Pages
Berapa banyak dari kita yang masih terkoneksi dengan teman-teman melalui jejaring sosial? Bisa saya pastikan banyak, tetapi tidak untuk saya karena semenjak 2016 saya sudah membuang semua teman-teman baik kantor maupun di luar kantor dari jejaring sosial pribadi saya. Sebagai gantinya jejaring sosial saya tanpa pertemanan sama sekali namun, berisikan konten-konten berfaedah dan memberi energi positif.
Nggak Semua Orang Suka Apa Yang Lo Suka!
Terus apa faedahnya membuang teman dari jejaring sosial? Buat saya sih banyak karena, mostly semua orang yang ada di inner circle saya hanya upload sampah, seperti lahiran anak, datang ke kawinan, anak udah bisa boker sendiri, pamerin rumah sama mobil yang dibeliin Mamih+Papih plus Mertua (kalau duit hasil usaha sendiri sih ok) Saban hari liat yang seperti itu faedah buat saya apa? Harus ikutan rajin datang ke kawinan? Harus ikutan cepet-cepet punya anak? Harus ikutan bikin kawinan mehong pake duit Mamih+Papih plus Mertua? Belum lagi yang upload soal religi sama politik.
Faedahnya Apa?
Setelah membuang semua orang-orang tersebut dari jejaring sosial dan menggantinya dengan konten berfaedah, hidup jauh lebih baik dan nggak rugi apapun kok. Justru saya terhindar dari berbagai penyakit hati seperti, gibah, iri dan dengki. Setiap pagi pas berangkat kerja, membuka sosial media dan dapat konten yang berfaedah dan sesuai minat, bikin mood adem dan mampu memotivasi.
Bukan Berarti Nggak Temenan Loh
Membuang semua teman-teman dari sosial media bukan berarti saya sudah nggak terkoneksi dengan mereka karena, saya masih berteman dengan mereka lewat Linkeind dan whatsapp. Dalam Linkeind nggak ada konten sampah, teman-teman pasti update soal kerjaan dan prestasi mereka di kantor sementara whatsapp memang sulit untuk dihindari, ada banyak sekali group-group yang sulit dikontrol namun, sudah tersedia cara untuk keluar tanpa terditeksi dan whatsapp status pun bukan masalah, saya bisa mute mereka kalau sudah upload status sampah dan foto anak.
Law Of Attraction
Menghapus pertemanan dari sosial media nggak perlu nunggu jengah, ataupun pas ada ribut sama teman. Saya jamin sebenarnya nggak perlu tahu hidup orang lain, sekalipun itu teman kita. Coba saja hapus semua teman-teman dan ganti dengan konten sesuai minat seperti, kalau suka travelling follow akun travel, kalau mau jadi interpreneur follow para interpreneur. Bayangkan setiap hari kalian dihajar konten-konten yang berfedah dan sesuai minat, tanpa disadari lambat laun pola pikir kita pun bakal terbentuk. (ingat law of attraction) i manage to bought a house tanpa harus nikah dulu terus disubsidi Mamih dan Papih dan satu wish list lagi berhasil diwujudkan tahun ini dan semoga saja sukses.
Baca Juga : Kenapa Kita Over Shared Di Sosmed?
Baca Juga : Kenapa Kita Over Shared Di Sosmed?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment