogor sama sekali nggak dirancang untuk menjadi metropolitan, sejatinya Bogor hanya berfungsi sebagai city living bukan pusat perekonomian semacam Depok dan Bekasi. 

Pembangunan ekonomi yang nggak jelas membuat membuat Bogor semakin semerawut, padahal kota Bogor sama sekali nggak dirancang untuk menjadi metropolitan, sejatinya Bogor hanya berfungsi sebagai city living bukan pusat perekonomian semacam Depok dan Bekasi. 

Bukan cuma salah asuhan pembangunan ekonomi, salah asuhan pembangunan pun terjadi karena, Bogor mengikuti trend Kang Emil. Pembangunan sarana atau ikon kota yang mentereng namun, nggak ada manfaatnya bagi alam pun membuat Bogor semakin penuh dan nggak jelas. Ingat berapa banyak tanah serapan yang sekarang disemen demi ikon kota, padahal jelas-jelas Bandung dan Bogor dua kota yang berbeda. Ridwan Kamil itu seorang arsitek yang tahu bagaimana membangun tanpa mengorbankan lingkungan sekitar sementara, Walikota Bogor cuma seorang politikus lulusan hubungan international yang gemar copas kerjaan Ridwan Kamil.

Hidayat Pawitan pun mengatakan, perubahan kota Bogor dari banyaknya pohon besar diganti dengan pohon perdu, membuat air hujan yang melimpah tidak terserap. Kalau di Bogor hal ini terjadi karena pembangunan sarana masyarakat, pohon perdu lebih enak dilihat atau dianggap lebih estetika ketimbang pohon-pohon besar. 

Kawasan Puncak
Bukan cuma faktor internal saja yang menyumbang kenaikan suhu di kota Bogor, ternyata ada faktor eksternal. Sementara itu, Forest Watch Indonesia ­menilai, meningkatnya suhu serta ber­ubahnya curah hujan selain dipengaruhi oleh pemanasan global di dunia, juga di­sebabkan oleh penyusutan luas hutan di pegunungan seperti di kawasan Puncak. 

Juru Kampanye FWI Anggi Putra Prayoga mengatakan berdasarkan pemantauan FWI selama 2010-2016, luas hutan di Puncak berkurang hingga 66 kali luas ­Kebun Raya Bogor. ”Yang tersisa saat ini sekitar 3.000 ­hektare atau 8,9 persen luas total DAS ­(Daerah Aliran Sungai) ­Ciliwung,” katanya. Bahkan, FWI mendapati daerah hulu Sungai Ciliwung, yakni Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara sempat kekurangan air pada musim kemarau 2015 untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Masalah terbesar sekarang bukan hal di atas namun, adalah tipikal kebanyakan orang sini yang nggak mau tahu apapun, kalau ditanya kenapa Bogor makin panas dan sudah nggak enak untuk ditinggali. Jawabannya nggak perduli, maklum orang sini tujuan hidupnya hanya berkembang biak ria, yang penting bisa kewong mehong dan shared ke sosmed sekuat tenaga. Kalau begitu apa bedanya dengan hewan yang hutannya dibabat tapi nggak bisa berbuat apapun?

10.3.18

Saya Perempuan Penderita Obesitas Dan Jelek! Tapi Butuh Perhatian

Saya memang sudah nggak main sosmed yang terkoneksi dengan teman-teman atau inner circle sebab, saya nggak perlu tahu urusan keluarga orang lain dan nggak mau tahu.  Sosmed hanya dipakai untuk baca berita dan informasi mengenai hobi saja. Namun, saya pernah berurusan dengan seorang perempuan menyedihkan yang selalu mencari perhatian lewat sosial media yang dimilikinya. Awalnya sih nggak peduli akan tetapi karena intensitas, mencari perhatianya over lama-lama saya jadi aware dengan perempuan menyedihkan penderita obesitas ini. 


Update Semua Sosial Media.
Ikan paus obesitas ini rajin sekali update dan sekalinya update status, semua sosial media miliknya akan berkicau. Saya jadi mikir dari Path, Facebook, Instagram sampai WA status nggak capek apa diupdate satu-satu? Paus obesitas ini punya berapa banyak waktu luang untuk mengupdate semua sosmed miliknya? 

Group Whatsapp
Belum lagi di handphonenya ada puluhan group whatsapp yang dimonitor dan pastinya sibuk membuat obrolan pada semua group whatsapp.

Konten Update Sosmednya Nggak Penting Semua?
Setiap kali update di semua sosmed, kontennya sampah semua bahkan ikan paus obesitas ini bisa menyebar kabar sebelum yang punya kabar shared. Misalkan ada teman yang lahiran, simsalabim ikan paus obesitas ini langsung nyebar di semua sosmed dan group WA. Padahal yang melahirkan sendiri belum memberi kabar? Ikan paus obesitas nggak punya kerjaan sampai bisa mantengin kehidupan orang lain.

Selain kabar orang lain, Ikan paus obesitas ini kerap mencari perhatian dengan hal-hal nggak penting seperti tanya beli hardisk di group, tanya hal-hal nggak penting di berbagai group dan tanya hal nggak penting di semua status sosial. Tapi, semua itu belum seberapa ketimbang updated status "sedang sakit" Yep! Ikan paus obesitas ini acap kali updated status sakit bahkan, tidak segan-segan membeberkan penyakitnya. Dari sinilah saya tahu kalau mahluk ini menderita obesitas sebab, yang bersangkutan pernah updated "disuruh diet karena menurut dokter saya obesitas" Boooo, elo nggak malu disebut obesitas sama dokter? Malah diposting di semua sosmed. 

Sakit Jiwa
Menurut salah satu rekan psikolog yang saya suruh meriview postingan Ikan paus obesitas ini, yang bersangkutan bukan sekadar kesepian namun, memiliki masalah kejiwaan. Hal tersebut bisa dilihat dari seringnya postingan "mengabarkan sakit" ini merupakan tindakan parah untuk mencari perhatian, padahal Ikan paus obesitas ini bekerja di bidang kesehatan, harusnya bisa dong menjaga kesehatan, bukan malah sakit setiap minggu. Menurut rekan psikolog saya, Ikan paus obesitas ini menderita Munchausen Syndrome. Dimana seseorang akan melakukan tindakan berulang-ulang demi mendapatkan perhatian sebab, postingan sakit lebih direspon dari pada postingan nggak penting lainnya.   

Kehidupan Aslinya Berantakan.
Dalam kehidupan aslinya, Ikan paus obesitas ini ternyata kacau balau dan sering kali impiannya gagal total. Ikan paus obesitas ini acap kali menuliskan mimpinya di status sosial media namun, pada kenyataan jauh berbeda. Pingin masuk universitas bergengsi tapi gagal, pingin dapet suami gagah perkasa eh dapatnya jauh, udah begitu berantakan pulak sampai pisah. Dalam kehidupan asli Ikan paus obesitas  ini memang sulit untuk tampil mencolok sebab, memang nggak menarik dan nggak punya personalitas bagus. Doh, siapa yang tertarik sama perempuan obesitas? Ewwww!  

Sulit Sembuh!
Nampaknya dewi fortuna masih berpihak pada Ikan paus obesitas karena, ada seorang duda tua yang tengah mencari baby sitter gratis untuk anak-anaknya. Tadinya, saya pikir dengan keluarga baru maka Ikan paus obesitas ini akan sembuh dari Munchausen Syndrome. Ternyata nggak! Ikan paus obesitas tetap saja posting status "lagi sakit" Malah semakin merajalela dengan memasuki group-group whatsapp lain dan terus mengupdated kegiatan sebagai baby sitter baru, eh salah maksudnya istri baru.

Kok Saya Bisa Updated Terus Tentang Ikan Paus Obesitas?
Katanya tadi sudah nggak main sosmed dengan orang-orang sekitar atau inner circle? Memang iya, saya bisa updated keadaan mahluk sakit jiwa dan menyedihkan ini, kalau lagi nongkrong ama teman-teman. Pasti salah satu obrolannya mengenai Ikan paus obesitas. Malang sekali sang duda tua yang berniat mendapatkan baby sitter gratis, tahunya dapat perempuan obesitas dengan gangguan jiwa. 
Part 2 nya harus baca
Baca Juga : Perempuan Obesitas Haus Perhatian Part II
Temennya Juga Kurang Perhatian

30.1.18

Taqy Malik Suami Baru Gede!

Sudah pernah nulis tentang abg dan realitas hidup setelah menikah dan sekarang ada salah satu contoh yang pas banget, kebetulan lagi rame banget perihal kehidupan rumah tangga seorang hafiz dengan anak pengacara terkenal. Konon kenapa kisruh rumah tangga seorang hafiz ini nggak masuk Lambe Turah karena sang istri merupakan anak pengacara terkenal, makanya Minceu nggak berani menggosok gosip hafiz bernama Taqy Malik ini.

Terus terang saya kurang jelas mengenai, asal muasal kisruh serta saling bongkar aib satu sama lain, antara Taqy Malik dan istrinya ini, ada sumber bilang sang istri di talak karena pake celana (gilak nggak di cerai Cuma gegara pakai celana!) ada juga sumber yang bilang karena si istri masih berusia 18 tahun dan sering nggak nurut sama suami, lalu ada juga yang bilang karena LDR. Apapun alasannya hafiz naik daun ini langsung talak istrinya dari jarak ribuan kilometer tanpa ngobrol langsung  maupun bertemu keluarga sang istri. Spontan sang istri pun baper di sosial media sehingga masalah rumah tangga mereka berdua jadi bahan gunjingan masyarakat luas.

Alasan Sibuk Kuliah Di Mesir? 
Terlepas dari masalah yang dihadapi saya sebagai seorang lelaki gagal paham dengan Taqy Malik. Masa mau talak istri dari jarak jauh? Tanpa bertemu langsung? Adapun yang menjadi alasan adalah karena berkuliah di Mesir, itupun bukan alasan, mau pulang tahun depan juga bisa, menunda satu semester pun jauh lebih bijak dari pada urusan rumah tangga jadi bahan fitnah. Jadi nggak ada alasan untuk nggak bertemu langsung dan talak di depan muka istri serta menjelaskan pada keluarga, mengingat sang istri baru berusia 18 tahun.  Taqy Malik ini lelaki atau bukannya? Parahnya banyak loh kaum micin, bumi datar dan penggermar kencing onta yang mendukung langkah Taqy untuk cuci tangan dengan talak jarak jauh.
Saya melihat Taqy Malik ini seperti kebanyakan abg masa kini, yang kawin dibiayain Mamih dan Papih semua disponsori cuma tahu upload sana-sini ke sosmed, sekalinya dapet masalah kecil langsung amburadul rumah tangganya. Taqy Malik dengan mudahnya bersembunyi dibalik status hafiz atas kegagalan sebagai imam rumah tangga.


Kalau saya jadi Taqy Malik. Saya bakal kontak mertua saya untuk minta dibelikan tiket PP dan ngobrol langsung kenapa harus men-talak anak anda, suka atau nggak suka itu adalah keputusan saya. Bukannya malah balas-balasan di sosmed, dasar lelaki pengecut.

22.12.17

Cara Mengatasi Pesan Adsense Your Payment Currently On Hold Action Required

Bulan ini tiba-tiba saja akun adsense mengeluarkan warning bar berwarna  merah dengan tulisan Your Payment Currently On Hold Action Required  wah, langsung panik melanda! Ada apa sampai pembayaran adsense bulan ini ditunda? Apakah saya melakukan kesalahan atau ada persaratan yang belum dipenuhi? Padahal bulan-bulan sebelumnya lancar dan akun adsense ini sudah sepuh. Mau nggak mau, saya pun menelusuri mbak Google dan masuk ke forum-forum bule, karena belum ada pembahasan dari web dan blog lokal mengenai Your Payment Currently On Hold Action Required. 

Setelah ditelusuri ternyata penyebab masalah Your Payment Currently On Hold banyak sekali, yang perlu kita lakukan adalah memperhatikan tulisan Your Payment Currently On Hold karena setelahnya akan ada keterangan masalah yang harus diselesaikan, dalam kasus saya  adalah Action Required sedikit bingung dan ternyata yang perlu dilakukan adalah mengklik ACTION di pojok kanan dan saya dibawa menuju setting payment, dimana saya belum menentukan primary payment apakah melalui western union atau transfer bank.

Sebenarnya masalah Your Payment Currently On Hold ada banyak sekali misalkan. Your Payment Currently On Hold Action Required Because Your Nor Verified Email address.  Your Payment Currently On Hold Because Your Account Under Review. Seperti yang sudah saya tulis di atas, harus benar-benar memperhatikan keterangan setelah Your Payment Currently On Hold.  Biasanya bakal ada keterangan di pojok kiri atas yang harus di klik dan membawa kita ke halaman yang bermasalah.

Setelah menentukan primary payment tidak serta merta permasalahan selesai dan langsung bisa mencairkan pendapatan bulan ini sebab, harus menunggu 2 x 24 jam sebelum payment bisa dilakukan. Jadi menunggu confirm lagi dari google apakah masalah kita sudah diselesaikan atau belum. Hal ini berlaku untuk semua permasalah Your Payment Currently On Hold.  

Your Payment Currently On Hold Action Required
Perhatikan tanda panah di bar warna merah. Selanjutkan klik ACTION di Pojok kanan dan dibawa ke halaman ini, untuk menseting primary payment methods.

18.11.17

3 Alasan Kenapa Kids Jaman Now Muncul

Belakangan ini kita sering melihat meme dan mendengar istilah kids jaman now kalau belum mengerti juga silahkan klik kids jaman now di google maka, kalian akan disuguhi berbagai gambar anak-anak belum dewasa dengan pose dan kegiatan yang amat dewasa. Banyak yang bilang ini adalah sebuah fenomena, tapi menurut saya kids jaman now bukanlah sebuah fenomena melainkan efek dari banyak orang tua yang nggak ngerti membesarkan anak di jaman yang berbeda dengan jaman mereka tumbuh. Kids jaman now nggak akan jadi fenomena yang cuma sebentar timbul lalu tenggelam, kids jaman now akan selalu di setiap jaman sebagai efek samping dari beberapa hal sebagai berikut: 

kids jaman now
Kids Jaman Now menurut mbah google

1. Kid Raise A Kid
Kita semua tahu orang tua millennial berbeda dengan orang tua baby boomers. Orang tua millennials tumbuh dikondisi yang serba ada, mereka menikah dengan uang orang tua dan disapih, berbanding terbalik dengan generasi baby boomers yang ketika memutuskan berumah tangga, menghadapi kenyataan harus keluar dari rumah dan bekerja keras. Seberapa sering kita mendegar perjuangan orang tua kita, yang setelah menikah harus ngontrak di rumah kecil dan banting tulang menghidupi anak istri? Millennials  justru sebaliknya, semua disubsidi sehingga kerja keras mereka, hanya shared sekuat tenaga melalui medsos. Hal ini yang membuat orang tua millennial adalah kid raise a kid atau anak-anak membesarkan anak-anak.

2. Tidak Bisa Mengantisipasi Jaman
Orang tua millennial yang nggak dewasa pun kurang bisa menyingkapi pergeseran jaman. Seberapa banyak anak balita yang diberi gadget ketimbang dibacakan buku cerita anak-anak? Seberapa banyak anak SD yang sudah bawa smartphone? Padahal kalau untuk komunikasi Nokia jadul saja sudah cukup dan jauh lebih aman. Tentunya orang tua millenial sama sekali nggak akan berpikir jauh, cenderung ikutan trend saja. padahal pemberian gadget pada anak yang belum cukup umur adalah salah satu faktor utama kids jaman now bisa muncul ke permukaan.
 
Banyak sekali orang tua millennial yang membela diri, bawah pemberian gadget pada anaknya sudah sesuai prosedur dengan kata lain, nggak diisi kuota ataupun nggak diinstal aplikasi yang macam-macam. Pada kenyataannya kids jaman now selalu menemukan cara untuk bisa internetan dan melihat informasi yang nggak terbendung setiap hari.
 
3.Orang Tua Millennia Hidup Halu   
Saat orang tua jaman baby boomers sibuk dan fokus untuk membesarkan anak maka, orang tua millenial justru sibuk untuk bisa terlihat. Orang tua milennial lebih fokus untuk menciptakan hidup halu, berusaha agar hidupnya terlihat bagus di sosial media. Coba bandingkan berapa kali upload foto anak dalam sehari ketimbang bilang i love you sama anak dalam sehari? Mati-matian supaya terlihat bagus, keren dan soleha di sosmed padahal anak luput dari perhatian sesungguhnya di dunia nyata. Yakin anda sudah fokus untuk keluarga dari pada fokus terlihat baik di sosmed?

Seperti kata Oprah, pekerjaan terberat di seluruh dunia adalah menjadi orang tua. Maka dari itu untuk para millennial jangan cuma gegap gempita bikin nikahan mewah, tapi harus pakai otak membesarkan anak, terlebih di jaman sekarang bukanlah perkara gampang. Jangan cuma bisa shared foto anak ke sana ke mari tapi, amburadul dalam mendidik anak. Yakin anaknya bukan kids jaman now? Apa harus menunggu sampai melihat video dan foto anak anda viral di dunia maya? 

5.11.17

Eksploitasi Kemiskinan Lewat Reality Show Mikrofon Pelunas Hutang

Televisi memang sudah kehilangan penonton SES A dan B jadi yang tersisa hanyalah penonton SES C dan D ke bawah, terlebih jika market channel televisi itu memang untuk golongan menengah ke bawah, maka apa yang bisa diharapkan dari televisi yang menjaring penonton dari kalangan C dan D atau menengah ke bawah? Yup, sebuah program menggelikan yang bikin geleng-geleng kepala. Pastinya selalu ada jargon “kalau nggak suka, jangan nonton” masalahnya saya nggak sengaja nonton acara yang mengeksploitasi kemiskinan dan kebodohan rakyat menengah ke bawah, toh channel televisi itu umum dan sulit dihindari, saat saya, mengganti channel tv berlangganan tanpa sengaja melihat acara Mikrofon Pelunas Hutang. 

Awalnya saya kira ini, another dangdut show tapi setelah diperhatikan acara ini benar-benar memanfaatkan keadaan serta situasi seorang pria yang mengalami kecelakaan dan berimbas pada beban hidup, dimana uang sudah habis untuk berobat dan ia tidak bisa mencari nafkah lagi. Setengah acara mengeksploitasi kemalangan hidup pria tersebut, dengan dandanan kumel, di atas kursi roda beserta istrinya yang kucel dan kumel juga berbagi beban hidup mereka, kamera selalu fokus pada wajah, siap menangkap semua raut kesedihan yang terpancar. 

Tapi acara Mikrofon Pelunas Hutang ini, tidak asal saja membayar hutan-hutang para pesertanya, setiap peserta harus menjawab pertanyaan nggak penting dan mengiris para juri. Yup, para juri yang memutuskan apakah peserta Mikrofon Pelunas Hutan lolos ke babak selanjutnya, based on interview yang menyayat hati, maka akan dipilih peserta untuk maju ke babak dimana ia harus memilih Mikrofon yang berfungsi dari enam atau lima Microphone yang tersedia.

Kembali pada pria yang cacat karena mengalami kecelakaan dan mempunyai hutang sebesar 35 juta, ia disandingkan dengan seorang nenek penjual kue, yang sama-sama membutuhkan duit juga, lalu para juri yang terdiri dari selebritas ini memilih siapa yang paling membutuhkan. Karena kisah pria jauh lebih menyayat hati, maka juri memutuskan ia bisa maju ke babak selanjutnya untuk memilih Microphone. Sang istri harus memilih satu dari enam atau lima Mikrofon yang tersedia, lalu bernyanyi. Kalau Microphonenya hidup, otomatis dia menang dan semua hutangnya dibayarkan.

Lalu apa yang saya dapat dari acara Mikrofon Pelunas Hutang ini? Orang awam pasti bilang, “kisah inspiratif, mensyukuri hidup bla..bla” saya justru miris sekali, karena pria tersebut dieksploitasi habis-habisan demi sebuah acara televisi. Secara tidak langsung ia mengiba dan mengemis untuk dibayarkan hutangnya, belum lagi saya curiga jika acara ini hanyalah setingan semata. Semua Mikrofon sebenarnya berfungsi, tim produksi yang menyalakan berdasarkan seberapa menyayat kisah. Kalau biasa saja Mikrofon manapun yang dipilih tidak akan hidup, tapi kalau kisahnya menyayat hati maka Mikrofon manapun yang dipilih pasti hidup.

Mikrofon Pelunas Hutang
Hutang dibayarkan tapi yang lebih untung siapa?
Sedih memang ditahun 2017 ini masih saja ada acara seperti itu, kalau mau menolong kenapa tidak langsung saja? Atau berikan pekerjaan dari pada disuruh mengemis di panggung di hadapan para selebriti, benar-benar menyedihkan, lebih menyedihkan lagi mereka yang mendapatkan keuntungan dari acara Mikrofon Pelunas Hutang ini, andai bisa diputar saya ingin mereka bisa merasakan diperdaya untuk mengiba dan mengemis di hadapan juta pasang mata. Geleng-geleng membayangkan orang-orang di balik Mikrofon Pelunas Hutang, jajan di starbuck, liburan ke luar negeri karena bonus rating dan share. 

Baca Juga : Matinya Kreatifitas Televisi

8.9.17

Kenapa CPC Adsense Di Tahun 2017 Terjun Bebas?

Buat para publisher adsense pastinya tahu jika cpc atau bpk adsense selalu fluktuatif, kadang dapat cpc tinggi, tidak jarang pula mendapatkan cpc adsense rendah. Biasanya fluktuatif cpc adsense bisa dilihat dengan mudah, ketika semua pengiklan tutup buku pada akhir tahun dan awal tahun, bisa dipastikan saat itu cpc adsense akan berada di posisi terendah. Tapi di tahun 2017 ini terjadi sebuah anomali, sebab dari awal tahun cpc adsense mengalami penurunan, sampai bulan september ini cpc adsense tidak mengalami kenaikan, bahkan sudah 5 bulan saya mendapatkan cpc adsense berkisar dari 0,06 sampai dengan 0,01. Ini adalah cpc adsense terendah dan terlama yang pernah saya alami, biasanya cpc adsense rendah hanya beberapa hari saja, tidak pernah sampai berbulan-bulan. 

 Pasif income ini yang biasa payout setiap bulan pun, sekarang hanya kenangan saja, sebab dalam satu bulan, saya hanya mampu meraup $10! Kalau begini, dalam satu tahun dengan $10 belum tentu bisa payout. Berbekal hal ini saya pun melakukan riset dan menyambangi semua forum publisher, dan ternyata benar, bukan hanya di Indonesia namun, di seluruh dunia termasuk Amerika. Hanya saja penurunan cpc adsense di luar sana, tidak separah Indonesia yang bisa sampai 0,01! Hanya beberapa niche dengan keyword tinggi seperti asuransi dan investasi yang mampu mempertahankan cpc adsense, selebihnya jeblok ke lantai dasar.

Penyebab CPC Adsense Rendah Di Tahun 2017
Lalu apa yang menyebabkan cpc adsense terjun bebas sampai titik terendah di tahun 2017 ini? Ada banyak spekulasi, yang membuat Google memangkas harga iklan mereka dengan amat sangat afgan. Beberapa forum lokal menyebutkan jika salah satu penyebab utama mengapa cpc adsense terjun bebas adalah karena : 

1.Google tercyduk oleh dirjen pajak. Berkat maha dewi Sri Mulyani, google Indonesia terpaksa membayar pajak. Maka jangan heran sikap afgan google pada publihser Indonesia, ketika negara lain hanya mengalami penurun yang tidak signifikan, publisher Indonesia justru dihukum habis-habisan.

2.Terlalu banyak publisher licik. Konon katanya, google sudah gerah dengan para publisher Indonesia yang kerap main curang, mulai dari agc sampai arisan klik iklan.

3.Sistem baru. Kalau ini dari forum luar, katanya sih, google sedang merombak sistem iklan terbaru mereka, sehingga belum menemukan formulasi untuk menentukan cpc adsense yang pas. Hal ini pun diperkuat dengan munculnya native ads. Native ads sendiri bukan hanya iklan yang membaur dengan konten namun, iklan yang juga berasal dari pengiklan lokal. Makanya jangan heran kalau native ads isinya, krim pemutif, obat kuat sampai  obat penumbuh rambut.

4.Adsense Lab. Fitur baru ini sampai sekarang, tidak bisa digunakan oleh publisher Indonesia. Konon adsense lab, merupakan salah satu fitur untuk mengontrol dan membuat harga cpc adsense bersaing di blog kita. Adsense lab sendiri, menurut forum publisher luar, merupakan bagian dari sistem iklan baru yang sedang digagas google.

Ada satu hal yang semakin membuktikan semua hal di atas kemungkinan besar, betul adanya. Sebab saya sudah mencoba cara-cara umum untuk menaikan cpc adsense. Mulai dari, saluran khusus, blokir iklan ber-cpc rendah, pasang satu iklan sampai mengijinkan iklan berkonten dewasa, hasilnya nihil! Tidak ada satupun yang mampu menaikan cpc adsense. Hanya blog-blog berniche tertentu yang menunjukan respon, jika cara-cara ini berpengaruh pada cpc adsense.

cpc adsense terjun bebas

Adsense lab, sebagai salah satu bagian dari sistem iklan baru google selama berbulan-bulan tidak bisa diakses dan hanya menunjukan gambar "under maintenance" namun ketika tadi saya coba kembali, sudah terdapat menu "enable lab" dan "avialable lab" tapi belum bisa dipakai. Sehingga menurut saya, salah satu indikator cpc adsense akan segera membaik adalah, bisa dipergunakan fitur adsense lab ini.

Jadi kalau bingung dengan cpc rendah ini, padahal semua cara sudah ditempuh. Harap bersabar, menurut saya, google sedang menggodok sistem baru untuk adsense, walaupun waktu perencanaannya terlalu lama sampai banyak publisher gulung tikar. Rajin-rajinlah membuka dashboard adsense dan mengecek apakah adsense lab sudah bisa dipakai. Sembari menunggu google selesai berbenah, saya mencoba memperbaiki template, backlink dan kualitas konten. Sehingga ketika cpc adsense sudah kembali normal, blog ini siap tempur untuk mendapatkan earning semaksimal mungkin. Semoga saja google cepat menyelesaikan sistem iklan baru ini, sehingga saya tidak perlu tampil di bigo live (just kidding, kek ada yang bisa ditampilin aja)

22.8.17

"Kisah Chaiwala" Penjual Teh Bermata Hijau Pakistan Yang Viral

Chaiwala adalah bahasa Pakistan untuk orang yang menyajikan teh atau penjual teh, dan sekitar tahun lalu nama chaiwala menjadi viral setelah seorang photographer bernama Javeria  Ali mengunggah foto seorang chaiwala yang sedang menyajikan teh ke akun instagramnya. Foto chaiwala ini sontan viral di luar dugaan, menyebabkan ribuan orang mencari chaiwala yang diunggah oleh Javeria  Ali. Bukan tanpa sebab foto seorang chaiwala ini menjadi viral, sebab chaiwala ini mempunyai mata hijau, rahang tegas bak model, dalam semalam chaiwala yang bernama asli Arshad Khan menjadi sesasi di dunia maya, #chaiwala merebak di Pakistan dan India.

Arshad Khan yang kala itu masih berusia 19 tahun sama sekali tidak tahu siapa yag mengambil fotonya, sehari-hari Arshad bertugas di kedai teh. Tugas Arshad adalah meracik dan menyajikan teh pada pengunjung, bahkan hidup Arshad sendiri bisa dibilang di bawah rata-rata.  

kisah chaiwala

Ini adalah foto pertama dari Arshad Khan yang diunggah pada instagram  Javeria  Ali, hanya berbekal caption hot tea. Foto ini langsung viral di instagram dan merebak melalui twitter serta jejaring sosial lain dengan hastag #chaiwala atau penjual teh. 

chaiwala arshad khan

Berselang beberapa hari semenjak viral fotonya, ratusan orang mencari chaiwala yang dimaksud, awalnya Arshad yang tidak memiliki smartphone ini kebingungan dengan ratusan orang yang mendatangi kedai tehnya. Mereka berlomba untuk berfoto dan merekamnya dalam video. Arshad baru sadar dirinya tengah terkenal saat orang-orang menunjukan foto viralnya. Arshad sendiri melalui interview mengaku, bingung dan marah. Namun, pemuda ini akhirnya berlapang dada saat dirinya dibanjiri dengan beragam tawaran pekerjaan, pemuda tukang teh ini ditawari oleh banyak agency untuk menjadi model.
kisah chaiwala
klik untuk perbesar

Kehadiran Arshad Khan sendiri, bukan tanpa kontroversi. Di Pakistan sendiri kisah chaiwala ini, diperdebatkan karena Arshad dituding kerap dimanfaatkan oleh orang-orang sekitarnya. Arshad merupakan pemuda yang berasal dari keluarga miskin dan tanpa pendidikan yang memadai, sulit baginya untuk mengetahui jebakan yang hanya mengambil keuntungan dari kepopuleran Arshad. Bahkan sebuah televisi nasional pun memanfaatkan Arshad dengan dalih memberinya make over look, agar tidak terlihat miskin. Banyak orang yang tadinya kagum dengan rupa Arshad, sekarang malah bersimpati dan berupaya memberitahunya lewat sosial media, agar tidak mudah dimanfaatkan. 


Nasib Arshad Khan sekarang 100 derajat berbalik, ia menjadi salah satu top model Pakistan dan gemar hilir mudik di fashon show untuk beragam brand terkenal Pakistan dan India. Sebenarnya Arshad mendapatkan tawaran main film di bollywood, tapi ia menampik tawaran tersebut dengan mengatakan tidak yakin atau tidak mengerti, bagaimana caranya menjadi bintang film. Sekarang Arshad masih menerima tawaran modeling dan mendapatkan kontrak jangka panjang sebagai face brand sebuah ecommerce Pakistan.