Pages
Sebetulnya gua pengen banget tulis tentang ini tapi rada kesulitan cari sumber yang valid, sampai sekarang gua penasaran aja ama yang namanya hasil sensus penduduk 2010.Sampai gua temuin di blogger lain dan tentunya situs BKKBN sendiri tentang hasil sensus penduduk 2010.
Hasil sensus penduduk 2010 Penduduk Indonesia tahun 2010 diperkirakan sekitar 234.2 juta. Sensus diselenggarakan pada tahun 2010. Sensus-sensus penduduk sebelumnya diselenggarakan pada tahun-tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000 Menurut Sensus Penduduk 2000, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 205.1 juta jiwa, menempatkan Indonesia sebagai negara ke-empat terbesar setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Sekitar 121 juta atau 60.1 persen di antaranya tinggal di pulau Jawa, pulau yang paling padat penduduknya dengan tingkat kepadatan 103 jiwa per kilometer per segi. Penduduk Indonesia tahun 2010 diperkirakan sekitar 234.2 juta.
HASIL SENSUS PENDUDUK 2010
Dalam SENSUS PENDUDUK 2010 diajukan sekitar 40 pertanyaan mengenai: kondisi dan fasilitas perumahan dan bangunan tempat tinggal, karakteristik rumahtangga dan keterangan individu anggota rumahtangga. Format dan isi daftar pertanyaan atau Kuesioner SP2010 disusun dengan mempertimbangkan rekomendasi PBB yang relevan serta dapat diterapkan di lapangan.
Pengolahan data, dengan memanfaatkan teknologi scanner, dilakukan di 34 pusat pengolahan (33 propinsi dan 1 pusat)
Hasil sensus penduduk 2010 dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang antara lain mencakup:
1. memperbaharui data dasar kependudukan sampai ke wilayah unit administrasi terkecil (desa)
2.mengevaluasi kinerja pencapaian sasaran pembangunan milenium (Milenium Development Goal, MDGs),
3. menyiapkan basis pengembangan statistik wilayah kecil,
4. menyiapkan data dasar untuk keperluan proyeksi penduduk setelah tahun 2010,
5. mengembangkan kerangka sampel untuk keperluan survei-survei selama kurun 2010-2020,
6.basis pembangunan registrasi penduduk dan pengembangan sistem administrasi kependudukan.
Data cleaning dan tabulasi data SP2010
Diseminasi HASIL SENSUS PENDUDUK 2010
(Juli 2011)
Penyiapan database penduduk untuk keperluan pembangunan registrasi penduduk dan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Analisis data
HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 mungkin baru bisa di peroleh Diseminasi hasil final SP2010 (Juli 2011)
My opinion:
Coba dah diliat lagi yang tahun 2000 masih 205 juta jiwa dan sekarang 2010 = 234 juta jiwa, artinya dalam 10 tahun saja pertambahan penduduk sebanyak 29 juta jiwa edan nggak itu!!!!!. Lebih parahnya lagi ini termasuk kecil loh, untuk ukuran perkembangbiakan para Indoners ini, kenapa gua bisa bilang begitu? soalnya Indonesia tercinta ini tahun 1997 secara tiba-tiba kena krisis moneter sampai sekarang. Artinya kehidupan masyarakat menjadi sulit termasuk untuk bisa berkembang biak ria harus dipikirkan masak-masak, tentunya ini anomali yang dasyat di tengah kehidupan yang sulit, tetep aja pertumbuhan tanpa kualitas gila-gilaan!!susah makan tapi teteup 29 juta jiwa bertambah, coba bayangkan kalau Indonesia nggak kena krismon bisa dua kali lipatnya. Alamak mo kemana sih? Yang di banyakin orangnya bukan kemajuan di bidang lain.
Salah satu faktor antara lain budaya, tahu sendirikan kalau orang indonesia punya anekdot kawin secepat mungkin aja nanti semua lancar sendiri, rejeki turun sendiri...bla...bla nanti anak bawa rejeki or banyak anak banyak rejeki. Kalau begitu seharusnya dengan pertambahan 29 juta ekor manusia ini Indonesia sudah jadi negara super power? Tapi nyatanya tetep terperosok malah menambah beban negara saja. Ini membuktikan bahwa Indonesia butuh kualitas bukan kuantitas.
Pernah di yahoo answer ada orang yang bilang nggak perlu kuatir America saja 300 juta jiwa, hello you moron kebanyakan adalah pendatang yang mengadu nasib, bukan penduduk asli sono yang nambah. Lagi pula pertambahan penduduk di sana di barengin sama peningkatan di segala bidang jadi overall seimbang, walaupun America sekarang lagi seret-seretnya.
sekarang bagaimana?:
Semenjak lengsernya orde baru "jaman ini BKKBN di kebiri, kenapa? Sebab presiden orde baru ini beradat jawa kental, sehingga bisa dihitung berapa anaknya dan menolak KB" BKKBN sudah mulai bangkit bisa dilihat maraknya iklan cukup anak 2 di televisi. Namun sialnya BKKBN kini harus menghadapi kultur pekat budaya pribumi, tahukan budaya anak bawa rejeki jadi nggak boleh ditolak, kawin secepet mungkin nanti rejeki turun sendiri...bla..bla..bla. Butuh lebih dari sekadar sosialisasi lewat berbagai iklan tapi juga bagaimana menghadapi budaya pribumi ini dan menyadarkan bahwa keluarga itu bukan kuantitas tapi kualitas!!!!.
Kalau udah begini bedanya sama binatang apa ya? kan hidupnya cuma berkembang biak
Human are meant to make some differences
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
saya sangat tertarik dengan artikel ini, dimana masih ada yang peduli dan resah dengan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia, apalagi pada bagian penutup dari artikel ini mengatakan bahwa mahluk-mahluk berseragam dengan nama PNS BKKBN kerjanya apa ?, saya sebagai salah satu mahluk PNS BKKBN tidak merasa tersinggung sama sekali dan juga tidak bermaksud untuk membela diri, namun mungkin ada hal yang mis sehingga ada ungkapan seperti itu.
ReplyDeletePada Era ORBA kedudukan BKKBN menjadi sangat penting dan selalu berada dalam Kabinet hal ini masih terasa hingga jaman Pak Gusdur, apa pentingnya BKKBN berada dalam Kabinet, artinya BKKBN dapat menyuarakan kepada Presiden tentang keadaan terkini yang menyangkut Laju Pertumbuhan Penduduk dan langkah-langkah untuk mengendalikannya, namun sejak Pak Gusdur lengser maka BKKBN mati suri bahkan nyaris tidak ada kerjaan, di tambah lagi dengan bergulirnya era otonomi daerah yang mengakibatkan kelembagaannya morat marit, kalau sudah begitu maka program KB menjadi sulit. Namun sejak tahun 2007 BKKBN mendapat perhatian lagi dan kembali melakukan revitalisasi dan pada tanggal 29 September 2009 BKKBN mendapat dukungan baik legislatif maupun esekutif dengan keluarnya UU 52 tahun 2009, namun ini saja belum cukup karena PP yang mengatur Juklak dan Juknis pelaksanan program KB belum juga selesai digodok. Semoga dapat dipahami tentunya mari kita bekerja bersama untuk dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di indonesia dimulai dari lingkungan keluarga kita tentunya.
rigo
saya sangat tertarik dengan artikel ini, dimana masih ada yang peduli dan resah dengan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia, apalagi pada bagian penutup dari artikel ini mengatakan bahwa mahluk-mahluk berseragam dengan nama PNS BKKBN kerjanya apa ?, saya sebagai salah satu mahluk PNS BKKBN tidak merasa tersinggung sama sekali dan juga tidak bermaksud untuk membela diri, namun mungkin ada hal yang mis sehingga ada ungkapan seperti itu.
ReplyDeletePada Era ORBA kedudukan BKKBN menjadi sangat penting dan selalu berada dalam Kabinet hal ini masih terasa hingga jaman Pak Gusdur, apa pentingnya BKKBN berada dalam Kabinet, artinya BKKBN dapat menyuarakan kepada Presiden tentang keadaan terkini yang menyangkut Laju Pertumbuhan Penduduk dan langkah-langkah untuk mengendalikannya, namun sejak Pak Gusdur lengser maka BKKBN mati suri bahkan nyaris tidak ada kerjaan, di tambah lagi dengan bergulirnya era otonomi daerah yang mengakibatkan kelembagaannya morat marit, kalau sudah begitu maka program KB menjadi sulit. Namun sejak tahun 2007 BKKBN mendapat perhatian lagi dan kembali melakukan revitalisasi dan pada tanggal 29 September 2009 BKKBN mendapat dukungan baik legislatif maupun esekutif dengan keluarnya UU 52 tahun 2009, namun ini saja belum cukup karena PP yang mengatur Juklak dan Juknis pelaksanan program KB belum juga selesai digodok. Semoga dapat dipahami tentunya mari kita bekerja bersama untuk dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di indonesia dimulai dari lingkungan keluarga kita tentunya.
rigo
tai
ReplyDeletesalah satu orang beranak banyak tapi satupun anaknya ngga ada yang jadi orang dan bermanfaat untuk orang lain
DeleteSebetulnya, kalau melihat piramida penduduk hasil sensus 2010, proporsi kelompok umur 0-5 tahun memperlihatkan bahwa dalam 5 tahun terakhir ini program KB sangat berhasil mengendalikan kelahiran dibandingkan dengan periode 5 tahun sebelumnya. Kalau kita mampu meneruskan trend itu, sebenarnya sudah cukup bagus, apalagi kalau bisa lebih baik lagi. Kita sudah pada track yang benar.
ReplyDeleteTentang alinea terakhir pak, saya menangkap perhatian dan komitmen orang ini (bloger?) terhadap program KB, pengendalian pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia sangat luar biasa, bahkan mungkin melebihi komitmen sejumlah pengelola program KB di Daerah (dan mungkin juga di BKKBN Pusat) yang dengan entengnya bikin anak ketiga (atau lebih) sejak kebebasan digulirkan akhir tahun 90-an.
Saya melihat, orang ini teman kita pak, teman program ini. Saya usul kepada Ibu Direktur Advokasi (Ibu Paulina), bapak Direktur Ditfor (Pak Lalu Burhan) atau bapak Direktur Ditrem (pak Masri) agar orang ini dan teman-temannya diundang, diajak diskusi untuk cari masukan dalam merancang kampanye program kependudukan dan KB secara lebih luas, misalnya melalui dunia maya. Selama ini kita sudah cukup banyak menggarap berbagai media untuk advokasi, KIE dan Pi-Ar, tetapi jalur dunia maya, khususnya jejaring sosial seperti Blog, Facebook, dan semacamnya belum mendapat perhatian khusus. Peselancar dunia maya mungkin tidak seluas sasaran garapan kita, lebih-lebih mereka juga mungkin bukan sasaran langsung kita, sehingga media ini bisa dianggap kurang seksi. Tapi belajar dari kasus Prita dan lain-lain, media ini bisa sangat efektif karena sifat komunikasinya yang cenderung dari hati ke hati, sehingga penyampaian ide-ide bisa lebih mendalam daripada melalui koran atau televisi. Tidak ada ruginya mencoba.
Nah kalau begini kan jadi jelas kenapa di jaman susah bisa menbludak sampe 29 juta jiwa, penjelasan dari @stephen dll bisa menerangkan apa yang terjadi. Thanks buat keterangannya
ReplyDeleteBeda kasusnya kalau kaya @anonymous yang comment "tai" itu adalah sampah masyarakat yang ngga berguna kerjanya cuma berkembang biak seperti anjing. Bahkan anjing sendiri jauh lebih berguna
setelah baca artikel ini, khususnya alinea terakhir saya merasa malu sebagai mahluk yang berseragam PNS BKKBN, karena memang benar bahwa harusnya kita yang pertama sebagai pioner dalam menjalankan program KB, sebelum orang lain menjalankan program ini,namun demikian BKKBN secara terus-menerus melakukan revitalisasi Program KB sampai ke lini lapangan. bahkan proses perekrutan Pegawai PNS BKKBN pun sudah diawali dengan syarat agar hanya memiliki 2 orang anak yang artinya bahwa BKKBN sudah mulai menerapkan Program ini kepada para calon PNS BKKBN yang pada akhirnya diharapkan PNS BKKBN benar-benar menjalankan Program KB. dan untuk sang Blogger saya ucapkan terima kasih atas atensinya terhadap perkembangan Program Kependudukan dan KB kedepan, mari bersama-sama membangun bangsa ini menuju bangsa yang sejahtera
ReplyDelete@anonymous: makasih buat comentnya overall artikel ini bukan kritik terhadap kinerja BKKBN (walaupun ngga kerasa kinerjanya) lebih ke pada pertanyaan apa yang selama ini di lakukan ampe bisa 29 juta jiwa?. So gua seneng banget bisa dapet banyak feedback.
ReplyDeletedampak kinerja BKKBN bukan sehari ato dua hari, emang sekarang ente blom rasain dampaknya tapi nanti, btw..kritik mengkritik ma wajar...
ReplyDeleteoyah satu lagi ane mo bilang, pasca reformasi KB di anggurin walaopun udah berkoar2 tapi gk ada yang peduli dari legislatfi sampe eksecutif, pemimpin di daerah pun masih menganggap KB itu bukan prioritas, kerja keras BKKBN cuman dianggap angin lalu, nah giliran sensus ledakan penduduk terjadi BKKBN yang dijadiin kambing hitam, disudutkan, disalahkan malah dianggap gak kerja sama sekali, ente sekali2 mesti jalan2 ke BKKBN. btw ane apreciate you opinion, Wassalam
abi
hahaha,,komentar wall'e sungguh menarik,,dalam hal ini menurut gue,masyarakat dalam peningkatan penduduk tentu gak bisa disalahkan,bagian dr id manusia utk reproduksi merupakan suatu hal yang alamiah,,penduduk bertambah,wajar,,mengendalikan jumlah penduduk?,,itu bagian susah menurut gw di kondisi yang klo kata org sudah berada dalam jaman reformasi
ReplyDeleteEfek masa reformasi adalah timbulnya perasaan ogah dengan semua yg berbau orba,KB juga salah satunya. Dampak reformasi ini merestrukturisasi program dari yg berbau orba disingkirkan dengan semua program yg kata kaum elit sebagai program pro rakyat.
Jika menelitik dr komentar om stepen,,ada keengganan dr pemerintah untuk menggalakan program KB. Hasilnya,tindakan preventif tidak bisa dilakukan,sedangkan orang mo kaya atau miskin tetap akan melakukan reproduksi
kemudian,cara pengendalian melalui pembangunan mental rasional modern ala barat tidak berhasil diterapkan disini. Yang terjadi,menciptakan pribadi2 manusia setengah modern (pribadi manusia indonesia belum siap untuk menerima modernisasi)
jadi klo gw iseng2 gw kaitin dengan kependudukan, kita2 ini,manusia indonesia ini tetap lebih menyukai keluarga besar atau masih sangat kental sifat paguyubannya,baik itu didesa maupun dikota (efeknya tentu ingin punya jumlah anak banyak),lebih lagi,jumlah penduduk banyak pun menurut gw gak bermasalah,,klo kita meliat cina,mereka tetap saja mampu terus berkembang untuk menjadi naga asia atau india yang menjadi gajah asia yang juga memiliki jumlah penduduk banyak,,
permasalahan utama adalah,bagaimana daya dukung lingkungan (baik ekonomi,ekologi,geografis,budaya dan sosial) dapat mendukung manusia2 didalamnya
bkkbn sendiri akan menjadi seperti kucing klo gak ada penguatan kinerja dari kementerian2 lain untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk masyarakat indonesia untuk mencari kesejahteraan..
hahaha,klo gw jadi presiden ni negara,gw bakal jadi kurus kerontang melihat permasalahan-permasalahan yg semua bersifat sistemik di negara tercinta ini
mending kita2,duduk dilantai kayu,sambil menyeruput kopi anget,memandangi hutan atau sawah sambil mencari solusi bersama,,hidup Indonesia,hidup Negaraku!
by pemuda mencari kebahagiaan diantara kejamnya dunia
Welcome……., Selamat Datang …Kawan, di dunia Kependudukan dan Keluarga Brerencana,
ReplyDeleteKritik anda memacu semangat kami, saya secara pribadi mengajak anda dan temen2 anda untuk bergabung dengan kami menyuarakan tentang pentingnya Keluarga Berencana dan kependudukan di negara kita tercinta.
Di bawah ini adalah Tabel jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil SP 2000 yang dikelompokkan menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan menurut kelompok umur 5 tahunan.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia menurut Umur dan Jenis Kelamin, (dalam ribuan)
Kel. Umur Laki-laki Perempuan Total Rasio Jenis Kelamin
0-4 10188,7 9832,7 20021,4 104
5-9 11157,3 10788,9 21946,2 103
10-14 10824,1 10413,9 21238,0 104
15-19 10652,3 10611,7 21264,0 100
20-24 9759,0 10333,2 20092,2 94
25-29 9135,4 9596,1 18731,5 95
30-34 8455,4 8507,0 16962,4 99
35-39 7537,0 7454,4 14991,4 101
40-44 6495,3 6143,6 12638,9 106
45-49 5170,3 4689,9 9860,2 110
50-54 3880,6 3625,7 7506,3 107
55-59 2995,3 2941,5 5936,8 102
60-64 2481,5 2592,1 5073,6 96
65-69 1810,6 2012,2 3822,8 90
70-74 1267,6 1392,3 2659,9 91
75+ 1369,2 1728,2 3097,4 79
Jumlah 103179,9 102663,4 205843,3 101
Sumber: SP2000, BPS 2005, (Data Dirapihkan)
Hasil SP Th 2000 Perempuan menurut Kelompok Umur. Mari kita analisa sederhana aja, kelompok umur (15-19 thn) yg berjumlah 10,6 jt, dan kelompok umur 20-39 thn (20-24, 25-29, 30-34, 35-39) berjumlah 35,7 jt,
Kelompok umur (20-39) ini merupakan kelompok umur yang matang untuk melahirkan, andai selama 10 tahun kedepan (2000-2010) mereka melahirkan 1 orang bayi (kebijakan pemerintah China) maka penduduk indonesia akan berjumlah 205,8 + 35,7 = 241,5 jt dan apabila kelompok umur (15-19 thn) yg berjumlah 10,6 jt, lima tahun kedepan (thn 2005) juga melahirkan 1 orang bayi maka penduduk indonesia akan berjumlah 241,5 + 10,6 = 252,1 jt. Laju pertumbuhan penduduk yang bisa di rem 252,1 – 234,2 = 17,9 jt jiwa.
Kalau melahirkan masing-masing 2 orang bayi (anjuran BKKBN dua anak lebih baik) maka penduduk akan berjumlah 205,8 + 92,6 = 298,4 jt jiwa, gile nggak friend, coba bayangkan kalau mereka melahirkan anak lebih dari 2 orang atau 4 orang, bisa tembus 300 jt ya nggak??. Laju Pertumbuhan Penduduk yang bisa di rem 298,4 – 234,2 = 64,2 jt jiwa.
OK friend, dari analisa sederhana diatas, kawan bisa menilai gimana kinerja BKKBN selama ini.
Satu lagi friend bila anda seorang remaja ikutlah bergabung di Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja-nya BKKBN anda bisa jadi Pendidik Sebaya ataupun Konselor Sebaya. Namun bila anda sudah berkeluarga, jangan lupa merencanakan jumlah anak yang ingin dimiliki dan jaga jarak antar kelahiran minimal 2 tahun serta ikutlah ber KB.
Terimakasih masukannya, titip program Kependudukan dan KB pada temen2 peselancar dunai maya.
yuni
Welcome……., Selamat Datang …Kawan, di dunia Kependudukan dan Keluarga Brerencana,
ReplyDeleteKritik anda memacu semangat kami, saya secara pribadi mengajak anda dan temen2 anda untuk bergabung dengan kami menyuarakan tentang pentingnya Keluarga Berencana dan kependudukan di negara kita tercinta.
Di bawah ini adalah Tabel jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil SP 2000 yang dikelompokkan menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan menurut kelompok umur 5 tahunan.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia menurut Umur dan Jenis Kelamin, (dalam ribuan)
Kel. Umur Laki-laki Perempuan Total Rasio Jenis Kelamin
0-4 10188,7 9832,7 20021,4 104
5-9 11157,3 10788,9 21946,2 103
10-14 10824,1 10413,9 21238,0 104
15-19 10652,3 10611,7 21264,0 100
20-24 9759,0 10333,2 20092,2 94
25-29 9135,4 9596,1 18731,5 95
30-34 8455,4 8507,0 16962,4 99
35-39 7537,0 7454,4 14991,4 101
40-44 6495,3 6143,6 12638,9 106
45-49 5170,3 4689,9 9860,2 110
50-54 3880,6 3625,7 7506,3 107
55-59 2995,3 2941,5 5936,8 102
60-64 2481,5 2592,1 5073,6 96
65-69 1810,6 2012,2 3822,8 90
70-74 1267,6 1392,3 2659,9 91
75+ 1369,2 1728,2 3097,4 79
Jumlah 103179,9 102663,4 205843,3 101
Sumber: SP2000, BPS 2005, (Data Dirapihkan)
Hasil SP Th 2000 Perempuan menurut Kelompok Umur. Mari kita analisa sederhana aja, kelompok umur (15-19 thn) yg berjumlah 10,6 jt, dan kelompok umur 20-39 thn (20-24, 25-29, 30-34, 35-39) berjumlah 35,7 jt,
Kelompok umur (20-39) ini merupakan kelompok umur yang matang untuk melahirkan, andai selama 10 tahun kedepan (2000-2010) mereka melahirkan 1 orang bayi (kebijakan pemerintah China) maka penduduk indonesia akan berjumlah 205,8 + 35,7 = 241,5 jt dan apabila kelompok umur (15-19 thn) yg berjumlah 10,6 jt, lima tahun kedepan (thn 2005) juga melahirkan 1 orang bayi maka penduduk indonesia akan berjumlah 241,5 + 10,6 = 252,1 jt. Laju pertumbuhan penduduk yang bisa di rem 252,1 – 234,2 = 17,9 jt jiwa.
Kalau melahirkan masing-masing 2 orang bayi (anjuran BKKBN dua anak lebih baik) maka penduduk akan berjumlah 205,8 + 92,6 = 298,4 jt jiwa, gile nggak friend, coba bayangkan kalau mereka melahirkan anak lebih dari 2 orang atau 4 orang, bisa tembus 300 jt ya nggak??. Laju Pertumbuhan Penduduk yang bisa di rem 298,4 – 234,2 = 64,2 jt jiwa.
OK friend, dari analisa sederhana diatas, kawan bisa menilai gimana kinerja BKKBN selama ini.
Satu lagi friend bila anda seorang remaja ikutlah bergabung di Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja-nya BKKBN anda bisa jadi Pendidik Sebaya ataupun Konselor Sebaya. Namun bila anda sudah berkeluarga, jangan lupa merencanakan jumlah anak yang ingin dimiliki dan jaga jarak antar kelahiran minimal 2 tahun serta ikutlah ber KB.
Terimakasih masukannya, titip program Kependudukan dan KB pada temen2 peselancar dunai maya.
Welcome……., Selamat Datang …Kawan, di dunia Kependudukan dan Keluarga Brerencana,
ReplyDeleteKritik anda memacu semangat kami, saya secara pribadi mengajak anda dan temen2 anda untuk bergabung dengan kami menyuarakan tentang pentingnya Keluarga Berencana dan kependudukan di negara kita tercinta.
Di bawah ini adalah Tabel jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil SP 2000 yang dikelompokkan menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan menurut kelompok umur 5 tahunan.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia menurut Umur dan Jenis Kelamin, (dalam ribuan)
Kel. Umur Laki-laki Perempuan Total Rasio Jenis Kelamin
0-4 10188,7 9832,7 20021,4 104
5-9 11157,3 10788,9 21946,2 103
10-14 10824,1 10413,9 21238,0 104
15-19 10652,3 10611,7 21264,0 100
20-24 9759,0 10333,2 20092,2 94
25-29 9135,4 9596,1 18731,5 95
30-34 8455,4 8507,0 16962,4 99
35-39 7537,0 7454,4 14991,4 101
40-44 6495,3 6143,6 12638,9 106
45-49 5170,3 4689,9 9860,2 110
50-54 3880,6 3625,7 7506,3 107
55-59 2995,3 2941,5 5936,8 102
60-64 2481,5 2592,1 5073,6 96
65-69 1810,6 2012,2 3822,8 90
70-74 1267,6 1392,3 2659,9 91
75+ 1369,2 1728,2 3097,4 79
Jumlah 103179,9 102663,4 205843,3 101
Sumber: SP2000, BPS 2005, (Data Dirapihkan)
Hasil SP Th 2000 Perempuan menurut Kelompok Umur. Mari kita analisa sederhana aja, kelompok umur (15-19 thn) yg berjumlah 10,6 jt, dan kelompok umur 20-39 thn (20-24, 25-29, 30-34, 35-39) berjumlah 35,7 jt,
Kelompok umur (20-39) ini merupakan kelompok umur yang matang untuk melahirkan, andai selama 10 tahun kedepan (2000-2010) mereka melahirkan 1 orang bayi (kebijakan pemerintah China) maka penduduk indonesia akan berjumlah 205,8 + 35,7 = 241,5 jt dan apabila kelompok umur (15-19 thn) yg berjumlah 10,6 jt, lima tahun kedepan (thn 2005) juga melahirkan 1 orang bayi maka penduduk indonesia akan berjumlah 241,5 + 10,6 = 252,1 jt. Laju pertumbuhan penduduk yang bisa di rem 252,1 – 234,2 = 17,9 jt jiwa.
Kalau melahirkan masing-masing 2 orang bayi (anjuran BKKBN dua anak lebih baik) maka penduduk akan berjumlah 205,8 + 92,6 = 298,4 jt jiwa, gile nggak friend, coba bayangkan kalau mereka melahirkan anak lebih dari 2 orang atau 4 orang, bisa tembus 300 jt ya nggak??. Laju Pertumbuhan Penduduk yang bisa di rem 298,4 – 234,2 = 64,2 jt jiwa.
OK friend, dari analisa sederhana diatas, kawan bisa menilai gimana kinerja BKKBN selama ini.
Satu lagi friend bila anda seorang remaja ikutlah bergabung di Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja-nya BKKBN anda bisa jadi Pendidik Sebaya ataupun Konselor Sebaya. Namun bila anda sudah berkeluarga, jangan lupa merencanakan jumlah anak yang ingin dimiliki dan jaga jarak antar kelahiran minimal 2 tahun serta ikutlah ber KB.
Terimakasih masukannya, titip program Kependudukan dan KB pada temen2 peselancar dunai maya.
Betul banget harusnya keluarga itu kualitas bukan kuantitas, perbanyak keturunan tapi ngga ada manfaatnya buat lingkungan sekitar buat apa? Anak banyak tapi ngga ada yang jadi orang dan bermanfaat buat oranng lain.
Deleteya gimana gak edan...hubungan sex jadi hiburan di tengah krisis,,,,menyebabkan pertumbuhan penduduk yang tak terkendali. masyarakat kita tidak memikirkan gimana ketersediaan pangan di waktu mendatang dan pendidikan anak. Ibaratnya asal saja mencetak anak dan masih memegang teguh paham banyak anak, banyak berkat.
ReplyDeleteIsu global warming juga mengancam akan ketersediaan pangan, karena tumbuhan2an yang menjadi sumber makanan akan tidak menghasilkan dengan maksimal.
Di perlukan peranan pemerintah dan tentunya kita sebagai pribadi untuk mensosialisaikan program KB kepada masyarakat di sekitar kita, agar pertumbuhan penduduk bisa di kontrol.
Setuju kecuali bagian dimana sex jadi huburan di tengah krisis...eh...ini spertinya out of topiknya
Delete