Pages
Siapa sangka kemarin gue dapet tugas buat ngeliput interview dubes Palestina di Jl. P. diponogoro no 44 menteng pas banget di depan kantor PPP. Pertama kali lihat sih rada syok gimana gituh, soalnya ini bukan kali pertama masuk kedutaan besar tapi ini pertama kalinya gue masuk kedutaan yang bentuknya rumah biasanya tanpa penjagaan ketat. Kalau nggak merhatiin emblem yang dipasang di depan pager, udah pasti nggak bakalan ngeh kalau ini sebuah kedutaan besar.
Pas masuk pun gue sempet gimana gituh, percaya nggak percaya kalau ini sebuah kedutaan besar. Karena biasanya begitu kita masuk beragam security bakalan obrak-abrik bawaan plus scanning badan. Kalau kedubes Palestina ini macem kita maen ke rumah temen aja gituh. Selama 40 menit kita sempet nunggu di ruang tunggu dan selama itu pula ruang tunggu hilir mudik dikunjungin sama orang-orang yang mau nyumbang buat gaza. Bahkan ada majelis taklim yang dari banjarmasin bela-belain dateng buat kasih langsung duit dari pada transfer, orang ini sampe tanya kalau gaza dari al-aqsa berapa jauhnya? Serta segala rupa keadaan di sono lengkap dengan sumpah serapah bahwa kaum yahudi bakalan di laknat ketika judgement day. Sekretariat yang menghadapi orang ini cuma angguk-angguk kepala, soalnya bahasa Indonesia dia pas-pasan, jadi kaga ngarti tuh koar-koar penyumbang dari majelis taklim banjarmasin ini.
Pas sang dubes
Fariz sudah mempersilahkan kita masuk ruang kerjanya yang amat sangat
kecil dan minimalis sekali seperti sebuah kantor usaha kecil rumahan. Bahkan dengan
bebasnya kita bisa pindahin semua furniture buat bikin angle bagus, tanpa
prosedur apapun.
Interview:
Berhubung
interview panjang banget ampe sejam lebih, gue kasih aja garis besarnya.
Fariz mehwadi
ini memberikan statemen sama kita yang rada mengejutkan, bahwa
sesungguhnya ia kesal dengan ‘average Indonesian peoples’ yang sotoy dan nggak
ngerti apa yang terjadi di gaza, maen share foto mayat di beragam jejaring
social. Semacem ustadz-ustadz terkenal itu dan Pipik istri dari Alm, Udje yang gemar sekali
menshare beragam bentuk mayat di gaza, lengkap dengan permohon amin dan segala
rupa.
Awalnya kita
memang menghindari segala rupa pertanyaan mengenai gaza karena sudah terlalu
banyak yang mengcoverage, tapi sang dubes sudah terlalu kehed dengan ‘average
Indonesian peoples’ hingga merasa harus meluruskan mengenai gaza.
Sang Dubes Palestine yang sudah sekitaran tujuh tahun di Indonesia, namun masih sulit berbahasa Indonesia.
awalnya:
Pada awalnya
memang sudah banyak orang Yahudi di Palestine dan semuanya damai aja, karena
pusat agama yahudi ya memang di Palestine. Yahudi yang menjajah Palestine sebenarnya
bukan asli yahudi tapi orang eropa yang beragama yahudi. Sialnya, lama kelamaan
semakin banyak orang eropa yahudi yang datang (karena di janjikan Inggris) dan dengan
sigap mendeklarasikan negara Israel. Kata Fariz kala itu Palestine baru
aja lepas dari Britania Raya aka Inggris dan keduluan sama imigran eropa
beragama Yahudi ini buat deklarasi negara, padahal saat itu tanah Palestine
masih status quo. Andai saja selepas Inggris Palestine buru-buru deklarasi
merdeka nggak mungkin bakalan ada negara Israel.
Palestina
sekarang:
Palestina
sekarang terbagi dua yakni the infamous gaza serta west bank atau tepi barat.
Nah, Fariz kasih tahu kalau gaza itu nggak lebih gede dari pada Bogor dengan
jumlah penduduk 1,8 juta. Artinya gaza kumuh dan padat, semua penduduk gaza
aslinya merupakan pengungsi dan gaza awalnya adalah kamp pengungsi.
Kenapa saling
serang:
Pastinya heran
kenapa saling serang? Begini baik west bank maupun gaza di blok oleh Israel.
Namun karena gaza begitu sempit sampai-sampai blokade Israel ini bikin susah
hidup orang Palestine, mereka nggak bisa keluar dari gaza, mau kerja di negeri
seberang macam Jordan atau Mesir sulit, sudah begitu pasokan makanan juga tipis
karena ekonomi nggak gerak.
Kalau sudah
begini penduduk gaza pasti stress berat dan acap kali meluapkan kekesalan
mereka dengan melakukan serangan. Tapi serangan penduduk gaza nggak gede,
paling banter ketapel, roket handmade, batu etc. Nah, hal ini yang acap kali
dipakai Israel buat balik serang dengan kekuatan penuh. Seolah-olah mereka diserang pake drone, tank
dan segala macam persenjataan berat.
Bukan perang
agama:
Ini dia yang mau
ditekankan sang dubes, bahwa sesungguhnya yang terjadi di Palestine bukan
perang agama melainkan ocupation dan apartheid! Maksudnya adalah penjajahan dan
perebutan tanah! buktinya di dalam negara Israel sendiri ada 1,4 juta orang
Palestina berpassport Israel, mereka hidup dan bekerja di dalam Israel bahkan
ada yang jadi tentara juga loh. Gilanya lagi lebih dari setengahnya adalah
muslim! Nah, loh kalau perang agama ya keleus, 1,4 juta orang ini bisa hidup
dan bekerja di Israel.
Fariz juga
tekankan kalau ‘average Indonesian peoples’ terus mengumbar bahwa ini perang
agama Palestine akan kalah telak di mata dunia. Kenapa? Karena negara-negara lain
semisal uni eropa mana mau bantu, paling banter yang peduli cuma OKI. Tapi
kalau semua orang sadar bahwa ini adalah ocupation dan apartheid AKA penjajahan
maka semua negara bakalan turun tangan. Bahkan Fariz jamin Switzerland bakalan
langsung bantu menghapus pelanggaran ham yang selama ini terjadi di Palestine,
kalau Swiss udah turun, otomatis uni eropa yang laen bakalan melirik donk!
habislah Israel.
Ini juga
mengejutkan loh pemirsa, kalau ternyata yang pertama kali mengobarkan statement
bahwa ini adalah perang agama adalah Israel itu sendiri. Fariz bilang, zionis
bilang kalau Israel adalah negara yahudi atau country based on religion macam
Saudi Arabia biar nggak ada campur tangan dunia. Jadi Israel bisa dengan bebas
perluas wilayah tuh, caplok tanah Palestine sana-sini. Coba kalau Israel bilang
bukan negara agama, udah pasti PBB, uni eropa turun tangan dan hasilnya seperti
Crimea yang disahkan jadi milik Ukraine padahal banyak sekali etnis Russia di
situ. (walaupun ujungnya perang-perang juga tapi secara defacto dan diakui
seluruh dunia Crimea adalah wilayah Ukraine bukan Russia!)
Jadi udah
ngertikan kenapa nggak boleh bilang kalau ini perang agama! Kasih tahu gih sama
ustadz-ustadazah yang gemar share mayat-mayat di gaza. This is not how we play the game!
Apa yang
pemerintah Palestina inginkan?
“Palestinian
sadar bahwa nggak mungkin mengalahkan Israel” begitu kata Fariz. Jadi sekarang
opsinya adalah side by side country
macem Brunei darussalam ada di dalem negara Malaysia. Jadi ada dua wilayah
Palestine, gaza dan west bank macem Malaysia ada yang sebagian di atas
Singapore dan di atas pulau Kalimantan.
Hamas dan Zionis
Ini gue skip ya
karena complicated tapi intinya hamas kurang setuju dengan perdamaian pengennya
Israel dihapuskan dari peta makanya rada bandel, serang sana-sini. Begitupun
Israel yang langsung mencap Hamas teroris dan nggak mau berunding sampai Hamas
dimusnahkan. Makanya nggak ada titik temu antar kedua pihak.
BTW Hamas itu
apa ya? Hamas itu partai politik macem gerindra dan golkar! Bukan yang gue kira
selama ini adalah aliran Islam apa gituh. Jadi benerkan kalau ini bukan perang
agama!
Trivia:
Satu hal unik
yang dikatakan Fariz bahwa ia belajar dari Indonesia dalam menghadapi
penjajahan Israel. Fariz bilang “Indonesia merebut kemerdekaan setelah 350
tahun, dan sekarang semua orang hanya tahu penjajahan melalui buku sejarah.
Kami pun nanti akan begitu, tidak akan menyerah apalagi kami baru mengalami
penjajahan selama 60 tahun. Suatu saat kami juga akan mengetahui penjajahan
Palestine dari buku sejarah.”
Bener juga ya!
Kalau dipikir-pikir jauh lebih nestapa Indonesia yang ampe ratusan tahun
dijajah belom lagi jumlah korban selama
300 tahun itu. Kalau kerugian materil nggak usah diitung Belanda yang harusnya
tenggelam aja bisa ngambang berkat duit dari tanah air. Untungnya waktu kita dijajah belum jaman media
macem sekarang, kalau nggak kasusnya bisa macem Palestina-Israel. Mudah
dikendalikan dan dibuatkan opini semu. Bisa-bisa Belanda menang tuh, pake
media.
satu yang saya
notice adalah ketika Fariz mengatakan “Ar-Rahman God Al-mighty” tidak
“Alloh SWT maupun Allahu akbar.” Serta
dengan jelas mengatakan bahwa Palestina adalah negara demokrasi bukan negara
Islam!
Palestina pusat
agama Kristen
Pasti mikirnya
pusat agama kristen itu Vatikan. Salah besar pusat agama kristen adalah
Palestine, karena kristen lahir di Palestina. Bahkan semua jenis kristen ada di
Palestine sampai-sampai ada lima jenis natalan dan Paus setiap tahunnya
berkunjung ke Palestina. Presiden Palestina wajib mendatangi setiap umat kristen ketika natalan. Bahkan
umat kristen dilindungi dan membantu warga muslim Palestine.
Yahudi asli
Palestina:
Seperti yang
udah gue tulis di atas bahwa yang menjajah Palestina adalah imigran yahudi
eropa bukan pribumi yahudi Palestine. So, pribumi Palestine yang agama yahudi
justru lebih condong ke Palestina, karena dulu pun mereka fine-fine saja hidup
di Palestina sekalipun yahudi. Satu lagi yang menjelaskan bahwa sesungguhnya
ini bukan perang agama.
Jadi bagaimana
rasanya diputar balikan oleh media? Pasti pusingkan mana yang bener mana yang
salah. Seperti halnya kasus quick count pilpres tahun ini Kalau kalian pikir gaza udah menderita banget, itu salah besar. Karena situasi paling kacau adalah di Syria, gaza nggak ada apa-apanya di banding Syria yang stiap hari 1000 orang meninggal. Bahkan Mesir lagi kacau banget, dimana umat kristennya di beri pilihan dasyat, kalau mau tinggal di Mesir harus pindah agama, or bakalan dibunuh. Tapi nggak ada yang membombardir kedua negara dengan keadaan lebih parah tersebut? Sekali lagi media oh media.
So the bottom line
adalah jangan cuma ngeliat dari satu sisi aja permasalahan, semoga postingan
gue kali ini bisa bikin sedikit lebih cerdas dalam menyingkapi permasalahan Palestina-Israel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Gw ngerti skrng..thx buat tulisannya..logic
ReplyDeleteSama-sama
DeleteHmmm, setuju bgt soal ga perlu share gambar2 ga bertanggung jawab yg cenderung ekstrim di sosmed tuh..
ReplyDeleteAku pribadi juga merasa terganggu bingiitt..hahaha
Cukup doakan, dan donasi ajalah, ga perlu alay ngeshare2 gambar :)
Betul, sebenernya tulisan ini buat bikin sadar. Kalau mau mendukung masih banyak cara yang lebih elegan dan tentunya lebih efektif.
DeleteBro... klo menurut gw sah-sah aja yg dilakuin orang-orang disosmed, dgn begitu banyak orang yg aware and akhirnya banyak doa dan donasi yg mengalir ke gaza yg memang benar-benar dibutuhkan... karena biar bagaimanapun apa yg udah dilakukan israel ga bisa dianggap benar... kalo mau berimbang bro wali wadi interview juga relawan mer-c indonesia yg pernah ke gaza...
ReplyDeleteUntuk yg syria dan mesir bukankah itu tugasnya bro wali wadi dkk sebagai bagian dr media untuk menggangkat ke media....
Emang sih terserah orang juga mau share apapun, tapi mereka perlu tahu bahwa raised awarenes nggak perlu juga pake gambar mayat terpotong-potong. Sekaligus kasih tahu bahwa sekarang jamannya udah beda, harus pinter kalau nggak ya kalah.
DeleteSoal syria sama mesir justru pesan gue nggak sampe donk, klo situ tanya balik. Kenapa media lebih blow up gaza dari pada mesir dan syria yang notabenenya jauh lebih parah! Hayoo coba dipikir kenapa gaza lebih ngejual? Klo bisa pinter dah
Mer-c masih sedikit loh dibanding yang berapi-api atas nama jihad. Dan , mostly mer-c itu tenaga kesehatan pastinya klo bukan dokter dan perawat jadi mereka bukan apa yang di sebut Fariz sebagai "average Indonesian peoples"
Menambah Wawasan bangett nihh
ReplyDeleteThanks :D
Sama-sama tapi kenapa banyak anonymous ya?
Deletegood, kenapa dubes palestine ga berbicara d public ya, harus nya bicara biar terbuka pandangan semua orang.
ReplyDeleteLah udah loh nih salah satunya http://forum.kompas.com/nasional/50955-pernyataan-dubes-palestina-yang-mengejutkan.html yang gue tulis justru versi baik hati sekali dari pada yang di media-media lain.
DeleteTulisan bagus dan obyektivitasnya tinggi....perlu dishare banyak2 biar the average Indonesian people pd pinter.....jgn goblok2 kyk si rijik... hehehe
ReplyDeleteUdah viral dari lama gan.
DeleteDubesnya bohong. Taqiyya itu. Yang teriak itu perang agama adalah Yasser Arafat, Fatah dan Hamas. Jadi ke Oki bilang ini perang agama, ke Eropa dan Amerika bilang ini bukan perang agama. Balik dari perjanjian Oslo, Yasser Arafat pidato lupa ada rekaman video. Yasser Arafat merujuk ke perjanjian Hudaybiya. Intinya, perjanjian damai itu cuma strategi tipuan dalam perang, setiap saat boleh dibatalkan jika sudah cukup kekuatan. Sejak itu Amerika dan Eropa tahu Fatah dan Hamas sepenuhnya dikendalikan Yasser Arafat, mereka cuma sinetron good cop and bad cop.
ReplyDeleteYa keleus dubesnya ngibul? Bukan bohong gan, tapi ini tak-tik baru Palestina agar negaranya bisa cepat diakui, karena dulu pake alasan perang agama, banyak negara eropa yang nggak dukung negara Palestina, kalau dibalik dan disebut bukan perang agama, negara eropa dll banyak yang berbalik mendukung Palestina, begitu.
Deleteintinya smua tu propaganda
ReplyDelete