Facebook Me

download untuk Gramedia digital best romance novel

Showing posts with label Rumah. Show all posts
Showing posts with label Rumah. Show all posts

Review Mini Air Cooler, Pas Banget Buat Kamar Kost

Enam tahun yang lalu saya pernah mereview air cooler yang pada waktu itu digunakan untuk kamar kost dan seharga nyaris satu juta rupiah.  Memang kemajuan teknologi itu nyata banget ketimbang enam tahun lalu dari air cooler segede kursi sekarang, saya menemukan mini air cooler yang cuma sebesar kotak bekal makan siang dan hanya seharga hanya Rp 120.000 saja.

review mini air cooler


Produk yang saya temukan di toko daring ini aslinya bernama Artic air cooler fan mini USB. Awalnya sempat curiga, mana mungkin air cooler yang enam tahun lalu saya beli di mall, bisa berubah sampai sekecil ini? Jangan-jangan produk sampah dengan fungsi sama seperti air blower saja. Berhubung harganya juga cincai, ya sudah saya pesan.

Begitu sampai, memang nggak ada ekspetasi apapun karena dilihat dari box, saya yakin kalau produk ini KW.  Nggak heran juga sih dengan harga Rp 120.000 manalah mungkin dapat produk  Artic air cooler fan mini USB orisinil. Bentuk produknya sih nggak mengecewakanlah, finishing produk berbalut plastik ini bagus banget bahkan, untuk ukuran produk KW harga yang ditawarkan masih terlalu murah. Product guide atau buku manual pun terlihat buram seperti dicetak asal-asalan, tipikal barang made in china.

Sebelumnya saya masukan air segayung penuh ke tangki air yang terletak di atas dan pencet tombol on yang rada-rada mendem ke dalam. (sekali lagi ngarep apa sih dari produk Rp 120.000) Mini air cooler ini punya tiga mode kecepatan dan ketika dirasakan hembusan angin dan hasil evaporated air cooler beda dikit dengan air cooler yang saya beli enam tahun lalu. Anginnya nggak sedingin air cooler yang segede gambreng tapi jelas, nggak bisa disamakan dengan kipas angin biasanya. Lagi pula dengan colokan power USB watt mini air cooler ini sudah pasti jauh lebih kecil, jadi wajarlah nggak bisa sedingin air cooler ukuran reguler. Satu yang patut saya apresiasi adalah dengan air segayung saja, mini air cooler ini mampu bertahan selama dua hari penuh dan memang dinyalakan ketika tidur saja, biar adem so far air di dalam tangkinya berkurang sedikit saja. Sementara dalam box dan product guide disebutkan daya tahan sampai tangki kosong adalah 10 jam.

Mini air cooler ini juga simple banget, nggak ribet seperti air cooler ukuran reguler. Kalau mau dibersihkan tinggal tarik bagian depan dan cuci filternya, bandingkan sama air cooler ukuran reguler, kudu bongkar body buat bersihin bagian dalam. Dengan harga cuma Rp 120.000 saya bilang produk ini worth to buy, apalagi buat kalian yang anak kost dan punya kost kecil nan panas. Dari pada beli kipas angin, masih lebih baik  mini air cooler ini. Cuma satu yang belum terjawab yakni, apakah mini air cooler awet seperti air cooler ukuran reguler yang saya beli enam tahun lalu. 
review mini air cooler


Buat saya sih, mini air cooler ini seperti barang kenangan saja, enam tahun lalu beli air cooler seharga 600 ribu lebih karena nggak tahan dengan kamar kost nan panas dan sekarang cukup dengan 120 ribu plus ongkir sudah bisa adem. Ternyata hanya dalam enam tahun saja kemajuan teknologi itu nyata sekali yah walaupun, negara kita selama enam tahun begini-gini saja, cuma nambah jumlah penduduk.  

Related Post

Lakukan 3 Hal Ini Ketika Anda Terlanjur Membeli Rumah Subsidi.

Rumah subsidi atau rumah murah dari pemerintah, akhir-akhir ini menjadi incaran masyarakat banyak. Jadi jangan heran kalau cluster-cluster yang mengatasnamakan perumahan subsidi pemerintah bermunculan. Termasuk saya yang sudah membeli sebuah rumah subsidi atau rumah murah dari pemerintah ini, namun nggak sedikit pembeli rumah subsidi yang mengontak saya dan mengutarakan kekecewaan terhadap rumah subsidi yang mereka beli. Berdasarkan hal tersebut saya berinisiatif untuk membuat hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika anda sudah terlanjur membeli rumah subsidi dari pemerintah.

1. Pilih Developer Yang Baik.
Sebelum anda memutuskan untuk membeli rumah murah atau rumah subsidi, pastikan yang membangun adalah developer berpengalaman bukan developer abal-abal, atau asal bangun. Caranya bagaimana? Tinggal lihat track record mereka, kalau mereka sudah pernah membangun cluster perumahan subsidi, maka anda wajib menyambangi cluster tersebut untuk cek dan ricek. Dan perlu bagi anda untuk bertanya pada penghuni cluster tersebut, tentang pengalaman mereka membeli dari developer bersangkutan. Jangan pernah memilih developer yang belum pernah atau baru membuat rumah subsidi.

2. Awasi Pembangunan
Perlu diingat rumah subsidi atau rumah murah dibangun menggunakan material non premium, demi menekan harga jual. Maka anda perlu mengawasi day by day pembangunan rumah subsidi tersebut, agar nggak ada kerusakan kecil semisal retak atau atap bocor. 

Selain mengawasi pembangunan day by day, anda pun sebenarnya bisa kongkalikong sama mandor untuk mengganti material non premium dengan materal yang jauh lebih bagus. Saya pun melakukan hal ini (atas saran marketing), namun perlu diketahui bahwa biasanya mandor bakal charge harga mahal! memang bikin kesal, tapi beginilah permainan rumah subsidi. Misalkan dulu ketika saya akan memperluas septitank, dikenakan 10 juta! Padahal kata Bokap, lima juta saja cukup, lalu ganti pipa biasa dengan pipa Wavin pun kena charge 5 juta untuk dua buah pipa pendek penghubung dari wc ke got. 

Tapi perlu diingat! Anda bisa saja mengganti material biasa dengan yang lebih bagus tapi nggak bentuk rumahnya!!! Rumah subsidi nggak boleh dirubah bentuknya selama lima tahun, kalau sampai anda ketahuan merubah bentuk rumah subsidi, maka KPR anda bisa digagalkan oleh bank. Tapi biasanya mandor atau marketing bakal mengingatkan anda, hal ini kalau ketika akan kongkalikong

3. Garansi 100 Hari.
Kalau anda nggak kongkalikong untuk mengganti bahan-bahan rumah subsidi dengan yang lebih mendingan, maka anda wajib mengecek rumah subsidi setelah jadi. Lihat apa ada kerusakan atau nggak? Karena semua rumah subsidi mempunya garansi 100 hari setelah jadi, apapun kerusakan dan sebagaimana kerusakan akan digantikan dan dibetulkan selama masih 100 hari setelah rumah jadi. 

rumah subsidi murah pemerintah


Kalau Apes Bagaimana?

Terus kalau anda nggak melakukan tiga hal di atas tersebut bagaimana? Kalau boleh jujur sih untung-untungan, bisa jadi rumah anda bagus dan layak huni dan bisa juga nggak. Memang di sinilah letak kelemahan rumah subsidi atau rumah murah dari pemerintah. penbangunanya nggak diawasi untuk kualitas atau mutu dari pemerintah itu sendiri. (tahulah kerja pemerintah bagaimana, apa lagi mempertanyakan kinerja badan perumahan nasional)

Kalau anda memang bernasib buruk dan mendapati rumah subsidi yang dibangun nggak layak huni, maka hanya ada satu jalan yakni renovasi sendiri. Berdasarkan pengalaman tetangga, merenovasi rumah subsidi dari nggak layak sampai layak tinggal membutuhkan 50 sampai 100 juta. 

Sekalipun begitu rumah subsidi tetap saja laris manis, karena banyak yang membeli bukan untuk kebutuhan, namun hanya sekadar investasi. Makanya jangan heran kalau ada cluster perumahan subsidi yang ludes terjual, tapi yang tinggal cuma beberapa kepala keluarga saja. Hal ini pun jadi momok mengerikan bagi yang membeli rumah subsidi untuk ditinggali, karena bisa-bisa mendapat komplek perumahan subsidi yang sepi tanpa tetangga, hanya berisikan rumah-rumah kosong saja.


Related Post

Bahaya Air Cooler Jika Tidak Dibersihkan!

Sudah hampir satu tahun gue pake air cooler merk Mayaka dan nggak ada masalah ataupun efek samping, seperti halnya kipas angin yang bikin masuk angin dan paru-paru basah. Nah, sekitar dua bulan lalu gue mulai bersin-bersin dan pilek bahkan sampai ke dokter, memang sembuh sementara tapi setelahnya bersin dan pilek berlanjut. Gue sempet mikir apa jangan-jangan karena alergi bulu kelinci? Tapi kenapa baru sekarang pilek dan bersin-bersin? Selama dua bulan sempet mikir yang nggak-nggak,  masa influenza nggak sembuh-sembuh ampe dua bulan?

Perhatikan debu-debu yang melekat di ventilasi air cooler ini, kelihatan banget sudah lama bukan?

Sampai akhirnya gue sadar kalau bersin-bersin dan pilek ini semakin menjadi-jadi, kalau air cooler portable Mayaka dinyalakan. Mulailah kecurigaan gue sama air cooler yang emang sering banget dipakai ini, maklum Jakarta booo mana tahan panasnya! Setelah gue perhatikan dengan seksama air cooler ini memang sudah berdebu banget, bahkan bagian depan pun sudah ditempeli debu tebal berwarna hitam pekat. Dari sini gue berinisiatif untuk membersihkan air cooler.

Peringatan membersihkan air cooler ini bisa menghapus garansi toko!

Related Post

4 Hal Penyebab Anda Tidak Mampu Beli Rumah

Memiliki rumah pastinya menjadi impian semua orang namun tidak semua orang mampu membeli rumah. Memang harga rumah sulit untuk dibilang murah, bahkan sejatinya rumah murah hanyalah kiasan semata, aslinya tetap saja kita harus merogoh kantung dalam untuk sebuah hunian.  Berbekal dari pengalaman membeli rumah dengan uang sendiri, ternyata lumayan membuka mata. Bukan cuma seluk-beluk properti semisal KPR dan hal-hal mengenai subsidi serta rumah murah, tapi banyak hal di luar itu. Salah hal yang sedikit banyak mengusik adalah kenyataan bahwa dalam lingkungan, saya satu-satunya orang yang bisa membeli rumah sendiri tanpa bantuan financial dari orang tua maupun mertua. Sementara teman-teman banyak yang kesulitan untuk bisa membeli rumah, bahkan sebuah rumah subsidi pun masih terbilang berat di kantung mereka. Padahal mereka ini bekerja dalam jangka waktu yang sama dengan range gaji yang sama? Lalu kenapa sampai rumah subsidi saja tidak mampu? 


Related Post

Proses Akad Kredit KPR BTN

Buat yang bingung bagaimana sih proses akad kredit KPR untuk bank BTN, saya mau umbar pengalaman dua hari lalu mengikuti proses akad kredit di bank BTN. Sebelumnya proses akad kredit akan dilakukan kalau anda sudah lunas uang muka, kalau belum jangan harap bakal dipanggil. Nah, proses akad kredit ini akan dilakukan berbarengan dengan pemohon lain di bawah naungan developer/pengembang atau perumahan yang sama. Jadi jangan heran ketika proses anda akan kenalan dengan tetangga dari blok A atau blok B, bisa jadi malah tetangga samping rumah nanti. 

Related Post

Yang Harus Diketahui Tentang Rumah Subsidi?

Bagi banyak orang rumah subsidi ini adalah angin segar di tengah harga rumah yang terus naik dan nggak terkejar, namun banyak yang salah menanggapi rumah murah ini. Sebelum membeli rumah subsidi dari pemerintah ada baiknya membaca penjelasan saya berikut ini, karena saya sudah resmi membeli sebuah rumah subsidi tipe 29 dengan luas lahan 70. Jadi di sini hanya akan membahas mengenai rumahnya saja bukan proses mendapatkan.


Related Post

Apa Yang Ditanyakan Oleh Bank Ketika Interview KPR Rumah?

Sabtu kemaren gue dapat kabar dari developer rumah untuk ngesot ke Tangerang. Tepatnya datang ke bank BTN cabang Tangerang untuk interview KPR, berhubung DP rumah sudah 30% gue lunasin makanya berhak untuk ikut interview KPR ini. Terus terang gue nggak tahu apapun tentang interview KPR dan datang ke bank tanpa ekspetasi apapun. Pertama kali datang dihari Sabtu ternyata ada seratusan orang lebih yang ngantri buat di interview, biasanya sebelum interview berkas-berkas  bakal dicek terlebih dahulu sama developer biar nggak salah. Tapi emang dasar gue suka miss, jadinya lupa bawa kartu-keluarga sama surat keterangan kerja yang salah format, untungnya hal ini nggak begitu dinotice sama bank. Tapi developer gue tetep minta kartu keluarga dan bikin lagi surat keterangan kerja.



1. Buat Rek Bank
Nah, sebelum kasih berkas gue diharuskan untuk membuat rekening bank BTN, membuat rekening BTN harus di tempat interview. Terus kalau sudah punya rek BTN tapi bukan di tempat interview gimana? Terus terang gue nggak tahu, tapi pas gue interview ada yang sudah punya rek BTN dan sedikit bermasalah dengan pihak bank BTN tempat gue diwawancara. Sebaik tanyakan dulu sebelum interview pada developer atau marketing perumahan yang mengurus.

2. Siapkan perintilan data.
Selain semua keterangan dan data seperti kartu keluarga, berkas dari developer, slip gaji etc, jangan lupa bawa foto 3x4 minimal 5 dan harus berwarna. Lalu fotocopy semua data dari kartu keluarga, KTP, NPWP yang banyak karena pas di tempat interview gue rada kaget diminta banyak banget fotocopyan data.

3.Ditanya apa oleh pihak bank
Setelah nunggu sampai siang akhirnya gue dipanggil juga, sebenarnya proses interview ini lebih mirip sidang ambil sim di polres. Begitu dipanggil pihak bank bakal kroscek data, mulai nama sampai dengan alamat rumah yang bakal di KPR. Nah, sialnya gue lupa alamat dan blok rumah gue yang bahkan belom dibangun itu, jadinya gue disangka main-main ngajuin KPR. Belum lagi status super single tanpa beban apapun, memang mempermudah gue untuk lolos tapi imbasnya keseriusan gue untuk berkomit bayar KPR dipertanyakan? Sampai pihak bank tanya, “ini buat siapa istri atau pacar?” jleb dah.

Gue jawab aja, “bukan pak buat sendiri aja.” dan saking nggak percaya pihak bank sampai minta rekening koran dari bank tempat setoran gaji, waduh pak ampe segitunya nggak percaya, mentang-mentang gue muda and single.

Nggak terlalu banyak yang ditanya, berhubung gue young, free and single jadi nggak ada beban tanggungan atau kreditan lain. Tapi dari sini gue tahu, kalau ternyata nggak bisa pilih mau KPR berapa tahun? Padahal gue mau ambil KPR yang cuma 10 tahun aja bahkan kurang, tapi pihak bank bilang kalau keputusan berapa lama bisa ambil KPR itu dari analisa mereka. Bukan dari pilihan kita, sekalipun gue bilang sanggup bayar sampai setengah harga rumah, tetep aja nggak digubris sama si interviewers. 

4. Apa yang harus ditanyakan
Jangan cuma pasrah ditanya ama bank juga tapi juga tanya balik:
a. Jenis KPRnyan apa? Beruntung gue jenis KPRnya fixed aka flat jadi nggak mungkin naik tetap seumur hidup, yang ada turun tapi itu juga tergantung inflasi.

b. Jatuh temponya kapan? Pihak bank bilang sama gue kalau transfer dari rek BTN pertanggal 7 setiap bulannya. Andai kata lewat dari tanggal 7 atau lewat dari satu bulan, tetap saja BTn bakal sedot. Tapi entah kenapa bank BTN ini nggak mau jawab, ketika ditanya “batas waktu sampai berapa bulan nggak setor KPR dan rumah disita?”

c. jaminan selain KPR? Nah, pihak bank bilang kalau dengan mereka urusannya ya cuma KPR saja, diluar itu ditanggung sendiri oleh pribadi dan developer. Semisal kalau over kredit bagaimana? (tapi nggak disarankan untuk ditanya, takutnya dikira mau dijual nanti) atau garansi kualitas rumah etc.

Selanjutnya tinggal nunggu aja karena pihak bank bakal kroscek ke tempat kerja, buat mastiin bener apa nggak karyawan di sono dan  gaji jumlahnya pas nggak kurang maupun lebih dengan slip gaji yang diberikan (biasanya nelpon ke HRD). Lama rata-rata approval KPR tergantung ada yang cepet cuma nunggu seminggu ada yang lebih dari sebulan, nanti juga marketing atau developer yang bakal kasih tahu via sms atau telpon. 


Nah, dari jam 8 pagi gue dateng baru bisa balik pas jam 5 sore, capek saudara-saudara. Kadang gue mikir kenapa nggak ikutan kaya, orang-orang lain di inner circle hidup gue? Itu loh yang kawin dibiayain sama Mamih Papih, terus rumah dibeliin juga, cuma tahu upload ke sosial media pake hashtag #sohappy #alhamdulillah #rejekitakterduga #blablabla terus begaya sok dewasa karena udah kawin padahal nggak ada usaha apapun..gubrak...cuma tahu beres. Ya, terserahlah semua orang punya prefensi hidup masing-masing dan gue yakin someday kelakuan “sok mandiri” ini bakal ada manfaatnya.   

Baca Juga : Proses Akad Kredit KPR

Baca Juga : Pengalaman Membeli Rumah Bersubsidi Part 1
Baca Juga : Pengalaman Membeli Rumah Bersubsidi Part 2
Baca Juga : Kenapa Rumah Subsidi Mahal Tapi Laris?
Baca Juga : 4 Hal Penyebab Anda Tidak Mampu Beli Rumah
Baca Juga : Lakukan 3 Hal Ini Ketika Membeli Rumah Subsidi 
Related Post

Cara Benar Menggunakan Air Cooler

Setelah satu minggu merasakan kesejukan dari air cooler merk Mayaka, gue mau kasih tahu bagaimana cara menggunakan air cooler yang baik dan benar. Karena banyak sekali orang protes kalau air cooler ini nggak dingin kaya AC, padahal air cooler memang bukan AC dan punya fungsi yang sedikit berbeda. baca beda air cooler dengan AC ,orang-orang membeli air cooler karena lebih murah dari pada AC dan mengharapkan air cooler ini punya fungsi sama dengan AC yang harganya berjuta-juta. Sama aja seperti beli motor supra dan ngarep bisa lari sekenceng ninja, ya keleuzzzz.



1. Beli sesuai kebutuhan
Sekalipun fungsinya hanya untuk melembabkan ruangan aka menurunkan suhu tapi air cooler punya berbagai varian. Bahkan ada varian yang sudah dilengkapi dengan filter pembunuh bakteri, sementara range harga berkisar dari 900- 1,4 juta. Bisa lebih murah kalau belinya nggak di careefour seperti gue ini, begitu liat air cooler yang sama di lazada langsung mau mual, karena beda harganya jauh sekali. Disarankan untuk membeli yang sudah di lengkapi dengan filter pembunuh bakteri serta timer,karena lebih sehat dan bisa di set timer ketika kamu tidur. Kalau mau dingin pilih yang punya tangki es batu, jangan yang cuma tangki air saja.

2. Jangan ditaruh dekat logam atau barang elektronik
Ingat air cooler melembabkan udara dengan tangki es batu atau airnya, artinya dia merubah air menjadi hembusan uap sejuk. Itu berarti logam dan barang eletronik seperti TV atau radio yang berada di dekatnya rawan sekali untuk rusak karena lembab.Paling benar adalah menaruh air cooler di pojokan ruangan dan biarkan suhu rungan turun dengan sendirinya. 

3. Jangan dipakai non-stop!
Ingat air cooler jenis apapun, nggak bisa dipakai non-stop! Maksimal pemakaian tergantung kadar es batu atau air dalam tangki. Kenapa? Karena kalau air cooler dipakai dalam keadaan tangki es batu atau air kosong, itu sama saja dengan memperpendek umur air cooler. 



Rata-rata air cooler punya tangki es batu dan air, sebesar 5 liter yang mampu memberikan kesejukan selama 3-5 jam. makanya disarankan untuk beli yang ada timernya.

4. Dibersihkan sebulan sekali.


Air cooler harus dibersihkan sebulan sekali dengan mengeringkan tangki dan mencopot filter dibagian belakang, filter berwarna hijau ini dibersihkan dengan cara dicuci tanpa pakai sabun atau pembersih. Satu hal, bak air harus selalu di cek karena sering kali malah menjadi tempat bersarang nyamuk kalau ditinggal terlalu lama.

5. Jangan dipakai diruangan tertutup.
Air cooler tidak boleh dipakai di ruangan tertutup! Karena sesuai dengan fungsinya yang menyejukan ruangan dengan menurunkan suhu aka melembabkan, maka disarankan dipakai pada ruangan yang punya fentilasi atau sirkulasi udara baik. Kalau dipakai di ruangan tertutup, bisa ditebak sendiri apa yang terjadi dalam ruangan dengan tingkat kelembaban tinggi.

6.  Agar cepat dingin


Seperti yang gue bilang air cooler bukan AC! Namun, ada cara supaya air cooler ini mampu menghembuskan udara yang lumayan dingin. Kebanyakan air cooler dilengkapi dengan ice jelly, nah barang ini harus ditaruh di freezer seharian supaya bisa membuat tangki air dingin. Tapi cara ini kurang efisien, biasanya biar cepet dingin, gue pakai air es. Maksudnya air dalam botol yang sudah seharian ditaruh dalam kulkas.

7. Jangan lupa pencet tombol humidifier


Awal-awal pakai gue sempet bingung dengan fungsi tombol humidifier ini, setelah dicek ternyata tombol ini berfungsi untuk melembakan,  kalau nggak diaktifkan udara yang keluar cuma angin, nggak dingin. Jadi kalau tombol humidifer nggak dipencet yang ada cuma angin biasanya tanpa udara dingin. Tapi ingat kalau menyalakan air cooler dengan tangki air atau es batu kosong maka air cooler akan rusak.

8. Jangan dipakai langsung ke badan.
Memang nggak ada bukti kalau air cooler bisa menyebabkan paru-paru basah atau masuk angin, tapi sekali ingat air cooler itu mengubah air dan es menjadi hembusan sejuk dan pikir saja sendiri kalau partikel-partikel, air ini langsung diarahkan ke badan lo.

9. Jangan untuk ruangan besar
Ar cooler paling efentif untuk rungan kamar yang nggak terlalu besar, mau bilang apa? Dengan watt yang hanya 80-100 watt tentunya kekuatan air cooler terbatas. Paling cocok untuk kamar tidur ataupun kamar kost.

Nah, kalau kesal karena air cooler nggak dingin coba dilihat dulu. Pakai air es atau tidak? Dan dipakai untuk rungan besar atau kecil? Ingat maksimal air cooler menurunkan suhu adalah 10 derajat dengan catatan menggunakan es batu atau air es, kalau cuma pakai air saja palingan suhu yang turun hanya 5 derajat saja. 

Baca Juga : Review Mini Air Cooler
Baca Juga : BAHAYA AIR COOLER

Baca Juga : Mau Beli Air Cooler Baca Dulu Ini

Related Post

Mau Beli Air Cooler? Baca Dulu Ini

Kali ini gue bakal review air cooler yang baru saja dibeli sekitaran 3 hari lalu, alasan utama kenapa beli air cooler ini karena sudah nggak tahan dengan panas kamar kost. Berhubung kamar kost dibangun dengan bata putih yang nggak mampu melepas panas, jadinya gue mateng di dalam kost kalau siang hari.  Terus kenapa nggak beli kipas aja? Buset dah haree genee kipas mah, nggak ada gunanya! Yang ada malah masuk angin sama paru-paru basah, belum lagi malah nerbangin debu ke mana-mana. Jadi menurut gue kipas angin udah nggak jaman beud!  Sekarang zamannya air cooler. Air cooler sama sekali berbeda dengan air conditioner atau lebih dikenal dengan AC. Terus bedanya apa? 


1. Rendah watt
Air cooler cuma makan listrik 80-110 watt (tergantung tipe) punya gue cuma 80 watt, sementara air conditioner paling rendah 300 watt. Jadi bayangin aja bawa AC ke kost, bisa abis duit lo buat bayar listrik. Makanya kost dengan AC cenderung lebih mahal bahkan bedanya bisa sampai Rp 400 ribu, karena memang AC menyedot listrik besar.

2. Menyejukan bukan mendinginkan.
Tugas utama air cooler itu bukan bikin dingin ruangan seperti AC. Air cooler menyejukan ruangan dengan menurunkan suhu 5-10  celcius, atau meningkatkan kelembaban ruangan. Makanya air cooler disarankan dipakai dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udar baik, agar ruangan nggak terlalu lembab. Sedangkan AC harus digunakan di ruangan tertutup, biar suhu dinginya tetap terjaga. 

Itu juga kenapa ada tombol humidifer, ini berfungsi untuk mengurangi kelembaban yang terjadi. Makanya kalau beli air cooler cek apakah ada fungsi humidifernya.

3. Harus diisi ulang.
Air cooler menggunakan bahan pendingin air, es batu atau ice jell, sementara AC pakai freon. Biasanya satu tangki air atau es batu air cooler adalah 5 liter dan mampu memberi kesejukan sampai 3-4 jam saja. Setelah itu kalian kudu nimba sumur lagi buat ngisi tangki air cooler.

4. Portable.
Air cooler bisa dipindahin kemana-mana sementara AC nggak bisa cuma nemplok di tembok. 

5.Bedanya sama kipas angin apa?
Banyak yang protes kalau air cooler sama saja dengan kipas angin. Ya ilah, kelinci gue aja tahu air cooler jauh beda sama kipas angin. Angin yang dihasilkan air cooler jauh lebih sejuk dari pada kipas angin yang cuma membuat udara sekitar bergerak. Nah, buat beberapa orang yang merasakan air cooler nggak beda jauh sama kipas angin, kebanyakan karena nggak ngerti cara pakainya. Dan satu hal, kalau air cooler nggak diisi air dan  humidifier nggak diaktifkan, maka anginnya sebelas dua belas sama kipas angin.

6. Sehat atau tidak?
Ini dia pertanyaan maut, air cooler itu sebenarnya sehat atau tidak? Sementara AC cuma menimbulkan kanker aka kantung kering, gegara tagihan listrik jebol. Perlu diingat air cooler menyejukan ruangan dengan meningkat kelembaban dari tangkir air dan es batu. Artinya ruangan kamu akan lembab dan banyak hal yang bisa terjadi dalam ruangan lembab, termasuk penyakit. Sekalipun begitu sudah ada air cooler yang dilengkapi dengan penyaring udara dan bakteri. Makanya pada setiap produk air cooler selalu  dingatkan untuk digunakan pada ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik, supaya tingkat kelembaban ruangan tidak tinggi. 

7. Efek samping.
Sebenarnya efek samping dari air cooler ini hampir tidak ada selain membuat ruangan atau kamar menjadi lembab. Namun, gue ingatkan untuk tidak menggunakan air cooler ini langsung ke badan! Taruh saja di pojokan dan nikmati suhu ruangan turun.

Jadi sekali lagi gue tekankan, kalau air cooler bukanlah AC dan jauh berbeda dengan kipas angin. Air cooler menurunkan suhu dengan membuat ruangan lembab, berbeda dengan AC yang menurunkan suhu tanpa meningkatkan kelembaban ruangan. Dan air cooler tidak mampu menurunkan suhu setingkat dengan AC, jadi kalau ada yang protes kenapa nggak dingin pake air cooler, karena fungsinya memang beda. Air cooler bukan versi murah dari air conditioning! Cooler dan conditioning aja beda makna!

Saya update setelah satu tahun pemakaian, ternyata air cooler mempunyai efek samping. Mohon di baca link berikut ini  : BAHAYA AIR COOLER
Baca Juga : Cara Benar Pakai Air Cooler

Related Post

Pengalaman Membeli Rumah Bersubsidi Part 2 : Sarat dan Surat Agar KPR Diterima


Sebelum anda memutuskan untuk memberli rumah bersubsidi pastikan terlebih dahulu mengerti apa itu rumah bersubsidi. Rumah bersubsidi adalah rumah yang bisa dicicil dengan KPR ringan atau fixed KPR (KPR tetap) dan KPR rumah bersubsidi disebut KPR sejahtera jadi rumah bersubsidi memang diperuntukan bagi kalangan menengah ke bawah namun dalam prakteknya, rumah bersubsidi diincar mulai dari bawah sampai menengah ke atas. Maka jangan heran kalau rumah bersubsidi laris manis bak kacang goreng. Berdasarkan pengalaman saya berikut sarat dan surat apa saja yang harus diterima agar KPR untuk rumah bersubsidi berjalan mulus.

Sarat KPR Sejahtera:

1. Penghasilan di bawah Rp 4 juta!

Ini yang nggak disadari banyak orang termasuk teman-teman saya, mereka nggak ngeh kalau KPR hanya untuk orang-orang bergaji di bawah Rp 4,000,000 saja. Alhasil semua teman saya yang sekarang sudah punya gaji mumpuni nggak bisa KPR dan harus membeli rumah mahal dengan ansuran tinggi pula, ini karena mindset orang sini yang "nunggu kawin" baru beli rumah, padahal rumah kebutuhan primier. 

Kalau pasangan berpenghasilan lebih dari Rp 4 juta bagaimana? Tidak apa-apa nanti dipermohonan KPR masukan saja nama istri atau suami yang gajinya di bawah Rp 4 juta.  

Saya sudah diwanti-wanti perihal gaji ini oleh marketing yang menjual rumah, karena biasanya gaji di atas Rp 4 juta pasti ditolak bank!

2. Tidak Pernah Menerima Subsidi KPR

Ingat dua rumah KPR tidak bisa dimiliki oleh satu orang yang sama atau pasangan yang sudah mempunyai rumah lalu sang istri kembali mengajukan KPR atas namanya. Tidak disarankan apalagi jika KPR dengan bank yang sama karena bank akan mengecek kartu keluarga jika sudah ada nama keluarga yang mengambil KPR maka anda akan diblok. 

3. Saldo Bank Minimal Rp 3 juta

Salah satu sarat yang sering diabaikan adalah saldo bank pemohon yang minimal harus Rp 3 juta. Peringatan saldo ini biasanya sudah diantisipasi oleh developer dengan memasukan ke dalam uang muka. Tapi juga nggak jarang, ada developer yang sama sekali nggak memasukan sarat saldo minimal Rp 3 juta ke uang muka supaya keliatan lebih murah. 

Jadi pastikan anda punya dana tambahan Rp 3 juta untuk dimasukan ke dalam rekening bank pemohon KPR. 

4. Karyawan Perusahaan Minimal 1 Tahun Kerja 


Nah, salah satu yang jadi kendala banget adalah anda harus seorang karyawan perusahaan dalam negeri dan telah bekerja selama 1 tahun. Terus kalau sudah 1 tahun tapi belum tetap apakah bisa? Tergantung dari interview KPR, kalau pas interview anda nampak berpotensi, ya bakalan lolos sekalipun masih kontrak. 

Terus kalau bukan karyawan misalkan enterpreneur? Ini dia yang jadi masalah, karena kebanyakan bakal ditolak mentah-mentah. Jangankan KPR sejahtera untuk KPR rumah mewah saja sekalipun anda pebisnis yang menghasilkan puluhan juta belum tentu diterima. Bank nggak mau ambil resiko dan ribet, mereka cuma mau yang pasti-pasti saja. Kalau begini mending anda beli rumah cash saja, karena sulit buat nembus KPR kalau bukan karyawan.


Surat:

1. Surat Keterangan Gaji

Setelah anda booking fee pasti akan diminta surat keterangan gaji, biasanya developer sudah memberikan anda format fixnya tapi setiap perusahaan punya aturan masing-masing. Jadi yang paling umum adalah perusahaan menandatangi slip gaji selama 3 bulan. Jangan takut karena developer tidak masalah menerima 3 bulan slip gaji yang ditanda tangani oleh HRD.

2. Surat Keterangan Tidak Punya Rumah

Ada akan diberikan surat resmi dari developer mengenai keterangan bahwa anda tidak punya rumah dan harus ditanda tangani oleh ketua RT dan RW setempat.

satulagi semua sarat ini harus beres maksimal dalam jangka waktu satu bulan setelah anda membayar uang muka, kalau tidak hangus.


Buat yang mau komentar, sorry tapi setelah 204 lebih komentar, udah nggak bisa muat komen, sepertinya ada yang salah dengan template blog ini. Jadi mohon maaf komentarnya, nggak bisa diupload.



Related Post

Pengalaman Membeli Rumah Bersubsidi Part 1 : Booking Fee Dan Akad Kredit


Minggu kemarin, saya resmi sudah booking fee untuk sebuah rumah subsidi di pinggiran Jakarta, kebetulan dapat rumah ini di pameran perumahan JCC dua minggu lalu. Dengan label rumah bersubsidi tentunya yang digembar-gemborkan adalah murahnya. Setelah lihat di brosur dan survey lokasi, saya memutuskan untuk datang ke kantor pemasarannya langsung.  Niat hati memang sudah fix untuk ambil rumah bersubsidi di pinggiran Jakarta dan pada brosur pun tertera harga jual, angsuran KPR subsidi serta uang muka yang tentunya lagi-lagi murah.

Perhatikan bahasa brosur yang menjebak ini
Setelah datang saya mengeluarkan brosur dan mulai bas-bis-buk perihal harga di brosur, ternyata setelah di jelaskan harga di brosur yang tertera uang muka sebesar RP 6,500,000  dan perincian total uang muka Rp 10,500,000 (uang muka Rp 6,500,000 + booking fee Rp 1,000,000 + tabungan pribadi min Rp 3,000,000) ternyata adalah bahasa brosur.

Bagian pemasaran serta marketingnya langsung merinci biaya yang sebenarnya harus saya bayar untuk rumah type 27/70 dalam cluster pinggiran kota. Total uang muka sebesar Rp 10,500,000 belum termasuk, tetek bengek, lalu saya hitung pake handphone hari itu jumlah yang harus saya bayar adalah

Total uang muka (Booking fee, uang muka, min tabungan pribadi) Rp 10,500,000 + Biaya ADM (urus KPR, surat tanah etc) Rp 6,000,000 + Biaya tambahan karena rumah yang dipilih dekat pintu masuk (biaya strategis) Rp 1,000,000 + Biaya Peningkatan Mutu (listrik, air, material bangunan) Rp 10,500,000 = Total yang harus di bayar adalah total uang muka Rp 10,500,000 + Rp 17,000,000 = Rp 27,000,000!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Gegara ini saya sempet mikir untuk kabur aja tapi pas lihat orang-orang lain yang datang buat beli, rata-rata semuanya bawa istri atau anak di atas 30 tahun dan saya nggak mau jadi orang baru bisa beli rumah pas udah punya anak sama istri di atas umur 30. Akhirnya coba tanya lagi buat beli rumah yang sudah jadi di cluster part satu, ternyata masih sisa dan total uang muka adalah Rp 48,000,000 alamak!! Kok jauh lebih mahal? Ternyata rumah yang sudah jadi memang dibandrol lebih mahal karena yang antri juga banyak. Jadi pilihan apa yang saya punya?

Rincian total yang harus dibayarkan, kenapa ini nggak ditaruh dalam brosur?
Akhirnya saya putuskan untuk ambil saja dengan langsung membayar booking fee Rp 1,000,000 dan total uang muka Rp 6,500,000 harus di bayar lagi dalam jangka waktu seminggu setelah booking fee sementara sisanya Rp 17,000,000 bisa diangsur selama pembangunan rumah saya yang memakan waktu enam bulan sampai satu tahun. Kalau sampai satu tahun Rp 17,000,000 juta itu gagal terpenuhi maka akan dibebankan pada angsuran KPR perbulan.

Dari mana duit Rp 25,000,000 buat bayar uang muka? Yang jelas bukan seperti orang sini yang …uhuk…uhuk dikasih papih and mamih setelah kawin, dari setahun lalu saya ikutan DPLK bank BRI dengan nominal transfer Rp 1,000,000/bulan dan alokasi 60% untuk saham, 20% untuk tabungan dan 20% asuransi. 
Satu lagi yang bikin saya berani ambil dan pakai semua uang investasi adalah setelah ngobrol dengan marketingnya, dia bilang “harga rumah sampai kiamat juga nggak bakal turun!” artinya rumah yang saya booking ini setelah clusternya selesai, harganya tidak mungkin sama dan akan melonjak tajam. Lagi pula kalau memang tidak cocok bisa saya jual kembali dengan over kredit dsb jadi sama dengan membuat investasi lain.
Note:
Rumah bersubsidi punya fixed KPR yang tetap artinya mau inflasi or ekonomi ambruk, bayar akan tetap flat dan sama.

Sebenarnya bisa lebih murah dengan mencari PERUMNAS, saya sudah survey PERUMNAS tapi kualitas PERUMNAS itu jauh di bawah developer swasta. Mulai dari model sampai bahan bangunan, lebih parahnya PERUMNAS nampaknya enggan membuat cluster seperti swasta, cuma cari tanah kosong terus bangun dah rumah berjejer.  Sementara developer swasta membangun cluster (taman, indomaret, kolam renang, ruko-ruko) untuk menambah nilai jual. Saran saya jangan dah ambil perumnas, kalau memang nggak terpaksa, not that worth it!

Kalau kalian berumur 25 cepat-cepat membuat investasi jangan cuma ditabung karena harga rumah nggak bakal terkejar, kalau berumur 30 tahun cepat-cepatlah mencari rumah karena kalian sudah dead meat! Ingat harga rumah tidak akan pernah turun, kalau KPR turun masih mungkin.

Ingat rumah bersubsidi hanya untuk yang bergaji maksimal  Rp 4,000,000 kalau gaji kalian di atas itu maka  KPR akan ditolak bank.  Salah satu cara ampuh buat akalin ini adalah dengan pakai nama istri atau kalau kalian enterpreneur bisa mengakali pendapatan bulanan tapi kalau pegawai PNS dan swasta bergaji di atas Rp 4,000,000 maka mati kutulah, mau nggak mau harus membeli rumah non KPR yang tentunya jauh lebih mahal dari DP sampai angsuran.

Related Post

Kenapa Rumah Subsidi Bisa Laris dan Mahal?

Ceritanya seminggu yang lalu gue datang ke JCC buat liat pameran perumahan dan singkat kata berhasil menemukan beberapa rumah bersubsidi di lokasi yang strategis. Rumah murah bersubsidi ini terletak di suburban Jakarta sekitaran Tangerang, Parung dan Depok dan type yang ditawarkan standar paling type 27 dan 36 dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi, tentunya lingkungan cluster.  Karena cluster ini terletak di daerah yang jauh dari ibu kota tadinya gue pikir nggak bakalan laku. Belum lagi rumah murah bersubsidi dengan KPR rendah ini tidak menawarkan fasilitas cluster apapun semisal, keamanan, kolam renang dsb. Jadinya gue santai nunggu sabtu dan minggu buat survey ke daerah tersebut.

Pas hari minggu barulah gue beraksi dengan mengunjungi dua daerah tersebut dengan santainya datang siang-siang, memang setelah sampai di daerah yang dituju nggak seperti yang tertera di brosur, misalkan! 15 menit dari statiun, nyatanya 15 menit itu kalau kita ngebut pake motor dari komplek tersebut, kalau santai 30 menit itupun kalau nggak macet dan segala tetek bengek yang disebutkan dalam brosur sialan macam, dekat mall, dekat rumah sakit, dekat pukesmas etc. Sebetulnya cuma bahasa dagang aja, kita nggak mungkin bisa ngesot ke berbagai fasilitas itu karena lumayan gempor kalau jalan kaki.




Setelah sampai di cluster  sempat beberapa jam gue keliling dari satu blok ke blok lain sambil tanya sana-sini perihal keamanan dan berbagai hal mengenai hidup di sini. Pas keliling komplek gue juga nemuin banyak banget rumah-rumah yang kelihatannya sih kosong dan rusak! Menurut gue ini adalah rumah yang nggak laku, jadinya dianggurin sampai ancur. Setelah dua cluster gue sambangin dan tanya sana-sini ke orang situ, barulah gue datang ke bagian pemasaran.

Baru nemplokin pantat yang jaga stand pemasarannya bilang “maaf pak, cluster tahap duanya sold out!”
Alamak! Gue ampe bengong, kok bisa?  Dalam jangka waktu seminggu semenjak pameran, rumah murah bersubsidi ini laris manis bak kacang goreng? Seharusnya sih nggak! Karena umumnya orang pasti nggak mungkin survey hanya ke satu tempat, dan banyak pertimbangan lain. Jadi pasti nggak mungkin dua cluster sold out hanya dalam satu minggu.    

Gue ampe nggak abis pikir sepanjang perjalanan balik bisa begini, sampai akhirnya contac salah satu temen kontraktor dan sales property. Rencana gue sih mau cari ada rumah murah bersubsidi lain yang masih kosong? Dari dia gue dapet di daerah depok sawangan, type dan semuanya sama tapi harga melonjak dari 120 juta ke 200 sampai 300 juta dan itu masih KPR! Lah kok bisa apakah karena lokasi? Bisa jadi tapi depok bukan lokasi strategis kalau cibubur baru gue ngerti kenapa bisa mahal. Ini sawangan jauh dari mana-mana dan rumah bersubsidi, kok bisa lebih mahal dari yang gue dapet di pameran?

Setelah gue ngobrol lebih lanjut ternyata memang harga asli rumah bersubsidi hanya sekitar 120-190 jutaan dengan KPR bisa 800 ribu sampai 20 tahun. Ternyata cluster-cluster rumah bersubsidi ini di borong oleh agen property begitu dilepas pengembang, lalu dijual kembali di internet dan sebagainya dengan menaikan harga sampai 50% ASEM nggak tuh. Dan ini pulak yang membuat dua cluster yang gue sambangi langsung ludes dalam jangka waktu seminggu, ternyata diborong agen property untuk dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi! 

Terus harus Bagaimana?
Beruntung setelah bas bis buk dengan bagian pemasaran, gue di suruh menghubungi marketing resmi dari pengembangnya dan disuruh ngobrol sama dia. Setelah gue telpon, marketing resmi ini menawarkan cluster tahap tiga dengan harga sesuai di brosur tapi harus inden selama enam bulan sampai satu tahun masa pembangunan! Sedih nggak tuh!


Jadi gue amat menyarankan untuk langsung menghubungi pengembang atau marketing yang ditunjuk langsung oleh pengembang, kalau memang ingin dapat harga semiring mungkin. Tapi ini harus secepat mungking karena marketing resmi sudah pasti dikuntit oleh agen-agen properti sialan. Jadinya memang siapa cepat dia dapat, kalau begini mana bisa pikir-pikir dulu, telat sedikit hilang sudah rumah murah. Jadi sekarang mengertikan kenapa harga rumah bisa naik dalam sekejap.

Related Post

Blog Archive

VIVA ID

Popular Artikel

Total Pageviews

Ini Baru Loh

Dari mana Energi Negatif di Rumah Kamu Berasal?

  Disclaimer Kali ini saya mau bikin rangkaian artikel tentang energi negatif di rumah sebab, punya pengalaman tentang hal ini dan ini ada...

Powered by Blogger.

.

.

Search This Blog

Protected by Copyscape Online Plagiarism Scanner

Subscribe Us

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

About

Newsletter

If you like articles on this blog, please subscribe for free via email.

Subscribe Us

Facebook