Pages
Pada jaman Belanda, taman topi adalah
taman kota bernama taman Wihelmina yang berfungsi sebagai
tempat istirahat dan cuci mata orang-orang yang baru saja datang dengan kereta
api. Karena memang tempatnya bersebelahan dengan station Bogor. Dalam rentan
waktu 130 tahun taman Wihelmina mengalami perubahan dan kerap kali berganti
nama, sampai pada tahun 1994 resmi berdiri taman topi.
Sejatinya nama asli tempat ini
adalah plaza kapten muslihat, tapi gegara banyak bangunan yang berbentuk topi
maka orang-orang menyebut tempat ini dengan taman topi. Walaupun gua jutaan
kali melewati taman topi namun baru dua kali masuk ke dalam. Yang pertama nggak
ingat, tapi waktu kecil sekitaran tahun 90-an dan yang kedua baru minggu lalu,
sekadar iseng saja.
Tempatnya sendiri nggak begitu
luas dan terbagi menjadi dua bagian. Bagian luar adalah tempat bersantai
berisikan bangunan-bangunan restauran, salon, touris information etc yang
bentuknya apa lagi kalau bukan topi, kendati ada beberapa yang berbentuk
sayuran.
Bagian kedua di dalam adalah tempat rekreasi
yang berisikan berbagai wahana, untuk bisa masuk dikenakan charge Rp10,000.
Kalau di total tidak ada lebih dari sepuluh wahana yang bisa dicoba, namun
taman topi memiliki kelebihan tersendiri dibalik kesederhanaan sebagai theme
park.
Sebenarnya gue nggak begitu ingat pas waktu kecil pernah ke sini, jadi begitu masuk dan lihat wahana yang ada....BOOM....bengong sendiri. Ternyata wahana yang ada di taman topi ini semuanya adalah permainan dari tahun 90-an, aka retro abis! Lebih cocok dijadikan sebagai tempat permainan anak-anak balita kalau anak SD dibawa ke sini bisa mati bosen itu anak.
Pony ride. Di sini bisa sewa kuda poni yang harus digenjot supaya bergerak, bagus buat bikin si kecil olah raga. Sayang nggak bisa buat orang dewasa, padahal gue mupeng pengen cobain. |
Kendati simpel banget, taman topi
ini bisa dibilang bersih dan lumayan memadai kalau mau bawa baby atau balita
buat senang-senang, asalkan jangan pas long weekend atau liburan karena crowded
banget. Satu hal gua rasa paling mengganggu adalah keberadaan taman ade irma
yang dijadikan sebagai stage. Biasanya band-band alay suka manggung di sini dan
otomatis mengundang fans alay mereka untuk nongkrong di taman topi.
Kaum alay kota Bogor yang ceritanya lagi begaol getuh loh. Udah tahu ini tempat untuk orang tua dan balita, pake muncul dan bikin kumuh pemandangan aja. Gegara ada panggung yang biasa nampilin band alay, jadinya ikutan nongol ini mahluk-mahluk.
Kalau saja pemerintah Bogor mau
serius menata taman topi, bukan nggak mungkin tempat ini bisa menjadi pilihan utama
bagi para orang tua untuk bermain
bersama balitanya. Inget itu stage di bagian belakang taman ade irma
dibuang aja, biar alay kampung nggak kumpul di situ dan sediakan tempat parkir di
luar biar di dalam nggak penuh dengan kendaraan bermotor.
Biarpun kecil dan retro abis tapi kalau buat seru-seruan sih, masih bisalah di taman topi ini.
Baca Juga : Wahana Retro di Taman Topi Bogor
Baca Juga : Trip ke Desa Benteng Alla Sulawesi
Baca Juga :Kaum Urban di Kampung Areng Desa Cibodas
Baca Juga : Weekend di Pulau Pramuka
Baca Juga : Pesona Desa Kuno Muara Tenang Semendo
Baca Juga : Wahana Retro di Taman Topi Bogor
Baca Juga : Trip ke Desa Benteng Alla Sulawesi
Baca Juga :Kaum Urban di Kampung Areng Desa Cibodas
Baca Juga : Weekend di Pulau Pramuka
Baca Juga : Pesona Desa Kuno Muara Tenang Semendo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Jadi inget masa kecil,,mau naik helikopter dan bombom car harus merajut dulu ke ortu :D
ReplyDeleteHa.ha.ha, coba ke sana lagi nggak berubah loh
DeleteMasih ada yah? udah 10 taun lebih kali ga pernah lewat situ :) dulu mah ampir tiap hari lewat, smp saya deket situ (depan istana)
ReplyDeletekalau masih ada mau ajak anak saya maen ke situ ah :)
Sekarang udah bagus loh mbak, udah rapi dan terawat. Memang cocok untuk balita tapi pas long weekend soalnya rame banget.
DeleteYah coba aja buat bogor sakitu mah lumaYan
ReplyDelete