Pages
Saya memang sudah nggak main sosmed yang terkoneksi dengan teman-teman atau inner circle sebab, saya nggak perlu tahu urusan keluarga orang lain dan nggak mau tahu. Sosmed hanya dipakai untuk baca berita dan informasi mengenai hobi saja. Namun, saya pernah berurusan dengan seorang perempuan menyedihkan yang selalu mencari perhatian lewat sosial media yang dimilikinya. Awalnya sih nggak peduli akan tetapi karena intensitas, mencari perhatianya over lama-lama saya jadi aware dengan perempuan menyedihkan penderita obesitas ini.
Update Semua Sosial Media.
Ikan paus obesitas ini rajin sekali update dan sekalinya update status, semua sosial media miliknya akan berkicau. Saya jadi mikir dari Path, Facebook, Instagram sampai WA status nggak capek apa diupdate satu-satu? Paus obesitas ini punya berapa banyak waktu luang untuk mengupdate semua sosmed miliknya?
Group Whatsapp
Belum lagi di handphonenya ada puluhan group whatsapp yang dimonitor dan pastinya sibuk membuat obrolan pada semua group whatsapp.
Konten Update Sosmednya Nggak Penting Semua?
Setiap kali update di semua sosmed, kontennya sampah semua bahkan ikan paus obesitas ini bisa menyebar kabar sebelum yang punya kabar shared. Misalkan ada teman yang lahiran, simsalabim ikan paus obesitas ini langsung nyebar di semua sosmed dan group WA. Padahal yang melahirkan sendiri belum memberi kabar? Ikan paus obesitas nggak punya kerjaan sampai bisa mantengin kehidupan orang lain.
Selain kabar orang lain, Ikan paus obesitas ini kerap mencari perhatian dengan hal-hal nggak penting seperti tanya beli hardisk di group, tanya hal-hal nggak penting di berbagai group dan tanya hal nggak penting di semua status sosial. Tapi, semua itu belum seberapa ketimbang updated status "sedang sakit" Yep! Ikan paus obesitas ini acap kali updated status sakit bahkan, tidak segan-segan membeberkan penyakitnya. Dari sinilah saya tahu kalau mahluk ini menderita obesitas sebab, yang bersangkutan pernah updated "disuruh diet karena menurut dokter saya obesitas" Boooo, elo nggak malu disebut obesitas sama dokter? Malah diposting di semua sosmed.
Sakit Jiwa
Menurut salah satu rekan psikolog yang saya suruh meriview postingan Ikan paus obesitas ini, yang bersangkutan bukan sekadar kesepian namun, memiliki masalah kejiwaan. Hal tersebut bisa dilihat dari seringnya postingan "mengabarkan sakit" ini merupakan tindakan parah untuk mencari perhatian, padahal Ikan paus obesitas ini bekerja di bidang kesehatan, harusnya bisa dong menjaga kesehatan, bukan malah sakit setiap minggu. Menurut rekan psikolog saya, Ikan paus obesitas ini menderita Munchausen Syndrome. Dimana seseorang akan melakukan tindakan berulang-ulang demi mendapatkan perhatian sebab, postingan sakit lebih direspon dari pada postingan nggak penting lainnya.
Kehidupan Aslinya Berantakan.
Dalam kehidupan aslinya, Ikan paus obesitas ini ternyata kacau balau dan sering kali impiannya gagal total. Ikan paus obesitas ini acap kali menuliskan mimpinya di status sosial media namun, pada kenyataan jauh berbeda. Pingin masuk universitas bergengsi tapi gagal, pingin dapet suami gagah perkasa eh dapatnya jauh, udah begitu berantakan pulak sampai pisah. Dalam kehidupan asli Ikan paus obesitas ini memang sulit untuk tampil mencolok sebab, memang nggak menarik dan nggak punya personalitas bagus. Doh, siapa yang tertarik sama perempuan obesitas? Ewwww!
Sulit Sembuh!
Nampaknya dewi fortuna masih berpihak pada Ikan paus obesitas karena, ada seorang duda tua yang tengah mencari baby sitter gratis untuk anak-anaknya. Tadinya, saya pikir dengan keluarga baru maka Ikan paus obesitas ini akan sembuh dari Munchausen Syndrome. Ternyata nggak! Ikan paus obesitas tetap saja posting status "lagi sakit" Malah semakin merajalela dengan memasuki group-group whatsapp lain dan terus mengupdated kegiatan sebagai baby sitter baru, eh salah maksudnya istri baru.
Kok Saya Bisa Updated Terus Tentang Ikan Paus Obesitas?
Katanya tadi sudah nggak main sosmed dengan orang-orang sekitar atau inner circle? Memang iya, saya bisa updated keadaan mahluk sakit jiwa dan menyedihkan ini, kalau lagi nongkrong ama teman-teman. Pasti salah satu obrolannya mengenai Ikan paus obesitas. Malang sekali sang duda tua yang berniat mendapatkan baby sitter gratis, tahunya dapat perempuan obesitas dengan gangguan jiwa.
Part 2 nya harus baca
Baca Juga : Perempuan Obesitas Haus Perhatian Part II
Temennya Juga Kurang Perhatian
Baca Juga : Perempuan Obesitas Haus Perhatian Part II
Temennya Juga Kurang Perhatian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment