Pages
Sudah pernah lihat dan datangi tanah abang versi Anies Baswedan? Jangan cuma sibuk lihat di sosmed tapi nggak pernah merasakan inovasi dalam mengatasi kemacetan di tanah abang ini. Tanah abang versi Anies Baswedan ini kerap dielu-elukan di media sosial sebagai salah satu pencapaian dalam mengatasi kemacetan di tanah abang, para pecinta kelas kakap Anies Baswedan kerap menyerang cebongers atau sebutan bagi pendukung Jokowi bahwa tanah abang sekarang sudah jauh lebih baik namun, benarkah seperti itu?
Saya sendiri bukan warga Jakarta dan bukan pendukung Anies maupun Jokowi akan tetapi, saya kerap menyambangi statiun tanah abang untuk pulang-pergi kerja dan Sabtu kemarin mencoba merasakan tanah abang versi Anies Baswedan. Sepintas mirip sekali dengan gambaran yang ada di sosial media namun, ketika saya turun dari atas (jembatan tanah abang) ternyata yang dirapikan adalah jalan di depan statiun tanah abang sementara, biang kerok kemacetan yakni jalan tepat di depan pintu masuk pasar tanah abang tetap saja macet.
Saya melihat banyak satpol PP berjaga di depan jalanan statiun tanah abang berjaga, mereka menjaga ketertiban di daerah yang sering kali disorot yakni, jalanan depan statiun tanah abang dimana tenda-tenda penjual berada namun, yang lebih lucu beberapa satpol PP pun di turunkan di jalanan depan pintu masuk pasar tanah abang yang notabenenya biang kerok kemacetan, para satpol PP ini akan menegur sopir angkot yang ngetem. Jadi pengurai kemacetan bukan karena pemindahan pedagang ke depan jalan statiun dengan tenda-tenda, melainkan satpol PP yang sibuk menegur para sopir angkot untuk terus jalan.
Bukan berarti tanah abang versi Anies ini sepenuhnya gagal, ingat pedagang yang biasanya ngampar di trotoar depan jalanan pintu masuk pasar tanah abang sudah tidak ada, sehingga terlihat lenggang dan bersih sekali namun, biang kerok kemacetan yakni angkot semerawut dan gemar ngetem sama sekali tak teratasi. Walaupun jalanan dibersihkan dari pedagang liar dan lenggang, nyatanya tetap perlu satpol PP untuk berjaga dan menegur para sopir angkot yang semerawut, padahal ini hari Sabtu bayangkan kalau hari Senin selain angkot, mobil box dan truk para pedagang menambah suram jalanan tanah abang.
Menurut saya biang kerok kemacetan tanah abang tidak serta merta hanya disalahkan dari para pedagang liar yang ngampar di trotoar, para pedagang liar hanya faktor kecil yang mudah untuk diatasi ketimbang angkot-angkot dan banyaknya mobil yang mengambil rute tanah abang saat hari kerja. Jadi Anies sebenarnya hanya mengambil solusi paling mudah untuk diatasi dan kalau boleh jujur ini lebih banyak berimbas untuk pencitraan saja.
Sekali saya bukan cebongers, dahulu pun pernah menulis pembersihan tanah abang oleh Jokowi yang hanya berdampak sementara saja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Di banyak jalan yang kendaraannya overload, memang sangat mudah tercipta bottle neck. Ya mungkin salah satunya di jalan tanah abang ini.
ReplyDeleteSiapapun gubernurnya, semoga Jakarta lebih baik. #bukanwargaDKI
Betul sekali...salam super
Delete