Pages
Dua bulan lalu saya nemu kucing persia fllat nose hampir mati di cafe teman, kondisinya miris banget! Badan kurus dan seluruh kaki kena scabies, dibalik telinga ada borok, mata berair beleken plus pilek. Terus terang, saya sendiri maju mundur buat rescue kucing persia flat nose yang akhirnya diberi nama Alfred ini, karena di rumah sudah ada lima kucing. Apa lagi PR si Alfred ini banyak banget, kebayang bakal habis berapa kalau dibawa ke dokter hewan. Setelah mikir panjang lebar, akhirnya saya memberanikan diri untuk merescue si Alfred.
Kondisi seminggu baru direscue, perhatikan scabies di kaki dan luka di ekor karena stress
Untuk kondisinya emang parah banget, tulangnya menonjol dan scabies, jamur serta boroknya itu yang bikin rada geli buat megang si Alfred ini. Mulai dari obat scabies revolution, obat cacing drontal, VCO, obat tetes mata, sama obat pilek rutin dihajar selama satu bulan. Hasinya alhamdulilah, scabies, borok dan jamur sembuh sekarang tinggal mata belekan dan pilek. Selama satu bulan itu, pengobatan si Alfred gak begitu mulus karena, pas ditaruh dalam kandang dia stress terus gigit ujung buntut sampai berdarah, belum lagi si Alfred ini kabur dua kali walau akhirnya berhasil ketemu di teras tetangga.
Lama kelamaan saya penasaran dong, cerita si Alfred ini? Kenapa sampai ada orang tega buang kucing persia flat nose sebagus ini. Jadi selama itu, saya yakin banget kalau si Alfred ini dibuang sama orang brengsek yang gak becus ngurus kucing mahal. Gak pake pikir panjang saya menghubungi beberapa animal communicator di Instagram.
Ternyata kontak animal communicator ini gak gampang, dari tiga animal communicator yang di message cuma satu orang yang bales. Itu pun saya harus waiting list sampai sebulan penuh, setelah satu bulan masih harus message lagi buat ingetin dia. Pertama saya harus DP dulu yah, (gak ada yang gratis di dunia ini) dan cuma dikasih tiga pertanyaan saja yang bisa diajuin dan satu pesan, btw animal communicator ini gak bisa cari hewan hilang. Saya juga diwajibkan untuk kasih foto si Alfred dari tampak depan dan atas, nama hewan, jenis, umur dan nama owner. Selanjutnya, masih harus nunggu juga selama kurang lebih dua minggu sampai dijawab.
Setelah dua minggu lebih. tiga pertanyaan saya tentang si Alfred dijawab dan hasil mencengangkan!
Asal Alfred dari mana?
Karena, ternyata si Alfred ini bukan dibuang tapi, pure kucing liar. Dia lahir dari indukan persia di sebuah bangunan kosong. Sepertinya kucing peliharaan yang melahirkan di luar rumah, terus membesarkan anak-anaknya tanpa diketahui owner. Umur si Alfred pun masih setahunan dan selama ini Alfred bertahan hidup dari street feeding. Waktu saya, ketemu dia di cafe teman. Si Alfred ini sudah dua hari lebih gak nemu makanan, dia juga kehujanan + imun drop jadi kena scabies.
Alfred sakit apa saja?
Saya juga tanya, ini penyakit apa aja? Selain yang nampak seperti scabies dan jamur karena, gak ke dokter hewan dulu. Animal communicator jawab, mata si Alfred ini gak begitu bagus karena terserang bakteri di pencernaan. Terus koreng di belakang kuping sama siku, tinggal pakai VCO. Si Alfred juga kurang suka makanan keras, sakit nelennya lebih suka wetfood saja. Overall, sekarang dia tinggal pemulihan aja sih.
Waktu direscue ada kucing mirip Alfred, apa itu saudara?
Jadi waktu saya memutuskan rescue Alfred ini, ada kucing lain sesama persian flat nose dalam kondisi yang lebih baik. Ternyata, itu bukan saudara si Alfred, dia punya beberapa saudara yang udah lost contac bahkan ada yang udah mati karena gak bisa survived. Animal communicator juga bilang kalau induk si Alfred ini persian medium nose.
Pesan, jangan kabur lagi
Animal communicator jawab, kalau Alfred ini seneng jalan-jalan karena basicnya kucing liar. Tapi, gak usah khawatir dia tahu jalan pulang kok. Dia juga seneng banget sama tempat yang ada terali besi, mirip kost-kostan terus suka duduk di semacam sofa abu-abu. Alfred juga gak suka dikurung itu bikin stress dan gak suka mandi pake air dingin, maunya air hangat.
Jawaban animal communicator ini 100% bener semua, si Alfred waktu pertama kali dibawa pulang dan dimasukin kandang langsung gigit ujung buntut sampai berdarah, ternyata dia kalau dikurung stress. Terus tempat yang ada terali besi dan sofa abu-abu itu, sebenarnya teras tetangga dimana saya setelah tiga hari nyari akhirnya ketemu di situ dan bener aja setelah contac animal communicator, si Alfred betah di rumah. Dia diem aja gak kemana-kemana. Terus, saya beli VCO sama obat untuk bakteri di perut biar cepat sembuh.
Terakhir, si Alfred nitip pesan sama animal communicator buat saya. Dia bilang makasih udah mau mulung Alfred kalau, gak ada hooman gak tahu dah bakalan jadi apa? Dia juga bilang kalau perbuatan baik saya, pasti nanti bakalan dibalas sama alam.
Kondisi setelah dua bulan, scabies rontok, tinggal jamur dan numbuhin bulu lagi aja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment