Pages
Untuk para pengguna Xiaomi pastinya hapal jika brand ini, mempunyai fitur dan layanan yang mirip Iphone dengan icloudnya. Xiaomi punya Mi account dan Xiaomi cloud buat para penggunanya. Sebenarnya, haruskah kita menggunakan Mi account dan Xiaomi cloud ini pada saat menggunakan smartphone dari Xiaomi? kalau secara peribadi saya sih lumayan parno, kok bisa begitu? Mari kita simak penjelasan kenapa saya nggak pernah mau log-in ke Mi account dan Xiaomi cloud, apa lagi sampai back up semua data ke Xiaomi cloud.
Fungsi Mi account dan Xiaomi cloud
Sebenarnya apa sih fungsi dari Mi account dan Xiaomi cloud? Mi account diharuskan agar kita bisa mengakses Xiaomi cloud dan fungsi Xiaomi cloud sendiri kurang lebih sama dengan icloud, dimana kita bisa menyimpan kontak, foto, seting dan backup berbagai data via cloud. Selain itu dengan mengaktifkan Xiaomi cloud, kamu bisa tracking smartphone. Xiaomi cloud memberikan akses pada fitur find device, andai kata smartphone Xiaomi kamu dicopet maka bisa dengan mudah mengetahui lokasi serta mengamankan data-data di dalamnya.
Mi account dan Xiaomi cloud pun berfungsi banget, kalau kita ganti smartphone. Cukup login ke Xiaomi cloud maka semua setingan dan data, bisa dipulihkan ke smartphone lain tanpa harus pusing mindahin data satu persatu dan seting ulang smartphone baru kamu.
Kenapa Saya Nggak Berani Pakai Mi account dan Xiaomi cloud?
saya sendiri sudah terbiasa dengan icloud tapi, untuk Mi account dan Xiaomi cloud sama sekali nggak pakai. Kenapa? Karena ada isu thrust dengan brand asal Tiongkok ini. Kita semua sudah tahu bagaimana negara China dalam menghadapi privacy data, sebagai negara komunis dengan partai tunggal. China sama sekali nggak menghargai privacy semua warganya. Dan saya yakin 100% kalau negara China punya kewenangan untuk bisa mengakses semua data dari brand Xiaomi demi kepentingan negara.
Lalu bagaimana dengan Icloud dari Iphone bukankah sama saja? Memang benar Iphone pun mengintip data kita namun, itu hanya sekadar untuk customize iklan yang akan tampil di berbagai apps bukan data kita secara keseluruhan. Sebab Iphone berasal dari Amerika yang mempunyai privacy policy untuk customers. Masih ingat dengan kasus Facebook dan Google yang disidang oleh dewan perwakilan Amerika karena diduga mengintip data para penggunanya?
Sementara untuk Xiaomi, mana mungkin disidang oleh pemerintah China karena mengintip data penggunanya? Justru pemerintah China akan memanfaatkan brand ini untuk mengumpulkan berbagai data demi kepentingan negara komunis tersebut. Pastinya, banyak yang bilang brand Xiaomi ketika memasuki negara lain bakal mematuhi privacy policy untuk customers. Memang betul on paper brand Xiaomi berkewajiban mematuhi privacy policy namun, apakah kamu yakin pemerintah China nggak minta buat ngintip data-data?
Xiaomi di Amerika dan Eropa
Xiaomi sendiri di Amerika dan eropa berada dalam rules yang ketat, salah satunya dengan restricted provider and carrier serta penyesuaian google. Artinya produk Xiaomi yang dijual di Amerika dan eropa harus dapat certified by Google with native Google Android. Xiaomi versi ini sudah dipastikan oleh google dan pemerintah setempat aman dari proses mengintip sementara, di Indonesia justru sebaliknya, Xiaomi bisa leluasa lenggak-lenggok dengan ROM asli yang kita nggak tahu isinya apa saja?
Tentunya masih ingat dengan kasus Huawei yang ditendang dari Amerika dan dilarang pakai OS android bukan? Hal ini disebabkan perangkat Huawei dirasa nggak aman oleh pemerintah U.S dan nggak punya versi certified by Google with native Google Android.
Maka dari itu saya lumayan parno dan nggak aktifkan Mi account dan Xiaomi cloud sekalipun pakai Redmi 7A. Padahal kalau dipikir-pikir, saya juga bukan siapa-siapa dan apa sih yang bisa diintip dari data saya? Palingan cara dapetin kouta gratis dan donlot pelem gratis. Tapi gimana kalau yang pakai Xiaomi orang penting?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment