Facebook Me

download untuk Gramedia digital best romance novel

Haruskah Keguguran Di Share Via Whatsapp Group?

Sebenarnya kejadian ini berlangsung beberapa bulan lalu, cuma baru mood untuk nulis sekarang. Jadi ceritanya beberapa bulan lalu via group whatsapp angkatan, ada seorang perempuan dari angkatan saya yang menuliskan berita duka cita kematian anaknya. Padahal dia baru menikah dan tengah mengandung, berita duka cita kematian anaknya ini disebar dalam selang satu hari semenjak kematian anaknya. Tentu saja semua orang bertanya-tanya perihal kabar ini dan pastinya banyak yang whatsapp kepada yang bersangkutan dan ternyata kematian anaknya ini adalah sebuah keguguran?

Bunyi whatsappnya seperti ini : Telah meninggal anak kami, yang bernama bla..bla..bla..bla pada hari bla..bla..bla...pukul..bla..bla...bla

 lalu salah dimana, shared berita keguguran via whatsapp group yang sama saja dengan sosial media?
 Berikut 4 Alasan Yang Bikin Saya Rada Gimana Getuh
1.Yang menjadi perhatian saya adalah hanya butuh waktu satu hari sebelum yang bersangkutan shared ke group Bukankah keguguran itu sebuah hal yang amat personal? Dan tubuh perempuan membutuhkan waktu lebih dari sehari untuk sembuh, belum lagi secara emosional pastinya membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan bisa kembali bangkit. 

2.Dan yang kedua saya yakin yang bersangkutan, nggak cuma shared ke group whatsapp angkatan, melainkan ke semua group whatsapp dalam smartphonenya.

3.Lalu yang ketiga apakah pantas keguguran diumumkan seperti itu? Kalau keguguran di atas 4 bulan dimana ruh manusia sudah ada dalam kandungan amat wajar. Namun, kalau keguguran belum memasuki 4 bulan dan menyebar berita duka cita kematian anak, seolah-olah si anak sudah lahir dan meninggal tentu menjadi tanya tanya? Dan sekali lagi secara logika, perempuan tentunya nggak bakal menyebar berita sesedih ini secara cepat dan gamblang, biasanya sahabat atau keluarga yang bakalan share.

4.Bukankah seharusnya berada dalam pelukan suami sambil menyembuhkan tubuh dan emosi, bukan malah sibuk dengan smartphone share ke semua group. Dan kalau group satu geng atau teman dekat sih masih wajar, tapi ini group angkatan yang nggak semua orang di dalamnya kenal dengan yang bersangkutan, belum lagi group-group lain yang disambangi dengan berita duka citanya.

Jadi Menurut Saya

Based on my logic, tentu yang bersangkutan teramat sedih sekaligus terlihat menyedihkan. Loh kok bisa? Karena menurut saya, dia menyebar berita tersebut agar mendapat perhatian dan mencari pelampiasan untuk menutupi kesedihannya, tentu yang bersangkutan bakal mendapat belasan ataupun puluhan whatsapp yang menanyakan kabarnya. Kalau begini kemana suaminya dan keluarga? Sampai harus mengemis perhatian via whatsapp group.

mencari perhatian via sosmed
Via http://blog.santridrajat.com
Bukannya saya nggak berempati, tapi harusnya sebagai orang dewasa juga mencermati mana hal personal yang boleh di share, mana hal personal yang nggak boleh di share. Dan keguguran menurut saya adalah hal personal, kalau yang bersangkutan istri saya, pastinya bakalan saya temani sampai dia sembuh, bahkan bakal ambil cuti bukan malah membiarkan istri sibuk mencari perhatian di dunia maya.


Baca Juga : Cara Paling Ampuh Keluar Dari Group WA
Baca juga : Kenapa Kita Over Share Di Sosmed

Related Post

No comments:

Post a Comment

Blog Archive

VIVA ID

Popular Artikel

Total Pageviews

Ini Baru Loh

Dari mana Energi Negatif di Rumah Kamu Berasal?

  Disclaimer Kali ini saya mau bikin rangkaian artikel tentang energi negatif di rumah sebab, punya pengalaman tentang hal ini dan ini ada...

Powered by Blogger.

.

.

Search This Blog

Protected by Copyscape Online Plagiarism Scanner

Subscribe Us

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

About

Newsletter

If you like articles on this blog, please subscribe for free via email.

Subscribe Us

Facebook