Pages
Buat yang nggak sabar nunggu seri terakhir dari Red Queen yakni War Strom, bisa ngemil dulu novella dari Victoria Aveyard berjudul Cruel Crown. Cruel Crown sendiri merupakan novella atau novel pendek yang terdiri dari dua cerita yakni Queen Song dan Steel Scars dimana kedua merupakan prequel dari Red Queen.
Sebagai fan garis keras Red Queen tentunya saya nggak akan mensia-siakan Cruel Crown namun, sayang ekspetasi jauh dari pada realita sebab, baik Queen song maupun Stell Scars serasa hampa dan percuma saja, seolah kedua cerita ini hanya demi memenuhi ruang kosong sebelum War Strom terbit.
Queen Song yang menceritakan bagaimana Ibu Cal mati, karena dijejali otaknya oleh bisikan Elara Merandus. Tak habisnya bagai sebuah cerita sepintas yang sulit untuk diingat. Nggak ada intrik berkesan dan Coriane digambarkan sebagai pribadi yang lemah padahal memiliki kekuatan yang nggak kalah dari Elara, penggambaran Coriane pun sama sekali nggak menarik. Semua hal tentang Ibu Cal ini nggak ada yang nempel di otak, benar-benar menjemukan.
Steel Scars yang menceritakan bagaimana Farley dan Shades bertemu untuk pertama kali ini jauh lebih menarik dan harus saya akui, cerita Steel Scars menyelamatkan Cruel Crown dari satu bintang yang bakal saya kasih di goodreads dan google book. Senang betul bisa baca lagi tingkah sotoy Shades dibuku ini dan bagaimana ia memalsukan kematiannya, begitupun ending yang ternyata nyambung dengan buku pertama Red Queen.
Overall sulit untuk memberikan empat bintang maupun satu bintang, dilain pihak Queen Song benar-benar sampah sementara Steel Scars justru menarik. Amat disayangkan mengapa Victoria Aveyard tidak mengembangkan Cruel Crown dengan lebih serius, seperti Lord Of The Rings dengan The Hobbit ataupun Harry Potter dengan Fantastic Beast. Kalau mau jujur nggak dibaca juga nggak ngaruh kok sama seri Red Queen, nambah pengetahuan tentang Norta juga kaga, sejarah tentang keluarga Tiberias juga seiprit. Kalau ada duit lebih aja beli dan sebagai fan Red Queen dikasih remah kek gini yang ada kecewa berat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment