Pages
Ada film anime yang dapet banyak award bahkan, sampai nembus box office judulnya Belle atau versi Jepangnya Ryƫ to Sobakasu no Hime (The Dragon and the Freckled Princess) pertama nonton di Netfllix langsung wow! Karena animasinya gak main-main, sumpah benar-benar bikin mata gak berkedip, rekomen buat nonton di TV 4K. Belle masuk ke dalam aesthetic animated setiap jengkal film ini benar-benar dibuat cantik.
Sayangnya, film besutan Mamoru Hosoda ini rada ampas di cerita walaupun premisnya kuat dimana mengabungkan Beauty and The Beast dengan The Matrix. Di mana dalam dunia virtual kita selalu menjadi versi terbaik dari kita sementara dalam dunia nyata sampah. Plot cerita Belle ini rada absurb banget, antara Suzu dengan masa lalu yang kelam, lalu naksir sama cowok paling ganteng satu sekolah dan menyelamatkan The Dragon di dunia metaverse dan dunia asli. Sampai bingung ini film Belle mau kemana sih? Si Suzu ini mau ngapain? Durasi dua jam benar-benar gak jelas fokus cerita film anime Belle ini.
Ceritanya kepepet antara Suzu yang berubah jadi percaya diri dan memaafkan masa lalunya sama menyelamatkan The Dragon tapi, berkesan maksa banget terlebih cerita Suzu dekat sama The Dragon bikin bingung karena, di dunia nyata Suzu malah suka sama Shinobu. Terlalu banyak sub plot untuk tokoh utama Suzu dan gak fokus adalah kelemahan fatal film anime Belle.
Baca Juga : Review Ivan The One and Only
Sayang sekali masterpiece anime seperti Belle ini harus mentok di cerita, padahal dari segi visual dan musik udah sempurna ketika diputar di festival canners, Belle berhasil mendapatkan standing ovation. Coba nonton di bioskop udah pegel ini badan, dua jam dikasih cerita absurb dan ini mungkin saja, penyebab utama kenapa Belle gagal masuk ke dalam nominasi best animated feature Oscar 2022 padahal Mamoru Hosoda sempat masuk Oscar tahun 2018 dengan Mirai, anime dengan animasi yang lebih sederhana namun, plot cerita lebih masuk akal.
No comments:
Post a Comment