Pages
Setelah Iphone SE mengalami kerusakan dan selalu restart maka, nggak ada pilihan selain lem biru alias beli baru. Tadinya pengen balik ke Iphone lagi tapi, berhubungan sedang bokek apalah daya harus melipir ke android. Dan pilihan saya dengan budget seadanya jatuh pada Redmi 7A, smartphone ini bisa tuker guling sama Iphone SE tanpa biaya tambahan loh. Setelah hampir satu bulan beradaptasi dengan android, akhir saya tulis review Redmi 7A ini walaupun, smartphone murah namun, Redmi 7A ini bisa dibilang nggak murahan dan jangan harap review detail yah karena, Redmi 7A ini bukan produk baru jadi, sudah banyak review detail yang bertebaran. Saya cuma mau review secara singkat saja.
OS 9 yang Mirip iOS 13.4
Yang pertama jadi pertahian saya adalah OS versi 9 yang ternyata mirip banget sama iOS 13.4. Terus terang saya rada kaget juga sih, soalnya terakhir pakai android adalah versi 6 atau marshmallow. Mulai dari swipe kanan buat balik sampai adanya quick ball yang niru assistive touch, full screen mode pun sama seperti iOS. Sayangnya setting OS android versi 9 ini ribet banget, beda dengan iOS 13.4 yang simple. Butuh beberapa lama buat saya dalam mempelajari setingan OS android versi 9 sementara waktu pertama kali pakai Iphone, cepet banget belajar iOS.
OS versi 9 ternyata smooth banget, beda jauh sama versi 6 atau marshmallow yang lemot dan suka ngehang. Perpindahan dari satu apps ke apps lain nggak ada kendala, padahal RAM Redmi 7A cuma 2GB. Beda waktu zaman marshmallow dengan RAM 3GB saja, suka lemot dan bahkan sering force close. Sayangnya Redmi 7A ini masih punya penyakit khas android yakni, tetap harus clear cache! Biasanya ada notif pas cache sudah menumpuk sementara Iphone dengan iOS-nya nggak perlu clear cache.
Selain OS versi 9 Redmi 7A ini pun punya sistem ROM MIUI Global 11.0.7 dengan berbagai fitur bawaan dari Xiaomi. Secara user interface sih masih kalah dengan Iphone yang clean dan sleek, belum lagi ROM Redmi 7A ini dijejali berbagai bloatware yang mengandung iklan. Namun, beberapa fitur seperti second space, lock apps dan lampu led bikin Redmi 7A ini berhasil keluar dari kategori smartphone murah miskin fitur.
Overall, Redmi dengan RAM 2GB dan OS android versi 9 ini gesit serta mulus, semua aplikasi berat semisal Trello dan Google doc bisa terbuka dengan sempurna. kalau tanya game semisal pabji dkk, mohon maap saya bukan bocil jadi nggak main. Qualcomm SDM439 Snapdragon 439 yang disematkan ke dalam Redmi 7A ini memang dikhususkan untuk multi tasking dan power saving bukan untuk best performance.
Dengan memori yang cuma 16GB Redmi 7A ini, memaksa saya untuk mikir dua kali untuk instal apps sebab, memori 16GB android berbeda dengan 16GB Iphone. Memori android bakal cepat penuh dikarenakan, sistem android dengan cache-nya. Dalam sehari pemakaian normal saja, cache yang saya hasilkan berkisar 700MB - 800MB bayangkan untuk pemakaian seminggu. Untungnya penyimpanan video dan foto bisa dipindahkan ke SD card dan ada fitur clear cache while lock.
Kualitas Foto Seadanya
Kualitas foto dengan embel-embel AI ini seadanya dan cuma bagus di siang hari dengan, kamera belakang 13MP hasilnya nggak sebanding sama Iphone SE yang cuma 12MP walaupun bukaan dan sebagai di Redmi 7A nggak bisa dibandingkan sama Iphone SE. Fitur AI foto baru pertama kali saya pakai di android, dimana foto akan menyesuaikan dengan objek, kalau dulu kita harus pilih manual untuk setingan berbagai kondisi.
UI interface kamera Redmi 7A pun sama dengan Iphone cuma minus slow mo saja, digantikan dengan fitur PRO. Yang mana setelah saya coba, hasilnya cuma mencerahkan foto bukan memperjelas detail. Mending pakai filter sekalian, ketika diproses editing. Kamera depan yang 5MP lebih parah, untuk fokus saja butuh beberapa detik dan kualitasnya standar banget. Sementara untuk video sudah 1080p baik depan maupun belakang, sayangnya cuma berjalan di 30fps saja.
Redmi 7A ini punya beberapa kekurangan yang dirasa lumayan menganggu, seperti :
1. Automatic brightness yang kacau banget. Pas di dalam ruangan kontras langsung menurun sampai layar kelihatan gelap banget, saya harus seting kontras layar manual.
2. Terus setingan notifikasi di lock screen yang super duper ribet! Parahnya, notifikasi ini nggak bisa stay di lock screen jadi, kalau swipe ke bawah dari notification bar langsung hilang tuh notif di lock screen, padahal cuma diintip sama sekali nggak dibuka.
3. Redmi 7A ini juga nggak punya fast charging jadi, kalau ngecash kudu nunggu lama banget. Mana baterainya sampai 4000 mAh
4. Kualitas foto yang standar
5. Memori yang cuma 16GB dan kudu di root kalau mau mindahin apps ke SD card.
Kalau dibandingkan sama Iphone SE memang jauh tapi, saya nggak menyesal membeli Redmi 7A untuk pemakaian sehari-hari karena selain hemat baterai untuk seharian, Redmi 7A ini pun gesit dalam membuka berbagai apps yang saya butuhkan, nggak ada lagi kata lemot. Kualitas foto yang ala kadar dan setingan yang bikn mumet, dirasa bukan kekurangan berarti. Apa lagi kalau disandingkan dengan harga yang cuma satu juta rupiah saja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment