Pages
The Psychology of Money karya Morgan Housel ini, bertebaran dimana-mana sebagai salah satu buku yang must to read. Spontan saya pun penasaran mengapa The Psychology of Money selalu dijadikan buku yang wajib dibaca? Awal-awalnya rada males karena, gak pernah suka baca buku tentang finansial ataupun keuangan tapi, anehnya buku The Psychology of Money karya Morgan Housel ini sering banget direkomendasikan oleh berbagai orang non finansial, mostly rekomen para achiever mindset.
Maap bukunya lecek, lupa di sampul dan keseringan di dalam tas. |
Ada sekitar 20 bab singkat dan padat di The Psychology of Money karya Morgan Housel ini, mulai dari bagaimana seseorang menggunakan uangnya sampai dengan berbagai keputusan finansial yang bakalan kamu buat. The Psychology of Money karya Morgan Housel sama sekali gak menggurui tapi, bercerita layaknya mendengarkan dari seorang sahabat.
Dalam setiap bab The Psychology of Money karya Morgan Housel, kita bakalan dikasih contoh realita sehari-hari sebelum membahas inti dari bab tersebut. Masalahnya untuk orang yang gak biasa baca buku non fiksi apalagi keuangan, emang rada menjemukan imbasnya buku dengan tebal hanya 200an halaman ini lumayan lama diselesaikan.
Baca Juga : Review 7 Rezeki Sumpah Bikin illfeel
Lebih parahnya, saya juga sulit untuk bisa menemukan apa sih yang mau dikasih sama The Psychology of Money karya Morgan Housel ini? Lebih seringnya malah menyadari hubungan dan mindset saya sendiri terhadap uang dan berikut based on my view setelah baca The Psychology of Money karya Morgan Housel .
Review : When Breath Become Air Memoar yang Hambar
1. Gak usah banyak gaya dan gak perlu mengimpres orang lain dengan gaya hidup dan barang-bareang mewah. Ini related banget buat yang maksa beli barang-barang apple bahkan sampai kredit.
2. Keberuntungan, intinya gak usah ngiri dah karena, beberapa orang memang beruntung misalkan, lahir dari keluarga kondusif dan mendukung buat sukses. Resiko juga ada namun, mendapatkan kegagalan bukan akhir dari segalanya.
3. Selalu merasa cukup, yang namanya punya uang itu gak ada rasa puas makanya jangan pernah tamak. Selalu merasa cukup ketika sudah bisa berkecukupan.
4 Kalau berhubungan sama uang atau investasi cobalah untuk selalu bersikap rasional ketimbang emosional.
Nah, so far yang nempel di kepala setelah baca The Psychology of Money karya Morgan Housel itu aja sih. Saya juga coba baca review orang-orang kok beda yah? Ternyata terjemahan The Psychology of Money karya Morgan Housel ini, gak begitu bisa buat menghadirkan apa yang diinginkan oleh sang penulis Morgan Housel. Pantes hal-hal kaya biaya tersembunyi, manajemen keuangan dan kesabaran gak bisa masuk otak saya. Versi terjemahannya seperti, gak bisa buat nonjolin penekanan terhadap apa saja yang mesti dan harus diperhatikan. Jadinya kalau gak related sama diri sendiri, gak begitu meaningfull dan loss aja buat diinget.
No comments:
Post a Comment